SEPULUH
Rhae tengah menempelkan ponselnya di dekat pagar yang membatasi lantai dua apartemennya.
Ia tengah tersenyum lebar sembari menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari dalam ponselnya. Ia sedang di telepon oleh Yook Sungjae.
"Hari ini?"
"Aku tidak ada pekerjaan hari ini," ujarnya.
"Hei!! Han Yoo-Rhae!" Suara pekikan itu sangat keras.
Beberapa orang yang bersepeda melewati jalanan depan apartemen sempat menoleh padanya. Yunhyeong berlari ke arah Rhae.
"Kau sudah ada janji denganku untuk pergi denganku hari ini kan," ujarnya lantang.
"Apa?" sahut Rhae.
"Kau hari ini pergi denganku. Apa kurang jelas?"
Rhae tergagap. Karena laki-laki yang meneleponnya itu menanggapi suara Yunhyeong.
Ia mengalah kemudian ia mematikan ponselnya setelah bersama-sama sepakat untuk menutup telepon.
Rhae mengantongi ponselnya kembali ke dalam jaket hitamnya. Kemudian ia menoleh pada Yunhyeong yang entah sejak kapan senyuman di bibirnya itu telah terpaku disana.
"Aku ingin tau apa maksudmu."
"Aku mengajakmu pergi," ucapnya tanpa menatap Rhae. Gadis itu mendengus sebal. Angin menerpa wajahnya dan menerbangkan sedikit anakan rambut yang bergelayut di dekat telinganya.
Ia yakin jika laki-laki di sebelah kirinya ini salah meminum obatnya.
"Kemana?" ucapnya terdengar sedikit ketus.
"Ikut saja. Ganti bajumu dan kita pergi."Rhae takkan bisa mengelaknya karena ia yakin elakkannya tak akan berguna di saat seperti ini.
***
"Ke restaurant? Makan?" ucap Rhae. Yunhyeong masih sibuk dengan sabuk pengamannya. Ia hanya mengedikkan bahu lalu keluar dari mobil.
Rhae melepas sabuknya juga kemudian ikut menyusul Yunhyeong yang telah melangkah masuk. Rhae tidak berselera makan hari ini.
Yunhyeong berjalan tegas ke arah kasir yang disana sudah berdiri seorang wanita yang tersenyum lebar ke arah Yunhyeong. Rhae hanya mengekor di belakangnya.
Mereka terlihat begitu akrab. Karena senyumnya menggambarkan hal itu.
"Apa kabar?" tanya Yunhyeong.
"Ternyata kau masih ingat bagaimana menanyakan kabar orang lain," cibirnya.Dari penampilannya dia bukanlah orang yang bekerja disitu. Atau mungkin pemiliknya?
"Kupikir aku harus menarik kembali sapaan tadi."
Yunhyeong tersenyum miring begitu pula wanita di depannya.
Ia kemudian melihat Rhae yang berada di belakang Yunhyeong. Rhae sadar jika ia sedang dilihat. Yunhyeong yang mengerti langsung saja memperkenalkan Rhae.
"Dia Han Yoo-Rhae. Temanku."
"Annyeonghaseyo," sapanya sembari membungkuk sopan.
"Annyeong. Song Eun Jin imnida." Ia tersenyum manis pada Rhae.
"Yoyo-ya. Seleramu memang yang terbaik."
"Apa?" ucap mereka bersamaan. Rhae sempat menduga ini akan terjadi.
"Tidak. Kami hanya teman. Dan berhentilah memanggilku Yoyo."
"Baiklah. Kau masih malu mengakuinya Yoyo-ya." ia kembali menggodanya.
Mereka memang terlihat sangat sangat akrab hingga memiliki sebuah panggilan khusus.
Rhae sedikit merasa tak nyaman. Dan entah kenapa perasaannya seperti itu.
"Kita ke belakang dan kita makan." Eun Jin mengajak mereka ke sebuah ruangan khusus atau yang disebut VIP.
Restaurant itu memang mewah dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang memadai bersih dan nyaman.
Terlihat jelas pelayanannya yang sangat ramah membuat restaurant ini terlihat takkan sepi dengan pelanggan.
***
"Sejak kapan kalian kenal? Aku belum pernah melihat Yunhyeong punya kenalan wanita sampai diajak kemari," tanya Eun Jin.
"Setahun yang lalu," jawab Yunhyeong enteng, sontak Rhae menatapnya jengah.Entah sejak kapan laki-laki ini suka sekali mengatakan jawaban 'setahun yang lalu' jika ada orang bertanya hal itu.
"Bukan unnie. Bukan setahun yang lalu, sekitar sebulan yang lalu," ucap Rhae. Ia kesal, beberapa hari ini laki-laki itu menjelma menjadi diktator, dan ia bagai rakyat biasa yang tak bisa mengelak apa yang ia katakan tapi kali ini tidak.
Jangan pernah biarkan Yunhyeong berkata hal-hal bualan itu lagi.
"Aku percaya kau Yoo-Rhae ssi."
Yunhyeong tak memperdulikan percakapan itu lagi. Merenung dalam makanannya.
"Yoyo-a, aku bukannya merindukanmu tapi jangan sampai kau lupa jalan kemari. Hampir 3 bulan kau tak kemari. Dan rasanya aku ingin merebusmu." Rhae memandang mereka yang tengah mulai bercakap.
"Ya baiklah. Aku akui aku salah tak pernah mengunjungimu. Aku juga seorang model dan kau tau itu, jadwalku padat."
"Dan kau sudah nyaman disana. Benar kan?"
Rhae mengerjap bingung. Eun Jin berkata sembari menatapnya. Ia semakin tak mengerti.
Siapa wanita ini?
Apa hubungannya dengan Yunhyeong ia sama sekali belum paham. Ia hanya menarik kesimpulan dari beberapa percakapan yang terlontar dari keduanya bahwa mereka adalah teman dekat.
"Yoyo-ya. Nikmati makanmu. Aku akan mengecek keluar sebentar."
Eun Jin keluar dan tinggalah mereka berdua.
"Besok kau berangkat dengan siapa?" tanya Yunhyeong membuka percakapan.
"Sungjae," jawabnya singkat.Baiklah, saat ini Yunhyeong merasa dirinya bersalah, ia diabaikan gadis ini.
"Kenapa kau tak berangkat bersamaku saja?"Rhae menatap Yunhyeong dengan wajah yang sungguh baru dilihat Yunhyeong saat ini. Ia terlihat menakutkan dengan tatapan mata almond nya yang menusuk.
"Baiklah. Aku takkan mengacau acara kalian lagi. Pembuatan klip ini akan dilakukan di dua lokasi. Kau mungkin akan berangkat ke lokasi yang lainnya bersamaku," ucap Yunhyeong enteng.
"Kita lihat saja nanti," jawabnya sangat singkat hari ini. Ia mungkin kesal pada Yunhyeong yang membuyarkan acaranya hari ini. Dan hari ini juga hati Rhae berselimut awan hitam.
Mereka kembali menekuni makanannya masing-masing. Kembali ke dalam diam dengan pikiran yang berkecamuk sendiri dalam otak masing-masing.
Mereka betah saja berada dalam situasi ini hingga Eun Jin kembali datang membawa tas.
"Yoo Rhae-ssi, bawa ini pulang. Hadiah untukmu dari calon kakak iparmu."
Rhae mengerjap sebentar kemudian meraih tasnya, tersenyum dan berterima kasih pada Eun Jin dan satu hal lagi yang ia tahu. Song Eun Jin adalah kakak Song Yunhyeong. Ia sempat berpikir bodoh dan tak berpikir sejauh itu. Marga mereka sama.
Dan entah mengapa hatinya lega.
Hatinya seperti telah mendapat kenyataan indah. Tapi ia masih belum mengakuinya, ia menampiknya kuat-kuat.
To be continued
14 August '16
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN SEOUL✔
Фанфик"Aku kembali karena rindu padamu!" 🍃 © 14-01-2017 (Song Yunhyeong-Han Yoo Rhae in your area) Dia, dia gadis biasa, tinggal di sebuah apartemen jantung kota Seoul, South Korea. Sesederhana mungkin ia menjalani hidupnya. Bahkan sempat tak peduli aka...