●EPILOG●

153 14 5
                                    


Suasana dingin masih menyelimuti seluruh kota.  Salju masih bertengger pada pepohonan dan masih ada sisa di jalanan.

Dirinya berada di Seoul lagi.

Setelah bertahun lamanya.

"Apa menurutmu ada yang berubah disini?" tanya seorang laki-laki dengan segelas coklat panas yang ia genggam.

Mereka duduk di bawah pohon sembari melihat lalu lalang orang-orang.

"Song Yunhyeong? Apa kau percaya jika aku sudah berada di Seoul lagi?" tanyanya.  Yunhyeong mengernyit,  pertanyaan macam apa yang ia tanyakan. 

"Kau ada di sisiku sekarang dan aku harus percaya itu." Rhae menatapnya sekarang. Menatap seorang laki-laki yang duduk di sebelahnya.

Mata itu bahkan tak mampu berbohong. Kalimat yang terluncur itu terasa begitu membekas.  Seolah salju di akan meleleh karena hangat hatinya.

Rhae mendengus,  membuat kepulan nafasnya terlihat.

"Kau merasa lega,  hm?"

Kepalanya terangguk,  "sangat lega,  sangat."

Yunhyeong meletakkan gelas coklat panasnya.  Kemudian,  ia merengkuh gadis itu dalam pelukannya.

Sekalipun ia juga tak menduga bahwa Rhae akan kembali seperti ini.  Tak pernah ia duga sebelumnya jika dirinya harus menetap di negeri orang agar hatinya terobati.  Dan,  nyatanya tak ada obat untuk itu.

Rhae menghirup aroma parfum yang digunakan Yunhyeong.  Seleranya bahkan tak berubah.

"Aku ingin tanya sesuatu," ujar Yunhyeong.  Rhae merasakan getaran ketika suara itu keluar. Ia melepas pelukan.  Rhae mendongak.

"Apa?"

"Bagaimana kau tahu jika aku di bandara saat itu?"

Rhae tersenyum ketika mengingat itu.

"Aku menelepon Lucy pada saat itu. Aku hanya mencoba nomornya saja,  dan,  ternyata masih bisa. Dia menceritakan semuanya padaku. Jadi,  kurasa kau berada di bandara ketika itu."

Yunhyeong terdiam. Dia bahkan tak tahu harus kesal arau bahagia.  Yang pasti,  ia hanya harus bersyukur karena gadis ini kembali di sisinya.

"Yunhyeong-a?  Kita harus ke rumah  eomma kan?"

Yunhyeong teringat. Kemudian,  mengajak Rhae beranjak dari duduknya.  Tangan mereka bertautan.

Yunhyeong menggenggamnya erat sekali.

"Tanganmu lebih cantik dengan ini." Yunhyeong mengangkat tangan yang digenggamnya.  Tersemat sebuah cincin disana.  Yang kemarin disematkannya dengan tulus. Rhae tersipu. Mengingat momen yang menegangkan kemarin.  Ketika pengucapan janji dari seorang Song Yunhyeong untuknya disertai penyematan cincin.

"Thank you for being my bride."

"Oh!  Aku lupa mengatakan sesuatu!" Rhae kini menghadap tepat pada Yunhyeong kemudian menarik kedua sudut bibirnya, "aku pernah mengatakan jika akan kembali jika rindu Seoul kan?"

"Hm,  ya?" jawab Yunhyeong.

"Ternyata tidak!"

"Lalu?"

"Aku kembali karena rindu padamu!"

Yunhyeong terkekeh,  sementara Rhae sudah memperlihatkan rentetan giginya. Yunhyeong menarik Rhae berjalan kembali.  Meletakkan sebelah tangannya pada bahu wanitanya. Menempelkan ia pada tubuhnya sendiri.

[COMPLETED] 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAIN IN SEOUL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang