Aku pun butuh waktu untuk mempersiapkan segalanya, termasuk wadah untuk kepingan hati jikalau kau banting kembali.
.
.
.
.
.
.Kakinya berjalan mengarah ke sebuah apartemen, menaiki tangga perlahan-lahan lalu berhenti ketika anak tangga telah habis. Diturunkannya kacamata hitam yang bertengger pada hidungnya. Meloloskan matanya untuk memandangi setiap sudut apartemen yang ditinggalnya hampir 1 tahun. Ia melangkah ke arah pintu lain. Sebuah kunci berada di tangannya. Jemarinya meraih gagang pintu setelah kunci menyelesaikan tugasnya, perlahan pintu terbuka.
Yang pertama ia lihat adalah sofa yang tertutup kain putih. Tembok yang masih sama. Serta tata letak yang sama sekali tak bergeser.
Ada banyak kenangan di sana.
Banyak yang terekam. Dari sudut ruangan itu seolah menyibak kejadian yang terekam.
Yunhyeong. Ia baru saja kembali dari Italia. Jadwalnya bukan untuk 1 tahun. Bukan. Hanya saja ia sungguh tak siap jika kembali ke Seoul dengan hati yang menganga terluka. Ia putuskan untuk menetap selama satu tahun di Italia menekuni dunianya disana.
Kini, ia kembali dengan sesuatu yang baru namun tidak dengan perasaannya. Ternyata, selama satu tahun pun tak bisa membuatnya berubah apalagi perasaan.
Disini ia berada. Apartemen Rhae. Ia memegang kuncinya. Selama satu tahun ternyata belum ada satupun orang yang menyewa apartemen Rhae sedang apartemennya sendiri ada managernya yang mengurus.
Yunhyeong berada dalam kamar Rhae. Maksudnya adalah kamar yang pernah ditempati Rhae. Semua barang tertutup kain putih.
Helaan napasnya terdengar berat, mungkin ada sesuatu yang tersembunyi dibalik helaan napasnya. Matanya terpejam, seperti menimbang-nimbang apa yang akan dilakukannya.
Akhirnya, ia berbalik, keluar lagi. Setelah kembali menutup pintu ia bertemu dengan Lucy. Gadis itu masih sama. Bahkan sekarang nyaris tertinggal tulang saja.
"Kau?"
***
.
.
.
.
"Aku bahkan tak tahu sekarang dia berada dimana, di tempat seperti apa, bagaimana keadaannya sejak satu ahun yang lalu. Kau dengar? Satu tahun yang lalu." Lucy mengacungkan telunjuknya sembari berkata. Mereka duduk pada anak tangga dekat apartemen Yunhyeong."Bahkan aku berpikir bahwa dia sudah tidak peduli lagi dengan orang lain."
"Lalu, bagaimana bisa aku menemukannya?"
Lucy mengernyitkan dahinya, menatap ke arah Yunhyeong. Apa laki-laki ini akan bertekad mencari Rhae?
"Ya! Memangnya kau tahu Indonesia?"
Yunhyeong menyenderkan kepalanya pada dinding, matanya menerawang jauh. Ia sama sekali tak paham dimana Indonesia dan sama sekali belum terpikir untuk mencari gadis itu di tempat yang sama sekali tak ia tahu bagaimana bahasanya ataupaun bagaimana keadaannya.
"Aku akan mencari tahu nanti.""Dengan Shim Chang Woo?"
"Tentu saja."
Lucy menepuk bahunya pelan, "beritahu aku jika kau sudah menemukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN SEOUL✔
Fanfiction"Aku kembali karena rindu padamu!" 🍃 © 14-01-2017 (Song Yunhyeong-Han Yoo Rhae in your area) Dia, dia gadis biasa, tinggal di sebuah apartemen jantung kota Seoul, South Korea. Sesederhana mungkin ia menjalani hidupnya. Bahkan sempat tak peduli aka...