Studio

101 11 0
                                    

TUJUH BELAS


Rhae sudah berada di depan sebuah gedung dengan ribuan gadis yang mulai berdatangan dan mengantri untuk mendapatkan tanda tangan dan sapaan dari idola. Yap, Yook Sungjae. Ia sudah mendapat antrian paling depan.
Ia sudah tak sabar untuk bertemu dengannya lagi. Rhae mendapatkan giliran, ia sekarang berada di depan Yook Sungjae dengan membawa album Sungjae untuk ditandatangani.

"Hai. Terimakasih sudah mendukungku," ujarnya ramah. Rhae hanya menjawabnya dengan senyuman dan menjabat tangannya. Rhae kemudian pergi dari tempatnya.

Acara selanjutnya mendengar Sungjae bernyanyi. Semua sudah menduduki tempatnya dan melihat sekaligus mendengar Sungjae.

Rhae sedikit tak bersemangat seperti acara sebelumnya. Ia kemudian beranjak dari kursinya, tanpa memperdulikan tatapan banyak orang, dan tanpa memperdulikan ucapan temannya yang kini sudah mengekor dibelakangnya.

Lucy Kim akhirnya ikut karena ia merasakan jenuh di rumah.
"Yak! Ada apa denganmu?" teriaknya, Rhae terus berjalan hingga keluar dan duduk di tangga. Lucy perlahan mendekatinya dan duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" tanyanya.
"Yook Sungjae belum selesai bernyanyi." Lucy mengerang pelan melihat Rhae yang tak jelas apa yang ia lakukan.

Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menekan sebuah nomor kemudian menempelkan ponselnya pada telinga. Suara operator terdengar. Nomor ponsel tidak aktif.

"Seharusnya sudah kuduga Lucy-ya!"

kesalnya yang sukses menyita perhatian beberapa orang yang lewat di depannya. Lucy hanya tersenyum tipis menanggapi tatapan beberapa orang yang lewat.

"Apa Rhae?" tanya Lucy.

"Selama syuting video klipnya, dia begitu baik padaku dan sangat baik sampai ia pernah menjemputku dan saat ini ia bahkan sama sekali tak mengenalku dan nomor ponselnya benar-benar tidak aktif. Bodohnya kau Rhae." Lucy mengerti arah bicaranya.

"Jadi, selama ini kau pernah dekat dengan ...." Rhae mengangguk pelan. Lucy memukul kepalanya sedikit keras.

"Pabbo! kau hanya dijadikan untuk foto rumor itu." Rhae mengerjap sebentar. Lucy mengambil nafas dalam-dalam lalu menimpali, "apa kau tak tahu baru-baru ini muncul rumor mengenai Yook Sungjae dan jelas sekali aku hafal itu adalah kau. Karenanya malam itu aku meneleponmu dan kau tiba-tiba mematikan ponsel dan akhirnya Song Yunhyeong yang menjelaskan semuanya karena sampai kau pulang saat itu ponselmu tetap tidak bisa dihubungi. Kau buang kemana, heuh?" ujar Lucy panjang lebar yang sempat membuat Rhae bingung menjawabnya.

"Fotoku saat dimana? Yak! Aku sama sekali tidak tahu. Dan masalah ponselku baiklah maafkan aku." Rhae mendengus, "karena sampai pagi aku matikan dan saat pulang aku baru menghidupkannya."

Rhae berbicara sembari mengangkat ponselnya.
"Buka saja internet dan jelas sekali kau tengah berada di mobil bersamanya."

Tanpa mengerti apa yang terjadi disana. Seseorang sudah mendapatkan foto Rhae yang tengah bersama Lucy disitu. Seseorang yang entah siapa. Ingin apa dan untuk apa melakukannya.

Rhae tak menyadari apapun, ia terus mencari rumor itu dan bertemulah ia dengan fotonya saat makan ramen dalam mobil.

"Jadi ini?" ujarnya masih menamati fotonya. "Jadi yang dimaksud Yunhyeong saat itu?" gumamnya.
Malam itu ia mengatakan jika ia sudah tahu rumor tentang Sungjae. Namun ia sama sekali tidak tahu.

Ia reflek mengatakannya karena ia sendiri tak menyadari apa yang tengah dikatakannya.

"Tapi tidak ada yang tahu itu adalah aku kan?" Lucy mengedikkan bahunya. Rhae mengamati fotonya yang memang tak jelas wajahnya namun semuanya nampak jelas.

RAIN IN SEOUL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang