DUA PULUH SATU
A storm came when I try to remember
Han Yoo- Rhae
Yunhyeong menatap manusia yang berdiri di depannya. Ia mencoba melongokkan kepalanya demi melihat ke dalam.
"Dimana Rhae?" tanyanya.Lucy mendorong Yunhyeong menjauh sedikit kemudian ia menutup pintunya.
"Dia sedang istirahat.""Bisa aku melihatnya sebentar saja?" Lucy terlihat menggigit sudut bibirnya. Bingung, apa yang harus ia katakan.
"Aku tidak melarangmu. Tapi, tidak bisa," ujar Lucy.
Yunhyeong hendak menyanggah kembali namun Lucy memotongnya cepat, "ah! Song Yunhyeong, kurasa kau harus segera istirahat dan kembalilah besok. Karena jika besok kau kemari, Rhae pasti akan menemuimu. Arra?"
Lucy membalikkan tubuh laki-laki itu dan ia segera berlari masuk dan menutup pintu.
Yunhyeong menatap sejurus pada pintu yang telah tertutup rapat.
***
"Dia sudah pergi?" Rhae berjalan ke arah Lucy yang masih berdiri di belakang pintu, kemudian, ia berbalik.
"Kau tahu siapa yang datang?" tanyanya. Rhae mengangguk.
"Tidak sebentar aku bersama dengannya.""Rupanya otakmu sudah merekam banyak sekali mengenai Yunhyeong," ujarnya sembari berjalan ke arah sofa dan menghempaskan tubuhnya. Rhae hanya diam dan ikut mengambil duduk di sebelah Lucy.
"Kenapa?" Rhae menoleh. Lucy pun menoleh.
"Apanya?"
"Kenapa kau tidak ingin bertemu Yunhyeong?"
Rhae menatap layar televisi mati yang memantulkan dirinya dan Lucy.
"Aku tidak ingin dia terlibat jauh denganku."
"Tapi, jangan sangka aku akan selalu menghadapi Yunhyeong dan mengatakan jika Rhae masih istirahat atau Rhae belum bisa ditemui." Lucy mendengus, "tidak akan!"
Rhae tertawa kecil, "tak perlu, jika kau ingin bertemu denganku kemarilah saat Yunhyeong tak tahu."
"Tunggu! Jadi, kau?"
"Maksudmu tak akan, keluar dari sini?" tanyanya.
Rhae mengangguk, "beberapa hari saja."
Terdengar jelas, Lucy mendengus keras sekali. Ia menatap heran pada seonggok manusia di sebelahnya ini.
"Kau yakin?" tanya Lucy, lagi. Rhae mengangguk mantap."Rhae-ya, betapa rumitnya hidupmu ini~…"
Ia berkata sembari bersenandung tidak jelas. Rhae hanya menatapnya aneh. Kemudian, pandangannya beralih pada jam dinding.
"Sudah hampir jam tiga. Apa kau membatalkan janji dengan Joo Wan?" tanya Rhae.
Lucy terperanjat, "omona!"
Ia meraih tasnya kemudian beranjak dari kursi, ia langsung berlari ke arah pintu namun berbalik lagi.
"Jaga dirimu baik-baik. Aku akan kesini lagi, nanti."
Tubuh kurus itu hilang dibalik pintu. Rhae pun ikut beranjak dengan hati-hati dari sofanya, berjalan menuju kamar.
Duduk di depan meja yang langsung menghadap jendelanya. Tangannya meraih laci kecilnya.
Sebuah gantungan kunci berbentuk beruang putih yang sudah menjadi coklat dan lusuh.
Matanya menilik setiap lekuk benda itu.Lalu beralihlah tangannya meraih sebuah cangkir cantik dengan warna merah bergelombang di bagian bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN SEOUL✔
Fanfiction"Aku kembali karena rindu padamu!" 🍃 © 14-01-2017 (Song Yunhyeong-Han Yoo Rhae in your area) Dia, dia gadis biasa, tinggal di sebuah apartemen jantung kota Seoul, South Korea. Sesederhana mungkin ia menjalani hidupnya. Bahkan sempat tak peduli aka...