Salwa tadi bilang abang telpon, katanya akan pulang dalam waktu dekat....woaaah pucuk dicinta ulam tiba kak.....!!
semoga Rayyan pulang ayahmu masih cuti ya put....
ucap Fatimah pada putri yg tersenyum menanggapi antusias ibunya, sedangkan putri hanya tersenyum merunduk entah apa yg tengah dirasakan oleh gadis itu, yg pasti berita kepulangan Rayyan membuat jantungnya seakan tak mau berhenti berdegup.
=================☆●●☆==========
Langit terlihat cerah awan biru membentang luas di angkasa ketika Langkah kaki Rayyan berjalan menuruni Anak tangga dari sebuah pesawat maskapai penerbangan di " Bandara Internasional Lombok " setelah berjam - jam lamanya perjalanan yg ia tempuh dari " Bandara Mohammad Bin Abdulaziz, Madinah ".
Rayyan berjalan senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya mengingat ia akan segera bertemu dengan keluarga yg sangat ia rindukan, ia berdiri membelakangi sebuah pesawat meminta Prayoga temannya sesama Mutawiff yg turut pulang bersamanya untuk membidikkan sebuah foto untuknya.
hmmm.. heran ustadz kok demen banget eksis ( dumel yoga ditanggapi kekehan Rayyan )
hahaha buat bukti ga kalo aq bener - bener udah sampe Lombok sekarang
hadeeeh pasti mau dikirim ke ukhti kamu itu yah...?
hoalaaah Ray...Ray... hati - hati looh dengan Rasa, jangan sampe kedekatanmu dengan dia menimbulkan dosa....
ckckckkck siap pak ustadz, menurut ku mah gak ada salahnya selagi masih dalam sikap wajar dan masih dalam batas yg diperbolehkan agama kita.....
udah aaah sewot aja ayo nih foto....!!
Klik......
sebuah foto pun sukses dibidik oleh yoga, foto yg memperlihatkan seorang pemuda berdiri membelakangi sebuah pesawat mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih dengan celana jeans biru, di pungggung dan lengannya bertengger tas punggung dan tas selempang berwarna hitam, senyum pemuda itu terlihat lebih manis karena kaca mata yg dikenakannya saat ini.
setiap pulang ke lombok Rayyan memang selalu memakai pakaian santai, sama sekali tak menampakkan profesinya yg biasa dipanggil Ustadz oleh para jamaah yg selalu dipandunya, ia tak ingin dikatakan sok alim karena perubahan penampilannya setelah sekian tahun menetap di Madinah seperti kebanyakan teman - temannya, baginya tingkatan keimanan dan ketaatan seseorang itu tidak diukur dari penampilannya yg religius tapi diukur dari kecintaan dan ketaatannya pada Allah swt.
sifat manusia memang tak bisa ditebak, entah mengapa sebagian banyak dari mereka senang sekali mencibir dan mengolok - olok seseorang yg tak terlalu mereka sukai walaupun terkadang orang itu tak mereka kenal.
usai berfoto ria kedua pemuda itu berjalan ke ruang bagasi mengambil barang - barang yg mereka bawa dan bergegas ke parkiran bandara memanggil taksi yg akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Senyummu
RandomAfwa Nur Zahra gadis Cantik itu Mempunyai senyuman yg mampu membuat setiap yg melihatnya terpesona, kelembutan dan sifatnya yg ceria membuat ia disenangi namun siapa sangka dibalik senyum itu Afwa menyimpan begitu banyak kesedihan dan perjuangan hid...