Part15

676 18 0
                                    

Author pov

Assalamualaikum, iya ada apa Nisa...?

Astagfirullah, jadi bagaimana keadaannya dek...?

Baik, kakak akan segera kesana....!!!

Afwa mengakhiri panggilan telponnya gadis itu bergegas memberikan majalah dan koran pesanan tama.

kenapa mbak sepertinya terburu - buru..?

iya nih pak maaf adik saya sedang dirawat dirumah sakit, dan dia meminta saya segera kesana....

ini majalahnya totalnya 240.000.....

Tama bergegas mengambil majalah ditangan Afwa dan mengulurkan 3 lembar uang pecahan 100rb an pada gadis itu.

Ambil saja kembaliannya mbak....

Afwa tertegun sesaat mendengar perkataan Tama sebelum gadis itu setengah membungkuk berterima kasih dan berlari memasuki sebuah bus tak jauh dari tempat mobil Tama dan Raihan berhenti.

Tama ayo kerumah sakit sekarang...!

What...?
bukankah elo bilang tadi lagi off lalu kenapa harus ke rumah sakit sih...?

antar aja napa sih de' sejak kapan aku gak boleh kerumah sakit hanya karena off praktek...?

jiaaah bro bukannya tadi elo bilang mau nemenin gua hang out...?

kenapa jadi kacau gini sih bro...?

udah deh jangan bawel.....!!!

hadeeeeh oke..oke....

dengan dongkol Tama mengarahkan mobilnya menuju rumah sakit, memarkirkan mobil itu dan menyusul Raihan yang berjalan lebih dulu ke Sall anak dimana ruangannya berada, pemuda itu mengambil jas dokternya dan bergegas menuju ruangan Iccu dimana Aida dirawat.

tak ada yang bisa dilakukan Tama saat ini selain mengikutinya, memperhatikan keseriusan Raihan menangani seorang gadis kecil berhijab pink yg ada dibalik pintu ruang Iccu dimana tempat Tama berdiri saat ini.

ketika ia memilih duduk dikursi didepan ruang Iccu matanya menangkap kehadiran gadis yang beberapa saat yang lalu ia temui dijalan, iya gadis penjual koran itu.

tama menundukkan wajahnya ketika gadis itu melewatinya dan masuk ke ruang Iccu, karena penasaran dan rasa ingin taunya yang besar ia pun mencuri pandang melihat ke dalam ruangan Iccu itu dimana ia melihat abangnya Raihan dan gadis itu tengah berbicara.

entah apa yang dibicarakan keduanya sebelum akhirnya Raihan membelai lembut wajah gadis kecil yg terbaring lemah di ranjang Iccu itu dan berpamitan pergi pada gadis penjual koran setelah sebelumnya pemuda itu mengecup pipi gadis kecil itu dengan penuh sayang.

eeh bro siapa sih cewek itu, jadi penasaran gua...?!

bisa - bisanya dia membuat seorang Raihan Atmaja rela mengorbankan hari liburnya demi memeriksa keadaan gadis kecil itu....

elo naksir dia ya bro....?

kalimat itu sukses membuat Raihan memicingkan mata ke arah Tama " kau lihat sendiri bukan bahwa dia kakak dari pasien yang ku tangani tadi, curigaan banget sih jadi orang "

ckckckkck udahlah bro gua tuh tau elo, emang sih elo tuh dokter yang sangat loyal dengan pasien - pasien elo, tapi rasanya baru kali ini gua liat elo rela ngorbanin waktu libur demi memastikan kalau pasien elo baik - baik aja.....

ini langka bro...langka...!!

" Aish bawel " umpat Raihan membuat Tama terkikik geli. dan berjalan mengikuti langkah Kakaknya itu memasuki mobil.

Dibalik SenyummuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang