Part 27

121 7 0
                                    

Dan pada akhirnya aku dipertemukan dengan yang terbaik untukku menurutnya dan ternyata itu bukanlah kamu....!

Dirimu yang selalu kusebut dalam doa ternyata bukanlah yang terbaik daripada dia orang yang selalu menyebut namaku didalam doanya disepertiga malam yang telah dia lewati bersama Robbnya.

Dirimu yang aku cintai dalam diam ternyata harus terkalahkan dengan dia yang mencintaiku diam - diam.

Betapa indah cara Allah menyatukan sebuah rasa, dia yang sama sekali tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya kini menjadi sosok yang tak pernah hilang dari ingatanku.

Dia yang tak pernah bermimpi untukku gapai. Kini menjadi seseorang yang selalu ku genggam tangannya.

Dia yang hanya dalam hitungan detik mengubah rasa hampa dihati ini dengan rasa cinta. Dia yang selalu ada disampingku, dia adalah Suamiku.

**Dibalik Senyummu**

Berulang kali Raihan mengecup punggung tangan Afwa sudah sejak kedua pasangan itu berjalan bergandengan menuju kabin pesawat hingga saat mereka duduk di dalam pesawat yg akan terbang menuju indonesia, pemuda itu tak henti - hentinya mengecupi punggung tangan Afwa. Afwa sampe malu sendiri dibuatnya.

Mas udah malu diliatin banyak orang tuh, tuuh...!

Nggak, biarin sama istri sendiri juga..!

Iya tapi aku malu maaas.

Raihan terkekeh melihat manyunan Afwa. Dihentikannya kegiatan itu yang berganti dengan menggenggam erat tangan Afwa, tersenyum memandangi wajah Ayu gadis yg ada disebelahnya itu membuat afwa mau tidak mau ikut tersenyum geli dibuatnya.

Perjalanan akan membutuhkan waktu cukup lama sayang tidurlah agar kau tidak capek, mas akan bangunkan jika waktu sholat sudah datang.

Ucap Raihan merebahkan kepala Afwa dibahunya dan mengecup sekilas kening afwa membuat gadis itu menutup wajahnya karena malu, Raihan geli sendiri melihat kelakuan istrinya Yg kini memilih memejamkan mata seperti yang ia perintahkan tadi.

Memandang indah langit berhiaskan awan berulang kali Raihan menyucap syukur atas nikmat yang begitu banyak diberikan Allah untuknya pada kesempatan Umrohnya kali ini.
Masih sangat jelas dalam ingatannya kejadian yang terjadi beberapa hari lalu.

Flash back to Atmaja Family umroh

Memijakkan kaki di Bandara di kota Madinah Raihan dan keluarga beserta rombongan diarahkan untuk menuju hotel yang berada +/- 200m dari Masjid Nabawi. Hotel bintang 5 yang mempunyai fasilitas lengkap dan bagus.

Kenapa umroh kali ini dimulai dari Madinah Yah, biasanya juga kita kan dari Jeddah baru ke Madinah.

Tanya tama pada Ayahnya diperjalanan menuju hotel.

Abangmu tahun ini pengen mulai dari Madinah Ma katanya biar lebih khusyu' saat melakukan rukun Umroh.

Aaah alesan bilang aja bang mau cepat - cepat ke raudoh kan, Minta jodoh wkwkwk....!

Ledek Tama dibalas senyum dan gelengan dikepala Raihan tak mau menanggapi ledekkan adiknya.

Setelah sampai di hotel Raihan dan keluarga beristirahat sejenak ada yg memilih tidur atau beri'tikaf. Namun Raihan entah kenapa matanya begitu enggan tertutup malam itu. Padahal dirinya tidak terlalu banyak tidur dipesawat tapi matanya seolah sulit untuk diajak beristirahat. Fikirannya selalu saja ingin segera turun untuk sholat dan berdoa di Masjid Nabawi didepan sana.

Raihan mengamati masjid yang sangat ramai dikunjungi jamaah dari balik jendela hotel. Jam menunjukkan sepertiga malam telah usai dan waktu subuh hampir datang, Raihan melangkahkan kakinya keluar dari hotel untuk sholat subuh berjamaah dimasjid Nabawi.

Dibalik SenyummuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang