Part 1

1.4K 49 7
                                    

angin berhembus kencang menerbangkan daun - daun yg ada di sepanjang jalan yg ku lewati saat ini, sepertinya akan turun hujan aq semakin mempercepat langkahku dengan sesekali lebih merapatkan jaket woll yg ku pakai.

malam sudah hampir larut memang, mengingat pekerjaan ku yg menjadi seorang SPG di pusat perbelanjaan terbesar di kota Palembang ini yg jadwal tutupnya hampir larut malam dihari biasa namun jadwal itu bisa berubah menjadi lebih larut pada malam2 khusus seperti lebaran idul fitri yg akan hadir 1 minggu lagi.

aq langkahkan kaki ku kembali ke arah jalan pulang ketika suara dering di handphone Android ku berbunyi mendengar kan lagu Alhamdulillah dari Maher Zain, segera kuraih handphone disakuku dan mengangkatnya.

Assalamualaikum....

kenapa da..?
iya ini di jalan pulang, ok biar nanti mba mampir beli soto untuk lauk kita makan...

iya... waalaikumsalam...!!!

telpon dari Aida adik bungsuku, ia mengeluh lapar tapi hanya ada nasi dirumah tak ada apapun yg bisa menjadi lauk pendamping nasi untuk menghilang kan rasa laparnya,aq merunduk ada sesak dihatiku ketika mengingat kedua adikku perjuangan yg harus aq tempuh masih begitu panjang.

kalian pasti bertanya - tanya tentang kehidupanku bukan...?

tak ada yg istimewa dari kehidupanku yg harus aq bagi pada kalian, tapi aq akan dengan senang hati menceritakannya.

Inilah aku seorang gadis berusia 24 tahun, bekerja sebagai SPG disebuah pusat perbelanjaan menjadikan diriku mau tidak mau harus menjaga penampilan seperti halnya teman kerja ku lainnya, dengan postur tubuh yg terbilang sedang, tentu begitu mudah untukku mendapatkan baju - baju yg trendi dan di gandrungi remaja seusiaku, namun tidak untukku, bagiku membiayai sekolah kedua adikku jauh lebih penting dari pada penampilan dan perkataan orang - orang tentang diriku.

entah sudah berapa kali aq di tegur teman - kerjaku tentang penampilan sederhanaku ketika kami menghadiri acara pernikahan sesama teman kerjaku.

dengan rambut panjang menjutai itu kau akan lebih cantik jika memakai gaun itu Fa..!!

ucap Santi teman kerjaku ketika ia melihat sebuah gaun baru terpajang di manekin toko, aq hanya tersenyum menanggapi perkataannya, terkadang ingin rasanya mengenakan pakaian indah dan mahal seperti itu, namun lagi - lagi keinginan itu harus kutelan mentah - mentah jika mengingat aq jarus membiayai sekolah kedua adikku.

Nama ku adalah Afwa Nur Zahra nama yg begitu indah bukan...? berarti Anugerah dari bunga yg bercahaya, anak sulung yg mempunyai dua adik perempuan bernama Anisa zahra dan Aida Zahra.

Anisa berumur 13 tahun duduk di kelas X sedangkan Aida berusia 8 tahun kelas 3 SD, ayahku seorang Penjahit kecil2 an upahnya sebagai seorang penjahit sudah pasti tak menentu mengingat tidak setiap hari ayah mendapatkan pelanggan, sedang ibuku hanya ibu rumah tangga yg terkadang membantu keuangan ayah dengan menjadi buruh cuci ataupun setrika di rumah tetangga, lumayan jika mendapat upah sebesar 10 / 15 rb dalam sehari untuk menambah uang belanja yg terkadang tak ayah beri jika ia tak memiliki pelanggan.

itu lah alasannya mengapa aq sebagai Anak tertua harus bekerja exstra keras untuk membantu ayah dan ibu membiayai sekolah Anisa dan Aida, aq tak ingin mereka putus sekolah, aq ingin mereka melanjutkan sekolahnya bahkan mungkin hingga lulus perguruan tinggi, cukup aq saja yg hanya bisa sekolah hingga bangku SMA aq tak mau adik2 ku bernasib sama seperti diriku.

Assalamualaikum....

Waalaikumsalam yee mba Afa pulang...!!!

mana mba sotonya...?

aida yg ternyata menungguku langsung mengambil Soto Madura yg ku sodorkan membawa nya ke atas meja kayu di pojok ruangan, disana ada Anisa yg sedang mempersiapkan nasi dan beberapa piring makan, ayah dan ibu tersenyum melihat tingkah kedua adikku itu, entah apa yg ada dalam benak mereka tapi setiap kali melihat tingkah Anisa dan Aida yg selalu antusias menunggu aq pulang kerja membawa lauk makan malam untuk mereka ayah dan ibu selalu tersenyum.

ibu menyendokkan nasi ke dalam piring juga soto yg tadi ku beli, sebungkus soto itu dibagi untuk kami ber 5, sejak kecil kami sudah terbiasa berbagi makanan seberapa pun bnyknya ataupun sedikitnya makanan yg kami punya harus dibagi rata untuk kami sekeluarga bukan hanya soto bahkan ibu terkadang membagi 3 bungkus mie instan yg dimasaknya untuk kami ber5 jika pada sahur nanti tak ada persediaan lauk.

begitulah cara kedua orang tuaku mengajarkan anak - anaknya tentang berbagi agar rasa kebersamaan diantara kami terikat kuat.

setelah makan Anisa membantu ibu membereskan meja dan mencuci piring kotor sedangkan aq memilih mandi dan berwudhu bermaksud melaksanakan sholat tarawih sendiri, isya sudah ku laksanakan tadi di musholah mall namun waktu istirahat sholat yg sebentar membuatku tak sempat mengerjakan tarawih disana sehingga aq lebih memilih melanjutkannya di rumah.

selesai melaksanakan kewajiban yg hanya dilakukan di bulan Puasa seperti sekarang aq merebahkan diri di ranjang mencoba memejamkan mata, disampingku ada Aida yg sudah terlelap tidur, aq memandangi wajah adikku itu, begitu lelap wajah ayunya membuat rasa letih ku seakan menguap.

aq memainkan Android ditanganku mencoba membuka akun media sosial yg telah lama tak ku buka karena kesibukan, dreet dreeet getar di handphone ku memperlihatkan sebuah pesan di grup line ku, ocehan Rima, Santi dan Gita bersahut - sahutan menggelitik tawa dibibirku, malas meladeni ocehan mereka membuatku mengutak - atik isi line.

goyangkan handphone anda, kuikuti perintah itu dreet getar di handphone ku memperlihatkan sebuah kontak masuk di daftar teman line ku Lalu A,R nama akun itu, di profilenya terlihat seorang laki2 membelakangi kamera menatap lurus ke arah ka'bah dari jendela sebuah ruangan.

tak lama sebuah pesan terkirim dari akun tersebut " Assalamualaikum " isi pesan itu aq pun mulai mengetik balasan menjawab salam yg merupakan kewajiban setiap muslim.

Waalaikumsalam, maaf mengganggu Salam kenal.... balasku

salam kenal juga, sama sekali tidak mengganggu ukthi Afwan jika boleh tau posisi dimana yah ukth..?

panggil saja sy Afa, sy di indonesia tepatnya Palembang, jika boleh tau posisi akhi..?

sy di Madinah ukhti, panggil sy Rayyan....!

MasyaAllah menetap disana akhi..?
atau sedang umroh..?

Alhamdulillah ukth, sy disini belajar....!!!

ya Allah kapan sy bisa kesana yah...???

lalu obrol demi obrolan pun berlanjut, banyak hal yg dia ceritakan padaku mengingat betapa rasa rindu ingin memijakkan kaki ke baitullah itulah yg membawa ku pada begitu banyak pertanyaan yg ku ajukan pada pemuda yg baru ku kenal itu sungguh pemuda yg begitu menyenangkan.

ia bercerita panjang lebar tentang suasana kota mekkah dan madinah, hal yg membuatku begitu senang mengobrol dengannya via line dan belakangan aq mengetahui pekerjaannya, ternyata selain menimba ilmu pemuda itu bekerja sebagai seorang Mutawif.

betapa mulianya pekerjaannya itu, menjadi pemandu perjalanan ibadah bagi para jemaah haji dan umroh, membantu mereka dalam menjalankan ibadah, membimbing dan memastikan semua hal hingga para jemaah meninggalkan tanah haram adalah pekerjaan yg sangat mulia bagiku.

namun dengan jadwal yg begitu padat itu tak menyurutkan kesenangannya akan berbagi pengalaman dan ilmu yg dimiliki kepada setiap orang yg bertanya padanya, contohnya aq tak pernah sekalipun ia lupa memberikan jawaban dari setiap pertanyaan yg ku ajukan, walau terkadang aq harus menunggu jawabnya seharian namun ia selalu menjawab pertanyaan2 itu.

Assalamualaikum readers...
satu kisah baru kembali sy hadirkan disini, tentang seorang gadis biasa yg jatuh cinta pada seorang mutawif yg bahkan tak pernah sekalipun bertatap muka dengannya...

semoga kalian suka....
jangan lupa vote and comentnya yah....!!!

Dibalik SenyummuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang