All About Magic-chapter 10- ( 12 )by MarioBastian

5.2K 151 113
                                    


"Mau dengerin apa, Zaenab? Yang kamu bilang téh nggak masuk akal!"
"Saya punya bukti-buktinya, A! Saya—"
"Nggak mungkin saya punya banyak uang. Nggak mungkin si Dicky sembunyi-sembunyi ngasih uang buat saya. Buat apa, hah?!"

Oo-kay. Rupanya Zaenab sudah membicarakan hal ini dengan Zaki.

"Emangnya Aa nggak curiga, kenapa dia téh ngelarang Aa buka buku tabungan itu?!"
"Ya nggak, lah. Buat apa? Itu mah kan urusannya dia."
"Itu tuh uang Aa! Dia téh jahat! Nggak ngasih tau kalo Aa sebenernya punya banyak uang!"
"Mana ada orang yang ngasih banyak uang tapi nggak ngasih tau orangnya soal uang itu. Buat apa, coba? Mikir dong!"

Suasana makin tegang. Dan aku mengalami awkward moment, di mana aku, somehow, berada di tengah-tengah calon pengantin yang sedang berantem... di tengah hutan.

"Tapi ini uang Aa! Aa berhak atuh buat pake uang ini!"
"Siapa bilang itu uang saya?!"
"Itu uang Aa!"
Zaenab melotot kesal dan geram. Mereka berdua saling bertatapan dan mendengus. Aku berniat melerai mereka, nyaris mengangkat tanganku, namun kemudian urung kulakukan.

"Saya nggak mau bahas ini lagi, Zaenab."
"Aa emang udah buta!" Zaenab melorotkan bahunya dan berjalan menjauhi Zaki. "Aa emang udah disihir sama si Nini Lampir itu!"
"Ngomong téh yang sopan, atuh!"
"Sopan, saya mah! Biasanya juga saya sebut Nenek Sihir! Lebih mending Nini Lampir, kan?!"

"Kamu nggak pantes ngomong kayak begitu!"
"Biarin!" Zaenab menjulurkan lidah seperti anak kecil. "Aa emang udah disihir sama keluarga lampir itu. Dari kecil suka maen-maen di situ, padahal tetangga bilang rumah itu téh bahaya. Si Nini Lampir suka beli bahan-bahan buat menyan. Belum lagi kuntilanak yang sering nangkring di atas genteng. Apa Aa nggak pernah curiga, hah?!

"Orang-orang téh pada ngomongin, A. Jangan-jangan Aa téh kerasukan. Meni hobi pisan nganterin kayu ke rumah itu, udah gitu digaji gede pula. Udah gitu dikasih makan pula. Bebas keluar masuk, kayak Aa téh budak setannya si Nini Lampir! Saya juga tau A, yang bunuh bapaknya si Dicky bukan Aa. Tapi Aa yang sukarela dipenjara. Demi si Dicky! Ada apa sih sama si Dicky itu téh, hah?!"

PLAK!!

Tak disangka, Zaki menampar Zaenab... tepat di pipi. Dan aku sempat menyesal karena nggak mengabadikan momen menyenangkan barusan.

"Tutup mulut kamu, Zaenab! Atau pernikahan ini batal!" Zaki mendengus marah. "Saya bukan jenis orang kurang ajar yang nggak tau terima kasih. Sejak kecil saya ngehormatin Dicky sama si Nenek, apapun yang mereka lakukan, mau itu pake menyan atau sihir, saya nggak peduli. Mereka udah nolongin hidup saya. Satu-satunya cara yang bisa saya lakukan cuma ngehormatin mereka, buat ngebales budi mereka. Saya harap kamu bisa nerima itu. Cuma dari mereka lah saya bisa kayak begini, jadi mendingan mulai sekarang kamu belajar buat ngehormatin mereka..."

-XxX-

"Dari mana?" Bang Dicky menjulurkan kepalanya di pintu dan Bello buru-buru kabur keluar dari kamar.

Aku, yang sedang asyik curhat pada Bello, cukup terkejut karena kepala Bang Dicky mendadak muncul seperti itu. Apa lagi aku memang sedang membicarakan tentang Bang Dicky bersama Bello. Membicarakan semua cerita yang dimuntahkan Zaki dalam perjalanan pulang.

"Barusan bantuin Bang Zaki foto prewed," jawabku. "Baru nyampe di rumah tadi. Sekitar jam tujuhan, lah."
"Oh." Bang Dicky manggut-manggut dan menatap ke dalam kamarku. "Boleh masuk?"
"Masuk aja kali, pake nanya segala."

Bang Dicky masuk ke kamar dan langsung duduk di atas ranjangku. Dia mengenakan kaus V-neck tipis warna putih dan celana pendek selutut. Dua-duanya pemberianku, waktu kami berdua belanja ke Cimol kapan itu.

"Ngapain aja foto prewednya?" Bang Dicky terdengar waspada.
Aku memukul bahunya dengan akrab. "Ya foto-foto lah... ngapain lagi? Pasti mikirnya macem-macem."
"Yaah... kalo Zaki ama Zaenab udah ketemu sih, mereka pasti ngelakuin yang macem-macem."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KADANG CUPID TUH TOLOL (KCTT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang