Chapter 6

11 0 2
                                    

Aoi POV

Aku melihat kakakku di kamar dan tersenyum memandangi layar handphonenya, begitu menyukai gadis yang fotonya dipajang besar di kamarnya. Aku ingin bertemu dengan wanita itu. Bagaimana seorang kakak yang dengan wanita saja agak sinis. Dia bisa begitu menyukai wanita itu. sampai harus memajang fotonya. Aku tak tahu bagaimana ia mendapatkan foto itu. tapi kukira dia mengambilnya diam-diam karena gadis itu tak melihat ke arah kamera.

"Apa yang kau lihat Aoi? Masuk kamarmu sendiri sana!" usir kakakku. Umurku dan umurnya tidak begitu jauh. Hanya 2 tahun.

Hal itu berlanjut hingga aku masuk SMA. Namun suatu hari ia kehilangan semua yang ia miliki. Semua barang berharga di rumah kami habis terbakar. Tak ada yang tersisa bahkan secuil pun. Ketika itu kami pergi berlibur seminggu di rumah kakekku di Hokkaido. Dan 4 hari kemudian ayahku mengajak pulang karena ada kabar kebakaran rumah kami. kami mendapati rumah kami tak berbekas. Ledakan gas tetangga yang menjadi penyebabnya. Kami akhirnya pindah sementara waktu di tempat kakek dan tak ada apapun di sana kecuali telepon rumah, TV, radio dan komputer. Sudah itu saja. Dan hari berganti hari kakakku benar-benar murung dan frustasi. Ia masuk kuliah seperti yang lain barulah ia seperti kembali. Namun ternyata ia menyibukkan dirinya di kampus untuk melupakan wanita itu. suatu hari aku bertanya padanya.

"Kak, bolehkah aku tahu siapa nama wanita yang fotonya kau pajang di kamarmu dulu?"

"Aku sedang tak ingin membicarakan itu." jawabnya sambil terus mengetik sesuatu di depan komputer kerja ayah.

"Aku hanya ingin tahu namanya. Kau mungkin ingin melupakannya. Tapi setauku ketika kau tak bisa melupakannya sebaiknya kau cari dia." kataku cepat.

"hehhh..." dia menghela nafas.

"Namanya Maki. Hanato Makiko...." dan cerita itu mengalir.

Aku berpikir bahwa mereka berdua memiliki takdir untuk tetap bertemu. Aku memutuskan untuk mencari wanita itu tanpa sepengetahuan kakakku. Hingga suatu hari aku menemukannya tanpa sengaja, di sekolahku.

"Kalian harus belajar sungguh-sungguh. Kalian boleh menjadi orang sibuk tapi tetap memperhatikan belajarmu.!!!" Guru Matematika ku mulai mengamuk gara-gara Hideo tak mengerjakan PR nya karena dia habis mengikuti lokakarya pelajar. Guru matematika adalah yang paling menakutkan bagiku. Tapi aku termasuk orang yang beruntung karena nilaiku selalu baik.

"Kau harus mencontoh anak-anak IPA. Siapa itu. Mami, maksudku Murakami yang dingin itu, lalu Kayashima, lalu Hanato...Hanato Makiko. Tapi tidak terlalu menonjol, hanya saja dia baik dalam menyelesaikan tugas belajarnya."

Panjang lebar penjelasannya dan aku menyadari bahwa gadis itu ada di sekolahku. Di kelas IPA. Aku memantau dan mencari sumber-sumber terpercaya mengenai gadis ini. Dia seumuran denganku. Yang kutahu, dia dan kakakku sama-sama ingin melupakan sesuatu dengan mencari kesibukan. Mereka sama-sama sibuk luar biasa. Aku hanya bisa tersenyum. Aku memberikan kejutan pada kakakku dengan merekam gadis itu. merekam apa yang ia lakukan seharian. Hingga hari berikutnya aku sakit. Tapi aku begitu senang dengan itu. seperti seorang detektif untuk kakakku. hal yang paling membuatku terharu, kakakku sampai meneteskan air matanya ketika melihat video itu. aku bangga sebagai adik. Dan aku menyerahkan semuanya pada kakakku mulai sekarang.

EmoLostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang