Pulang. Untuk kesekian kalinya aku pulang. Semenjak aku sakit ibuku sering datang menjemputku pulang. Hari ini minggu. Masih sangat pagi ketika ibuku datang bersama ayahku.
"Maki..!! Maki..!!" suara ibuku memenuhi apartemen kecilku.
"Ibu..aku sudah bangun. Tak perlu teriak." ucapku dari dapur.
"Ibu pikir kau tidur." ucapnya dari kamar tidurku.
"Aku sudah dewasa. Aku tahu kapan harus bangun. Kalau tetangga mendengar teriakan Ibu tadi mereka akan berpikir aku anak malas. Reputasiku...tidaakkk.... "
Plaakkkk
"Kau ini bicara apa. Ayo, ayahmu sudah menunggu di bawah." aku hanya mengangguk ketika melewati Ibuku sambil berlari ke kamar.
Aku mendengar ibuku berbicara dengan ayahku menggunakan telepon. Aku ke kamar mandi mengambil sikat gigi.
"Maki. Mengenai tetanggamu yang pernah datang ke rumah sakit... Apa kau sering melihatnya?" Pertanyaan ibuku membuatku tertegun. Benar. Siapa tetangga itu. Yang bahkan aku tak petnah melihatnya tapi dia datang membawa bunga ketika aku sakit.
"Maki.? Apa kau dengar ibu? " aku terbangun dari lamunanku.
"Oh. Aku tak pernah melihatnya. Mungkin dia sangat sibuk." aku bohong, bahkan aku tak tahu siapa dia.
"Ayo pulang." segera kugandeng ibuku keluar. Sepanjang jalan kami hanya ngobrol tak jelas. Membicarakan Mami chan dan teman SD ku yang sudah bekerja dan menikah.
"Maki.. Beberapa minggu lalu ayah bertemu dengan temanmu. Dia bekerja sebagai manajer di kantor ayah." ucap ayahku tiba-tiba.
"Siapa namanya?"
"Asaoka. Ayah lupa nama lengkapnya. Katanya dia satu sma dengan mu dulu."
–--------------–-----------------------------------
"What? Siapa? Asaoka? " suara Mami-chan membuat telingaku berdengung.
"Bisakah kau untuk tidak teriak di telepon Mami-chan? " ucapku datar.
"Gomen. Gomen. Asaoka itu? Yang mencoba membuatmu jadi wanitanya? "
"Ada apa dengan bahasamu Mami-chan? Wanita apa? Dia hanya menyatakan cintanya padaku." aku mendengar dia berdehem.
"Itu maksudku." ucapnya pada akhirnya.
"Kata ayahku dia akan mengunjungiku kapan-kapan ketika aku pulang. "
"What? Mengunjungimu di rumah orang tuamu? Itu berarti dia sedang mendekatimu dan ayahmu.. Juga ibumu.. " terikan Mami -chan kali ini bahkan lebih keras dari teriakan sebelumnya.
"Aku tak tahu... Bisa jadi hanya basa basi. Aku bahkan tak tahu apa yang harus kukatakan jika bertemu dengannya. "
"Baiklah kalau begitu. Kau harus meneleponku jika itu benar terjadi. Aku akan menolongmu. Dengan doa. Haha.. Aku harus pergi dulu. Tetanggaku mengetuk pintu. Bye. " dan sambungan telepon terputus. Ada apa dengan tetangganya.
Ada apa dengan kata tetangga.
Asaoka.. Memori ketika dia menyatakan cintanya padaku dulu. Itu hal yang lucu dan sangat buruk. Bagaimana aku bisa menolak seorang pria populer. Bahkan dia sekarang menjadi manajer setelah belajar di luar negeri. Itu hanya ada dalam cerita hidupku. Aku bahkan tak tahu bagaimana aku menghadapinya kelak ketika kami bertemu. Apakah aku akan meminta maaf atas kelakuanku dulu. Atau haruskah aku berpura-pura untuk biasa saja tanpa mengungkitnya lagi.
"Maki...!! " suara ibuku menyadarkanku.
"Maki makan malam sudah siap. Turunlah! "
"Aku turun. Ibu suka sekali berteriak akhir-akhir ini. "
"Ibumu sudah biasa begitu. " ucap ayahku.
"Kau ini... " ibuku mendelik. Menyenggol lengan ayahku.
"Lihat.. " ayahku menambahkan.
Suara dering telepon menghentikan percakapan kami. Ayahku bangkit mengangkat telepon.
"Konnichiwa.. Aaahh. Asaoka-san. Iya. Kami di rumah. Apa? Sekarang? Tentu saja tidak. Kita bisa makan bersama. Tentu. Douitashimashite. "
Ayahku memandang kami semua satu persatu.
"Manager Asaoka akan kemari." ucapnya datar.
"Apa? " suaraku dan suara ibuku beradu.
"Iya. Asaoka-san akan datang dan makan bersama kita. Maki. Siapkan satu mangkuk dan keluarkan yang terbaik yang kita punya. " ayahku benar-benar berbinar. Dia bahkan tak tahu apa yang akan terjadi padaku.
"Istriku kenapa kau diam saja? " ayahku melihat ibuku diam tak bergerak hanya menatap nya.
"Aku tak percaya atasanmu akan datang kesini. Kamisama... "
Kamisama..
KAMU SEDANG MEMBACA
EmoLost
RomancePast means nothing. Future means everything. But my future with someone from my past is my everything. Even though my past wasn't that beautiful to remember.