Maura sedang mengerjakan tugas kursus dengan penuh suka cita. Deny mengatakan bahwa dia menyukai gadis yang pandai Berbahasa Inggris biar saat mengobrol, mereka akan nyambung kalau sedang berbahasa asing tersebut.
Deny dibesarkan dalam lingkungan Padang, meskipun Ayahnya blasteran Inggris, ia tidak terlalu fasih berbahasa. Masih ada juga vocab yang belum ia ketahui. Masih sangat jauh di bawah kemampuan berbahasa Maura.
Maura sangat senang mempunyai partner yang bisa berbahasa Inggris. Karena di kelas mereka hanya ada tiga orang saja yang kemampuannya di atas rata-rata. Maura adalah gadis paling pintar Bahasa Inggris di kelasnya. Meski demikian, Maura tetap rendah hati. Ia senang bila ada yang bertanya padanya tentang pelajaran favoritnya tersebut.
Tiba-tiba Ayahnya berteriak memanggil Maura.
"Ra, sedang apa?. Aku lapar. Cepat saji makan."
Maura belajar sambil mendengarkan musik. Ia memakai headset di telinganya. Maura suka mendengar musik agak keras volumenya. Dengan cara begitu Maura dapat dengan mudah menjawab soal-soal yang dianggapnya rumit. Atau, tidak mendengarkan suara sama sekali.
Ayahnya menuju ke tangga kamar Maura, ia menggedor-gedor pintu kamarnya dengan sangat keras.
"Maura, sedang apa kau? Cepat bangun. Aku sangat lapar."
Tapi Maura tak kunjung keluar dari kamarnya.
"MAURAAAAA. .. OOI MAURA. CEPAT TURUN KAU. Dasar anak setan. Jangan pura-pura tidak dengar atau ku tendang pintu ini."
Maura tetap mendengarkan musik sambil menulis tugas dan bersenandung ria mengikuti lirik lagu.
Tiba-tiba Ayahnya muncul ke hadapannya dengan muka memerah padam. Matanya melotot dan siap mengayunkan tangannya ke arah kepala Maura.
Maura bergerak mundur beberapa langkah. Ia ketakutan lalu melepaskan headset dari telinganya.
"DASAR KAU ANAK DURHAKA. DISURUH ORANG TUA TIDAK MAU. MAU JADI APA KAU?MENTANG-MENTANG KAU MERASA SUDAH DEWASA, HAH?. AKU LAPAR."
"Ta-ta-ta-pi , yah, a-a-a-ku su-su-su-dah sa-sa-sa-ji ma-ma -ma-kan," Maura gemetaran. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan disilang dan bertumpu di atas lutut.
Tanpa sepatah kata pun Ayahnya turun dari lantai 2 dan mengambil makan.
DEAR YOU
AKU TAKUT DENGAN SIKAP AYAH YANG SELALU MARAH-MARAH. SETIAP MARAH, AKU YANG DISALAHKAN. AKU TIDAK IRI, TAPI AKU SEDIH AYAH HANYA BISA BERCENGKERAMA DENGAN RISKA DAN VIA SAJA. SEDANGKAN AKU DAN IBU SELALU DIA MUSUHI.
WHAT'S GOING ON??????
LEBIH BAIK AKU PERGI DARI RUMAH ATAU MATI SAJA. AKU TIDAK MAU TINGGAL DENGAN ORANGTUA GILA SEPERTINYA.
TAPI AKU KASIHAN PADA IBU. NANTI DIA YANG MENJADI SASARAN AYAH SETIAP HARINYA.
AKU HARUS BAGAIMANA???????
ATAU AKU BERSEMBUNYI DI RUMAH HILDA SAJA.
TAPI, APA DIA MAU MENAMPUNGKU?UANGKU SUDAH TAK BANYAK. CELENGAN SUDAH KOSONG. AKU HANYA PUNYA RP 10.000. MAU MENGINAP DIMANA AKU MALAM INI???
AKU BENCI AYAH. SAMPAI MATI AKU AKAN SELALU MENGINGAT PERBUATANNYA PADAKU.
KALAU NANTI AKU MENJADI ORANG, AKU AKAN BAWA IBU KELUAR DARI NERAKA INI.
MAURAAAAAA :(
***