Dia duduk dalam bak berendam berisi air dingin yang rasanya tak seberapa –tak sedingin isi hatinya saat ini. Kepalanya terkulai di sisi bak. Di tangan kirinya menggenggam selembar foto polaroid, sedangkan yang kanan menggenggam pemantik api gas yang ia mainkan sejak tadi. Suara pemantik api gas yang dinyala-matikan dan suara air yang mengalir dari keran pun menjadi paduan harmoni yang mengisi kesunyian ruangan lembap itu. Matanya terus menatap ke arah sosok-sosok dalam foto tersebut.
Cek ....
Pada pantikkan terakhir, dia memutuskannya. Semua ini harus berakhir. Tanpa menanti foto polaroid tersebut habis dilalap oleh api, dia menyandarkan tubuh ke dalam dasar bak. Untuk semakin menenggelamkan diri.
Apakah dengan begini semua akan lenyap bersama dengan seluruh kenangan yang ada? Apa rasa sakit ini akan mereda?
I want to breathe, I hate this night.
I want to wake up, I hate this dream.
I'm trapped inside myself and I'm dead.
- JIMIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...