Twelfth Run

967 196 16
                                    

Hold me tight. Hug me

Can you trust me?

Can you trust me?

Please, please,

Please pull me in and hug me.



Tidak ada yang berbicara ketika Jimin akhirnya kembali ke tempat kemah setelah kabur selama dua jam. Mereka diam-diam memperhatikan pemuda tersebut dan Hoseok berjalan beriringan. Jimin berjalan di depan sementara Hoseok mengikutinya dalam jarak yang aman. Para anggota kru menatap ke arah mata Hoseok untuk bertanya apa yang terjadi ketika mereka menghilang tapi Hoseok hanya menggeleng.

"Apa kau mau pulang ke Seoul malam ini?" Jin adalah yang pertama kali menyuarakan kekhawatirannya.

"Memangnya masih ada kereta untuk pulang?" Namjoon menyela.

Jin mengirimkan tatapan memperingatkan pada pemuda tersebut. Namjoon mengendikan bahunya. Dia hanya mencoba mengatakan fakta.

Jimin tidak menjawab pertanyaan apa pun. Dia malah duduk di depan api unggun dan memeluk dirinya lagi. Seluruh anggota kru kembali terdiam. Tidak ada yang tahu bagaimana mengatasi situasi ini.

"Ada apa dengan seluruh anggota kru ini." Yoongi menggeram setelah jeda sunyi yang panjang. Situasi ini membuatnya frustrasi. Dia mengusap wajahnya dan menghela napas panjang. Yoongi berjongkok di sebelah Jimin, menusuk api dengan ranting pohon kecil.

Yang lainnya masih berdiri di tempat yang sama. Taehyung terlihat secara terpisah merasa kecewa dengan situasi yang terjadi pada Jimin. Itu adalah idenya untuk pergi main, namun sekali lagi Jiminlah yang menjadi korban dari tindakannya. Sekali lagi dia merasakan perasaan bersalah. Mengapa dia hanya mampu melukai orang-orang di sekitarnya?

Hoseok meletakkan tangan di atas bahu Taehyung. Dia menepuknya untuk meyakinkan pemuda tersebut bahwa itu bukanlah kesalahannya. Dia dapat merasakan bahwa Taehyung lagi-lagi sedang menyalahkan diri. Hoseok menarik seutas senyum di wajah kemudian berpindah ke samping Yoongi.

"Hei, bagaimana kalau kita main sebuah permainan kebenaran?" Hoseok menyarankan.

"Apa ini waktu yang tepat untuk bermain?" Yoongi bergumam.

"Ayo lakukan percakapan dari hati ke hati. Di sini, pada saat ini, kita bisa mengatakan mengenai segala hal yang mengusik kita. Tidak ada seorang pun yang akan menghakimi yang lain. Apa yang kita dengan dan katakan di sini akan tinggal di sini." Hoseok masih mencoba.

"Aku ikut." Jin memahami apa yang Hoseok ingin lakukan di sini. Dia duduk di seberang Yoongi dan Hoseok. Dia mengayunkan tangan untuk meminta anggota lainnya bergabung.

Mulai dari Jungkook yang menyerah dan berjalan ke samping Jin, kemudian diikuti oleh Namjoon. Yang terakhir masih saja berdiri adalah Taehyung.

"Kemarilah, Taehyung." Hoseok kembali berdiri untuk menarik Taehyung duduk di sampingnya. "Siapa yang mau mulai terlebih dahulu?"

Hoseok mengedarkan pandangan ke seluruh kru. Semua orang tidak ingin membalas tatapan darinya. Semua orang bersembunyi di balik topeng.

"Bagaimana jika aku yang mulai dahulu?" Hoseok akhirnya mengalah. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai menceritakan ceritanya. "Aku ...."

Hal ini pun terasa berat untuk Hoseok menceritakannya.

"Aku ketergantungan obat." Pengakuan Hoseok segera menarik perhatian seluruh anggota kru.

Youth Of LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang