Today the moonshines brighter
on the blank spot in my memories
it swallowed me, this lunatic, please save me tonight
(Please save me tonight, please save me tonight)
Within this childish madness
you will save me tonight
"Aku merasa ingin muntah. Kita makan terlalu banyak." Jungkook berjalan keluar dari restoran diikuti yang lainnya. Masing-masing dari mereka mengusap perut. Jin tertinggal di belakang bersama Yoongi untuk menyelesaikan pembayaran.
"Itu karena kau memesan terlalu banyak, Kookie." Taehyung menggoda Jungkook.
"Kenapa itu salahku? Aku kan dengan tepat pesan untuk tujuh orang. Itu karena Jimin Hyung tidak makan banyak. Bagaimana bisa aku tahu kalau dia tidak punya selera makan yang besar?"
Jimin memalingkan pandangannya ke arah lain.
"Kalau dipikir-pikir, iya ya Jimin makan sedikit sekali." Hoseok mengalungkan lengannya pada Jimin yang segera merasakan bulu kuduknya menyerbak oleh sentuhan tersebut. "Apa kau selalu makan sesedikit itu?"
"Sesungguhnya dia jarang makan, Hyung." Namjoon menjawabnya untuk Jimin sebelum pemuda tersebut dapat melakukannya untuk dirinya.
Itu membuatnya sadar, semenjak dia dan Jungkook bergabung dengan acara kumpul-kumpul grup tersebut, Hoseok tidak pernah melihat pemuda tersebut makan bersama mereka. Jimin selalu saja berada di samping menyaksikan yang lain melahap camilan yang mereka pesan dari layanan pesan-antar. Seperti dia sedang dihukum untuk tidak makan.
"Itu tidak baik. Kau sudah sekurus ini. Kau harus makan lebih banyak supaya punya tenaga. Seperti Taehyung. Dia makan begitu banyak dan lihatlah betapa hiperaktifnya dia." Hoseok menunjuk pada Taehyung yang sedang berdebat dengan Jungkook.
"Apa kau sedang mengataiku makan seperti babi dan bersikap seperti anjing gila, Hyung?" Taehyung mendengar komentar tersebut.
Hoseok tertawa tapi Jimin tidak. Perkataan Taehyung untuk mendeskripsikan apa yang dia lakukan membuat Jimin merasa tidak nyaman. Bagaimana pemuda tersebut bisa menghina dirinya dengan semudah itu.?
"Aku masih dalam masa pertumbuhan. Tentu saja aku harus makan banyak." Taehyung tidak terlihat tersinggung, malahan dia membalasnya dengan sangat santai dan kembali berbincang dengan Jungkook.
Jimin iri dengan sikap Taehyung seperti itu sesungguhnya. Dia tidak terpengaruh oleh komentar orang-orang dan masih saja bersikap sama, seceria biasanya. Seakan dia tidak pernah mendengar hal tersebut.
"Lihat. Tidak buruk untuk makan lebih banyak. Kau kan masih muda. Kau bisa membakar kalori dengan lebih banyak bergerak. Apa kau sedang diet?"
"Aku makan dengan baik." Sebelum Jimin dapat menjelaskan dirinya, ponsel yang berdering telah mengalihkan perhatian Hoseok.
Hoseok melayangkan pandangan meminta maaf dan berpindah ke samping untuk mengecek ponselnya. Dia telah melakukan hal tersebut sejak makan siang. Sesekali menerima pesan yang harus segera dia periksa secepatnya, dengan sembunyi-sembunyi.
Jimin tidak lagi memusatkan perhatian ke arah anggota kru lagi. Pikirannya mulai berkelana. Itu adalah saat ketika matanya bertubrukan dengan sepasang mata yang tidak asing. Jimin segera memalingkan tubuhnya dari pemuda tersebut. Dia mencoba menyembunyikan dirinya di belakang anggota kru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...