Just one day, if I can be with you
Just one day, if I can hold your hands
Just one day, if I can be with you
Just one day
"Yimo, ibuku bilang kepiting saus kecap yang Yimo bagi kemarin rasanya sangat lezat. Ibu ingin tahu apa dia boleh menanyakan resepnya pada Yimo."
"Tentu saja, kapan saja dia boleh tanyakan."
Jin sedang berjalan masuk ke dalam rumahnya ketika dia mendengar suara-suara yang familiar untuknya sedang berbicara. Salah satunya adalah suara ibunya dan suara lainnya adalah Sohee, Jin mengenali para pemilik suara tersebut. Jin tidak terburu-buru untuk masuk ke dalam rumah ketika dia mengetahuinya. Malah dengan tenang dia melepaskan sepatunya. Jin sudah terbiasa dengan Sohee yang keluar masuk di dalam rumahnya sejak mereka kecil. Orang tua Sohee bekerja hingga larut malam. Mereka sering kali menitipkan Sohee kepada ibu Jin hingga mereka pulang ke rumah. Ibu Jin adalah ibu rumah tangga.
"Kunci memasak kepiting saus kecap adalah kau harus membeli kepiting yang masih hidup dua jam sebelumnya. Simpan di kulkas pendingin hingga waktunya memasak. Dengan begitu kau akan mendapatkan daging kepiting yang segar. Rasanya akan lebih lezat daripada kau memasak dengan kepiting yang sudah kau beli beberapa waktu sebelumnya. Kepiting saus kecap akan sempurna untuk dimakan setelah kau menyimpannya 3-4 hari setelah memasaknya."
Jin melihat ibunya sedang berbincang dengan Sohee di meja makan. Sepertinya malam itu Sohee lagi-lagi makan malam di rumah Jin.
"Aku sudah pulang." Jin menyapa ibunya.
"Oh, Jin! Kau pulang terlambat malam ini. Sudah makan?" Ibu Jin berdiri dari kursi.
"Aku sudah makan dengan Yoongi sebelum pulang." Jin meletakkan tas punggung di salah satu kursi sebelum berjalan ke kulkas untuk meraih minuman.
"Ya sudah. Tapi kalau kau masih ingin makan, ada makanan sisa di dalam kulkas. Ayahmu mungkin tidak akan makan juga. Dia kerja hingga larut juga hari ini."
Jin mengangguk setelah menyesap minuman dinginnya. Setelah meletakkan kembali botol air ke dalam kulkas, Jin bergerak menuju kamar tidurnya. Ketika itu terjadi, Jin menyadari Sohee mengekorinya.
"Apa yang kau butuhkan dariku?" Jin bertanya setelah menaruh tas punggung di atas meja belajar.
Sohee menutup pintu di belakangnya.
"Aku lihat kau dan Yoongi bersama dua murid kelas satu setelah sekolah hari ini. Apa yang kalian lakukan dengan mereka?"
"Ini mengenai aku atau Yoongi kah yang ingin kau ketahui?" Jin melipat lengannya.
"Tentu saja mengenai Yoongi. Ngapain aku mau tahu urusanmu." Gadis itu menepis rambut panjangnya ke belakang.
Sesaat Jin terlihat terluka oleh komentar tersebut namun dia segera menyimpan ekspresi wajahnya.
"Yoongi ingin membentuk kru dengan mereka." Jin memutar tubuhnya untuk mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas. "Bisa keluar dari kamarku? Aku mau ganti baju."
"Kenapa Yoongi membuat kru lain? Bukannya dia sudah bergabung dengan satu kru?" Sohee tidak mengindahkan permintaan tersebut.
"Dia berantem dengan mereka dan memutuskan untuk keluar. Bisa nggak kau keluar dari kamarku? Aku sudah lelah hari ini." Jin memutar tubuh Sohee dan mendorongnya ke arah pintu.
"Kenapa Yoongi memilih dua anak itu? Dia kan sangat pemilih soal bekerja dengan siapa." Sohee masih berbicara ketika Jin mendorongnya keluar.
Jin tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ketika dia baru saja beberapa langkah pergi dari pintu, Sohee kembali membuka pintu dan melongok masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...