Everyone's running but why am I still here
So far away, if I had a dream,
If only I had a flying dream
Don't go far away, if I had a dream,
If only I had a flying dream
"PANTAI!!!!" Taehyung dan Jungkook berseru keras begitu melihat tempat tersebut. Mereka berlari dengan semangat tinggi menuju air.
Hoseok, Namjoon, dan Yoongi mengikuti mereka segera. Seperti yang Jin sudah tebak sebelumnya, Yoongi akan ikut bagaimana pun juga. Dia hanya akan menolak pada percobaan pertama. Dan melihat ekspresi Yoongi, Jin tahu kalau Yoongi tidak menyesali ikut serta dalam perjalanan ini. Mereka berlima bermain dengan sangat gembira di pinggir pantai. Berjalan menuju ombak, berkejar-kejaran, dan mencoba menenggelamkan salah satu dari mereka yang dapat mereka tangkap. Target paling diincar untuk ditenggelamkan adalah Taehyung. Tapi pemuda tersebut tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Taehyung dan Jungkook sudah basah kuyup dari atas hingga bawah, bermain memercihkkan air pada satu sama lain, seperti seorang anak kecil. Taehyung bersikap ceria seperti biasa. Bahkan sepanjang perjalanan ke sana pemuda tersebut tidak berhenti berbicara. Seakan dia tidak pernah menghilang selama empat hari.
Jin sedang memegangi kameranya untuk merekam pemandangan dan para kru di pantai. Dan pada kepribadian yang bertolak belakang dari Taehyung, ada Jimin yang berdiri di samping Jin dalam diamnya. Dia tidak mengikuti mereka. Jimin tidak sedang ingin pergi ke pantai. Jika saja Taehyung tidak mengusiknya sejak pukul lima pagi dan mengancam akan menjemputnya langsung dari rumah, mungkin Jimin akan lebih memilih untuk tinggal di rumah.
"Apa kau baik-baik saja, Jimin?" Itu adalah ketiga kalinya Jin bertanya pada pemuda tersebut semenjak insiden di kantin. Dia tidak tahu mengapa namun Jin merasa dia harus bertanya pada pemuda tersebut berulang kali hanya agar dapat mendapatkan sepintas pemikirannya yang sesungguhnya. Rasanya seperti Jimin sedang menyembunyikan sesuatu di dalam diamnya.
"Tentang apa, Hyung?"
"Tentang ke tempat ini. Kau terlihat tidak begitu ingin ikut serta."
"Iya, kalau saja bukan karena Taehyung, tapi aku baik-baik saja, kurasa."
"Kau benci pantai?"
Jimin menatap Jin ketika dia mendengar pertanyaan tersebut.
"Jika kau mengatakannya dengan tegas, sesungguhnya kau bisa menolak untuk ikut. Taehyung tidak akan memaksamu untuk datang. Tapi kau tidak pernah mengatakan apa pun pada kami. Maksudku, kau selalu bisa mengatakan apa pun padaku atau kami. Jangan simpan di dalam."
Jimin terpaku untuk sesaat. Pikirannya sontak melayang pada kenangan masa lalunya, menyangkut sekumpulan orang, banyak sekali air, dan tenggelam. Itu membuatnya kesulitan bernapas untuk sesaat, seperti dia baru saja berada di bawah air. Jimin mencoba mengendalikan pemikiran-pemikiran tersebut. Dia telah belajar untuk tidak membiarkan pikirannya berkelana jauh. Kemudian, Jimin tersenyum pada tawaran yang terdengar tulus dari Jin.
"Sesungguhnya aku tidak membenci pantai secara khusus. Hanya saja aku memiliki beberapa kenangan buruk menyangkut air dalam jumlah banyak. Itu membuatku sedikit tidak nyaman, tapi aku bisa mengendalikannya."
Itu pertama kalinya Jimin berbicara mengenai masa lalunya. Jin sangat ingin mendengar lebih namun tidak tidak menanyakan apa pun. Dia membiarkan pemuda tersebut mengambil waktu untuk bercerita namun sekali lagi Jimin tidak banyak bicara. Dia mengakhirinya setelah kalimat terakhir sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...