Memories are crumbling like
Dried flower leaves
On my fingertips and under my feet
And behind my back
Like chasing butterfly or wondering in dreams
I follow your traces
Please guide me please stop me
Please let me breathe
Jadi kau masih hidup toh, DwaeJimin?Seoul ya? Di sana tempatmu menyembunyikan tubuh besarmu.
Seunghun bilang kau berubah sangat drastis. Aku penasaran seberapa drastis seekor babi bisa berubah. Pasti tidak akan begitu mengejutkan. Babi kan tidak akan pernah berubah menjadi manusia.
Kau pikir kau bisa kabur dari kami?
Itu adalah beberapa pesan singkat yang dikirimkan ke dalam ponsel Jimin. Pesan tersebut datang dari salah satu pemuda dari masa lalu. Pertama-tama itu hanyalah sebuah pesan yang singkat namun cukup sukses membuat Jimin ketakutan. Kemudian perlahan pesan-pesan tersebut berubah menjadi semakin mengancam. Mereka datang bersama dengan beberapa gambar dan rekaman video yang menjadi mimpi buruknya sejak tahun lalu.
Dia seharusnya sudah mengetahui bahwa pertemuannya dengan Seunghun akan menyebabkannya tertangkap. Pemuda itu akan segera memberitahu dia, terlebih lagi Yoongi sudah menghajarnya begitu parah.
Tidak ada cara lain untuk kabur bagi Jimin.
☆☆☆☆☆☆☆
"Babi ini harus diberi pelajaran. Beraninya kau melaporkan kami?"
Beberapa pasang tangan menangkapnya paksa. Dia ditarik secara tidak manusiawi. Mereka memperlakukannya seakan menarik seekor binatang menuju rumah jagal. Tidak ada ampun. Jimin tidak dapat melepaskan diri dari tangan-tangan tersebut. Mereka menelanjangi seragamnya. Memotretnya untuk mengancamnya seperti biasa. Mereka tertawa dengan histeris. Itu terdengar seperti tawa setan. Suara tersebut masih saja mengiang-ngiang di telinganya bahkan hingga saat ini, di dalam mimpinya, kehidupan sehari-hari, bahkan ketika orang-orang memandanginya, di mana pun.
Setelah merasa bosan mengambil gambar dan video, ketua geng mulai menginstruksikan salah satu bawahannya untuk membuat Jimin merangkak. Mereka berada di samping kolam renang. Matahari telah mencapai titik puncak di langit. Sinarnya menghantam air. Itu membuat warna kebiruan dari kolam berkilauan seakan tempat itu telah menantinya untuk mencicipi rasa kaporit dari airnya.
Celupan kepala pertama.
Celupan kepala kedua.
Jimin tidak dapat melepaskan diri. Dia pikir dia akan mati saat itu. Napasnya tertahan oleh air. Telinganya pun mulai dimasuki oleh air.
"Apa kau pikir kau bisa balas dendam pada kami dengan melakukan seperti itu? Babi itu seharusnya tahu tempat dia berada. Kenapa makhluk gagal sepertimu masih saja hidup?"
☆☆☆☆☆☆☆
Jimin tidak tahu bagaimana permulaan dari mimpi buruknya atau mengapa dia terpilih sebagai target. Apakah dia pernah melakukan sesuatu yang buruk terhadap mereka? Apakah dia melukai mereka hanya karena dia hidup? Mengapa mereka memilihnya? Mengapa mereka begitu membencinya? Mengapa mereka memperlakukannya seperti ini? Yang dia inginkan hanyalah hidup seperti orang-orang lainnya. Dia ingin dapat melakukan hal yang dia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...