Forever we are young
Under the flower petals raining down
I run, so lost in this maze
Forever we are young
Even when I fall and hurt myself
I keep running toward my dream
"Apa artinya menjadi muda?"
Itu adalah pertanyaan yang Taehyung lontarkan selagi mereka melakukan rapat untuk pertunjukan siaran langsung mereka. Di sana terdapat Taehyung, Namjoon, Yoongi, dan Jungkook di dalam ruang latihan. Terdapat pula kru yang melakukan perekaman gambar.
Ketiga orang lainnya memalingkan pandangan ke arah Taehyung yang duduk menyandar dengan tangan menopang tubuhnya atas lantai. Dia memulainya lagi. Taehyung selalu melemparkan komentar acak setiap kali mereka sedang dalam diskusi serius. Kali ini dia muncul dengan pertanyaan tersebut ketika Namjoon sedang menjelaskan mengenai lirik yang baru saja mereka tulis. Itu adalah mengenai menjadi anak muda.
"Itu adalah rasa sakit." Jungkook selalu menjadi yang pertama menanggapi spontanitas Taehyung. Dia menjawabnya dengan sebuah kutipan terkenal yang sering kali digunakan untuk referensi ketika orang-orang berbicara mengenai masa muda. Itu terasa sakit karena kita masih muda.
"Kenapa hanya karena kita masih muda itu terasa sakit? Apakah orang dewasa tidak merasakan sakit juga?" Taehyung memalingkan kepala ke arah para juru kamera yang mengambil gambar mereka. "Apa kalian tidak merasakan sakit jika sesuatu yang buruk terjadi?"
Pertanyaan Taehyung membuat para pria itu kelimpungan. Dia selalu melakukannya setiap kali mereka merekam gambar. Sebuah pertanyaan yang mendadak tertuju ke arah mereka. Melibatkan mereka ke dalam situasi. Namun mereka selalu menjawabnya setiap kali. Orang-orang menyukai spontanitas Taehyung. Dia adalah salah satu yang paling disukai dari para anggota BTS.
"Lihat, orang dewasa juga bisa merasakan sakit ketika mereka terluka. Mengapa orang-orang hanya mengasosiasikan rasa sakit dengan masa muda? Itu terasa sakit karena memang sakit, tidak peduli berapa pun usiamu. Jadi, apa sebenarnya makna dari masa muda?"
Taehyung memandangi teman-temannya. Namjoon menghela napas sambil mencoba memikirkan jawaban untuk disampaikan kepada pemuda tersebut. Dia tahu jika dia tidak mengatakan apa pun pemuda itu tidak akan menghentikan pertanyaannya. Selalu saja seperti itu.
☆☆☆☆☆☆☆
"Sudah dimulaikah?"
Di sana terdapat Namjoon, Yoongi, dan Jungkook yang berjalan memasuki ruangan yang dipenuh latar hitam di sekeliling, sebuah kamera, dan tiga buah kursi untuk mereka duduki. Mereka terlihat canggung ketika menatap kamera.
"Kenapa hanya ada kalian bertiga saja di dalam ruang interview ini? Di mana Taehyung?"
Ketiga pemuda tersebut membeku untuk sesaat sebelum sang PD di belakang kamera mencoba membuat mereka berbicara mengenai sesuatu. Stasiun televisi telah diberitahu mengenai apa yang terjadi sebelum panggung siaran langsung. Mereka telah membuat kesepakatan sebelumnya. Namjoon harus mengatakan sesuatu mengenai Taehyung agar ketidakhadirannya tidak membingungkan para penonton pada siaran langsung.
"Taehyung ...."
☆☆☆☆☆☆☆
"Bukankah dunia sungguh tidak adil?"
Namjoon berdiri di hadapan Taehyung yang sedang duduk di salah satu sudut gelap di bawah lampu jalan. Dia terlihat sangat buruk dengan darah di sekujur pakaian dan tangannya. Namjoon tidak mengira akan mendapati hal semacam ini ketika dia mengatakan akan menjemput pemuda tersebut dari tempatnya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...