A house made of cards, and us inside
Even if you say you see the end,Even if you say it'll collapse soon
a house made of cards, and stupidly, us
Even if you say it's a useless dream,Just stay a little more like this
"Apa yang sesungguhnya kau inginkan dariku, Yun Sohee? Berhenti menggangguku!"Jin berseru pada gadis tersebut setelah dia terus-terus mengusiknya. Itu bukan pertama kalinya. Sohee sudah mengikutinya selama berhari-hari.
"Aku ingin kau berbicara pada Yoongi!"
Lagi-lagi itu. Sohee sudah mengatakan hal yang sama sejak pertama kali. Itu adalah untuk kembali berbaikan dengan teman masa kecil mereka, Yoongi. Jin tidak ingin melakukannya. Harga dirinya tidak membiarkannya untuk menyerah. Kenapa dia harus meminta maaf pada Yoongi terlebih dahulu ketika Yoongilah yang bersalah di sini?
Jin mendengus sambil berjalan pergi sekali lagi. Sohee sekali lagi mencengkeram lengannya.
"Jin ... Kim Seokjin! Bisakah kalian berdua berhenti bersikap seperti anak kecil? Kau sejak awal sudah tahu kalau Yoongi itu memang seperti itu. Kita sama-sama tahu. Kenapa kau harus kesal hanya karena masalah sepele seperti itu?"
"Hentikan! Aku sudah cukup dengan kau terus-terusan berbicara mengenai Yoongi ini dan itu. Biarkan aku sendiri."
"Aku tidak bisa! Ini pertama kalinya kau berhenti berbicara dengan Yoongi dalam waktu yang lama. Aku tidak ingin siapa pun dari kalian menyesali hal ini. Kalian hanya tidak tahu bagaimana untuk meminta maaf bahkan ketika kalian ingin melakukannya."
"Kenapa aku harus menjadi yang meminta maaf? Apa aku melakukan sesuatu yang salah? Apa aku yang berkata kasar padamu saat itu? Apa aku yang memperlakukanmu seperti bukan manusia?" Jin sekali lagi kehilangan kesabarannya.
"Itu ...." Sohee terlihat terkejut.
"Bukannya ini harapanmu kalau aku tidak lagi berhubungan dengannya? Kau selalu tidak menyukai saat aku bermain dengannya sejak kita kecil, ya kan?"
"Aku tidak seperti itu."
"Huh, benar. Aku lupa. Sekarang kau kan sangat naksir padanya."
"Itu tidak ada hubungannya satu sama lain! Berhenti menjadikanku alasan untuk membenarkan tindakanmu!"
"Kau memang alasanku!"
Suara mereka beradu satu sama lain. Tidak ada yang benar-benar mendengarkan yang lain. Mereka mencoba menyampaikan pemikiran dan perasaan mereka. Pada akhirnya, Sohee menutupnya mulutnya dan memandang Jin dengan terluka.
"Dan aku bahkan tidak tahu untuk alasan apa kau menjadi seperti ini. Dia selalu memperlakukanmu dengan buruk dan kau masih saja menyukainya. Kenapa?"
Kenapa kau tidak bisa menyukaiku saja? Itu adalah pertanyaan yang Jin tidak dapat tanyakan pada Sohee. Dia pun tidak dapat membalas tatapan Sohee. Jin takut jika dia menatap ke arah mata gadis tersebut, matanya akan mengkhianatinya. Mereka akan menunjukkan betapa putus asanya Jin.
"Yoongi bukan orang yang benar-benar buruk."
"Kau pikir aku tidak tahu mengenai itu?"
"Itulah! Kau mengenal Yoongi lebih baik daripada siapa pun tapi kenapa kau masih saja kesal mengenai hal seperti ini?"
"Tidakkah kau sudah mengetahui alasannya?" Jin menghentikan ucapannya. Dia tahu bahwa dia telah membocorkan sesuatu. Jin mengalihkan wajahnya. "Aku hanya ingin tahu untuk alasan macam apa kau mulai tertarik padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...