Sixteenth Run

1K 165 13
                                    

I'm still standing here
with my eyes closed
Lost between the deserts
and oceans
I'm still wandering
Where should I go

"Hoseok Hyung!"

Jungkook melangkah keluar dari tempat persembunyiannya di belakang dinding di gang sebelah gedung. Dia telah berdiri di sana selama satu jam hanya untuk melihat sepintas pemuda yang lebih tua yang telah dia nantikan. Rasanya akhir-akhirnya begitu sulit untuk dapat melihatnya. Itulah sebabnya Jungkook harus menantinya. Dia tidak ingin mengganggu pekerjaan pemuda yang terlihat begitu sibuk di belakang meja kasir.

"Oh, Jungkook. Kenapa kau ke sini?" Hoseok terhenti dalam perjalanan keluar dari kafe tempat dia melakukan kerja sambilan. Dia mencoba tidak menunjukkan bahwa dia tidak merasa senang dengan gangguan kecil ini. Dia berusaha bersikap santai.

"Aku ke sini untuk menemuimu, Hyung. Kau tidak lagi kerja di mini market." Jungkook memergokinya melirik ke arah jam tangannya. Ekspresi wajah Jungkook segera berubah ketika melihatnya. Kedatangannya tidak diinginkan. "Kau bahkan tidak lagi mampir ke tempat Namjoon Hyung. Aku hanya penasaran apa kau baik-baik saja."

Jungkook mulai kehilangan kepercayaan diri. Dia berbicara dengan sangat pelan hingga jika kau tidak akan mendengarnya, kau akan melewatkannya. Dan Hoseok tidak mendengar hal itu. Dia terusik oleh sebuah panggilan.

"Maaf, aku harus pergi." Hoseok mencoba untuk mengabaikan panggilan tersebut untuk pamit kepada Jungkook terlebih dahulu sebelum dia pergi.

"Tapi Hyung ...."

Dua minggu lagi adalah pertunjukan langsung kami di stasiun televisi. Itu adalah apa yang Jungkook ingin katakan pada Hoseok. Dia ingin mengabarkan hal itu agar Hoseok dapat kembali bergabung dalam latihan. Dengan begitu seluruh anggota kru akan dapat kembali bersama. Dia pikir itu adalah ide bagus untuk mengumpulkan mereka kembali di pertunjukan langsung tersebut. Tapi sebelum Jungkook dapat mengatakan sesuatu, Hoseok telah pergi dari tempat itu sambil menerima panggilan teleponnya. Dia terlihat sangat sibuk berbicara dengan seseorang di telepon.

Sesuatu telah terjadi. Jungkook tahu itu. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa dia merasa sebal karena sekali lagi dia gagal untuk berbicara pada Hoseok. Jungkook telah berkali-kali mencoba menghubungi pemuda tersebut sejak acara jalan-jalan singkat itu, namun setiap kali itu pula dia gagal. Sekali Hoseok pergi sebelum Jungkook dapat memanggilnya. Di lain waktu, seseorang menginterupsi mereka. Dan pada kebanyakan waktu Hoseok pamit terlebih dahulu dengan mengatakan dia sangat sibuk akhir-akhir ini. Dia berjanji akan mencoba untuk mampir ke tempat Namjoon jika ada waktu luang. Tapi, dia tidak pernah memenuhi janji tersebut.

Jungkook merasa bahwa dia telah kehilangan seorang kakak laki-laki yang dia selalu dapat andalkan atau ajak bicara. Seorang teman yang mengenalnya begitu baik bahkan sebelum Jungkook mengatakan apa pun. Namun jika dipikirkan ulang, Jungkook menyadari bahwa itu hanya dari satu sisi saja. Pada kenyataannya, selalu hanya Hoseok sajalah yang mengerti dirinya sementara Jungkook tidak mengetahui satu hal pun mengenainya, selain bahwa pemuda tersebut bergantung pada anxiety pills untuk bertahan hidup.

Kenangan mengenai malam pengakuan itu sekali lagi membuat nyeri di hati Jungkook.

Tidak bisakah seseorang melakukan sesuatu? Siapa pun. Apakah ini sudah waktunya bagi mereka untuk kembali ke rumah masing-masing?

☆☆☆☆☆☆☆

"Tae Hyung, apa kau benar-benar tidak bisa melakukan sesuatu mengenai ini?"

Malam itu, setelah latihan tari yang Jungkook dan Taehyung lakukan dengan cukup baik tanpa bantuan Hoseok –mereka mencoba untuk berlatih lebih banyak sehingga ketika Hoseok kembali, dia akan merasa bangga pada mereka—mereka berbaring di atas dipan kayu. Menatap bintang di langit malam, meskipun tidak ada satu bintang pun yang dapat dilihat pada kota besar seperti Seoul. Untuk memusatkan perhatian pada pemandangan gelap di depan mereka, entah mengapa membuat mereka merasa sedikit melankolis dan kesepian di waktu yang bersamaan. Langit malam tanpa bintang, itu seperti kondisi kru tersebut saat ini.

Youth Of LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang