7. Confused with the feeling

119 18 9
                                    

Aduh!! Senangnya yang liat bertambah terus.. Votenya kagak nambah juga tuh, der?? Walaupun gak banyak sih XD.. Semoga part kali ini gak mengecewakan. Vomment loh gaes!! Sorry kalo typonya masih berserakan ;)
-
-
- cekidot!!!

------------------------

Bohong jika Shawna langsung kembali ke kelas, ia melangkah menaiki tangga untuk ke rooftop di sekolah yang berada di lantai 5. Ia ingin menghabiskan waktu free class-nya dengan menikmati angin sepoi-sepoi namun harus hancur saat bertemu dengan Dion tadi.

Hah? Dion. Dia yang membuatnya salah tingkah tadi.

Setelah sampai di atap, ia langsung disambut dengan angin yang berhembus lumayan kencang. Membuat rambut sebahunya bergoyang-goyang karna hembusan angin. Ia duduk di tepian dengan kakinya yang ia letakkan di bawah. Sehingga menggantung di udara.

Cling!!

Shawna merogoh ponsel di sakunya. Dan terlihat sebuah pesan dari sahabatnya, Ghista.

From : Ghistaa
Sha?? Lo kemana sih? Kok dr tadi gue kagak liat batang idung lo?

Shawna tersenyum kecil saat membaca pesan dari Ghista. Apa Lexa tidak memberi tahunya?

To : Ghistaa
Gue lg cari angin, Ghis. Lo tenang aja gue gak papa kok. Udah ah, lo ganggu ketenangan gue dah!!

"Hai!!" Shawna mendongakkan kepalanya. Dan--

"K-kak Bintang? Ngapain kakak kesini?" Bintang duduk di sebelah Shawna. Ia menatap Shawna dan tersenyum kecil.

"Sama kaya lo!" Ah, Shawna tau. Mereka sama-sama sedang free class. Tapi Shawna mencium bau rokok dari mulutnya. Apakah kak Bintang--

"Kakak, habis ngerokok??" tanya Shawna dengan wajah terkejut. Bintang berdehem dan menganggukkan kepalanya kecil.

"Kenapa sih semua orang pada ngerokok gini. Emang apa sih manfaatnya?!" Shawna mencebikkan mulutnya kesal.

"Maksud lo?" Bintang mengernyitkan dahinya bingung. Shawna menghembuskan nafasnya kasar.

"Iya. Jadi tuh aku tadi ketemu sama kak Dion. Dia juga ngerokok. Padahal dia kan waketos!!" wajah Bintang menjadi datar saat Shawna menyebut nama Dion. Bintang memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Aku mohon deh kak. Jangan ngerokok lagi. Itu tuh berbahaya tau, kak!!" kata Shawna memohon.

Bintang tersenyum manis mendengar perkataan dari Shawna. Ah, memang gadis itu membuatnya nyaman dan selalu ingin di dekatnya.

"Gue usahain. Tapi gue gak janji!!" Shawna tersenyum geli.

"Iya kak. Dari niatnya aja udah bikin aku seneng kok. Hehehe!" Shawna menunjukkan deretan giginya.

Bintang yang melihat tingkah Shawna pun jadi gemas sendiri. Ia mengacak-acak rambutnya. "Aish, nanti rambutku berantakan kak!!" protes Shawna.

Bintang menyelipkan rambut Shawna yang menutupi wajahnya ke telinganya. Sontak Bintang bisa melihat rona merah di pipi Shawna. Sebuah ide muncul di kepala Bintang untuk mengerjai Shawna.

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang