23. Worried

92 7 0
                                    

VOTE ... VOTE
VOTE

Sorry for typo and read this part with love

-----------------------

Mata Shawna terbuka secara sempurna. Ia masih memakai seragam sekolah dan jaket hitam milik Bintang. Shawna tersenyum tipis, ia melirik jam di nakas.

19.25

Shawna mendengus nafasnya kasar. Sudah berapa lama dia tertidur?

"Ah tunggu, gue tadi kan ke rumahnya kak Bintang trus ketiduran dan... kenapa gue udah ada di rumah?" tanya Shawna pada dirinya sendiri.

Ia mengambil ponsel di saku seragamnya. Ia menggeser tombol kunci pada layar ponselnya, ada beberapa pesan tertera dalam notification. Dan salah satunya dari Bintang.

My star : aku liat kamu tidur nyenyak banget tadi. Jadi ga tega banguninnya :)

Shawna tersenyum dan mengetikkan pesan untuk Bintang.

Shawnadha : makasih kak, udah nganterin aku sampe rumah :)

Setelah mengirimkan pesan pada Bintang, Shawna menguncir rambutnya asal. Ia melirik boneka teddy bear disamping tempat tidurnya. Ia teringat Segaf.

Shawna memeluk boneka pemberian Segaf erat, seakan tak ingin lepas. Air matanya mengalir tanpa izin.

"Lo jahat, Gaf. Lo ninggalin gue. Gue.. Gue kesepian di sekolah kalo ga ada elo. Ga ada yang jailin gue, ga ada yang ngelawak dikelas ntar." Shawna mengelap air matanya.

"Lo buat gue jadi cengeng tau!! Maaf, Gaf. Gara-gara gue lo jadi pergi, semoga lo disana sukses, Gaf. Gue doain lo disini." Shawna menatap langit-langit kamarnya.

Tok tok tok!!

"Sha? Mama masuk ya?" Shawna mengelap air matanya kembali agar tak terlihat sembab.

"Iya, ma. Masuk aja, ga dikunci kok." Shawna memasang senyuman termanisnya pada mamanya.

"Kamu mandi gih! Abis itu makan malam. Tadi Bintang nganterin kamu pulang, kamunya ketiduran katanya." Shawna tersenyum malu.

"Iya, ma. Tadi aku disms kok sama ka Bintang." Shawna merasah risih saat mamanya melihatnya secara intens.

"Mama ngapain sih? Bikin Sasha risih deh." gerutunya.

"Kamu.. abis nangis ya, Sha? Sembab gitu matanya." tebak mama Shawna.

"Eum.. ini mah. Tadi.. tadi ituu--"

"Cerita ke mama. Jangan bohong, mama ga suka kalo anak mama jadi pembohong." potong mamanya cepat.

Shawna menghela nafasnya kasar, tak ada jalan lain selain menceritakan masalahnya kepada mamanya.

"Iya, ma. Mama tau Segaf ga? Yang pernah ngajak Sasha jalan-jalan waktu dulu?"

"Iya. Mama masih inget wajah dia kok." air mata Shawna berada dipelupuk.

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang