18. Awal yang baik

81 9 0
                                    

VOTE ... VOTE
VOTE

Sorry for typo and enjoy guys :)

-----------------------------

Shawna menatap pantulan wajahnya di cermin. Ia menguncir rambutnya seperti biasanya. Setelah dirasa cukup, Shawna mengambil tas ranselnya.

"Morning everybody!" sapa Shawna ceria sambil menuruni anak tangga terakhir. Langkahnya terhenti, jantung berdetak tak karuan.

'Ngapain dia kesini?' batin Shawna.

"Pagi sayang, sini sarapan dulu. Ini ada temen kamu juga loh!" kata mamanya Shawna.

"Em, ma. Shawna sarapan di sekolah aja ya? Soalnya ada presentasi pagi." bohong Shawna.

"Sasha!! Makan dulu. Kasian temen kamu udah jauh-jauh kesini." instruksi papanya tanpa mengalihkan pandangannya dari koran. Tanpa babibu lagi, Shawna melangkahkan kakinya gontai ke arah meja makan.

Dan sialnya, tempat duduk yang kosong hanya berada di sebelah Bintang. Ia terpaksa harus duduk disana, sebelum papanya memarahinya.

"Hei!" sapa Bintang seraya tersenyum.

"Ya." kata Shawna cuek. Ia memilih sibuk memakan makanannya.

"Oh iya, nak Bintang ini sekarang kelas berapa?" tanya mama Shawna.

"Kelas dua belas tante." jawab Bintang sopan.

"Woah, bentar lagi kuliah dong. Ntar kuliah di kampus gue aja, Bin!" ajak Daven.

"Liat entar aja, Dav. Masih lama juga." Shawna sedari tadi hanya mendengarkan tanpa berminat untuk menyahuti.

"Pah, Mah, Sasha udah telat nih buat presentasinya. Sasha berangkat dulu!" kata Shawna sambil mencium punggung tangan mama papanya.

"Kalo gitu Bintang juga berangkat om, tan. Permisi!" kata Bintang sopan sambil mencium punggung tangan Keira dan Arga. "Hati-hati!" kata Arga, papanya Shawna.

"Jagain adek gue, Bin!" teriak Daven sambil terkikik geli. "Siap!" ucap Bintang dan pergi ke pelataran rumah untuk menghampiri Shawna.

"Ngapain ke sini?" tanya Shawna.

"Mau jemput pacar." kata Bintang enteng.

"Siapa juga yang mau sama, kakak? Kepedean banget jadi orang."

"Elo lah, Sha. Pake helm trus buruan naik!" perintah Bintang. Shawna meng-iyakan ucapan Bintang.

"Pegangan. Kalo jatuh ntar gue gak mau tanggung jawab!" Shawna menjadikan tas Bintang sebagai pegangan. Bintang terkikik geli melihat tingkah polos Shawna.

"Bukan disitu, tapi disini!" kata Bintang seraya meletakkan tangan Shawna di pinggangnya.

Blush!!

Pipi Shawna memanas melihat perlakuan Bintang. Ia menundukkan kepalanya agar tak ketahuan Bintang. Tapi Shawna kalah cepat, Bintang terlebih dahulu melihat pipi merona milik Shawna dibalik helm full face-nya.

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang