19. I got you

81 9 4
                                    

VOTE ... VOTE
VOTE

Sorry for typo and enjoy it :)

-------------------------

From : Bintang A

Sha, abis bel pulang nanti langsung ke lapangan in door aja. Gue ada latihan basket mendadak soalnya. See U there :)

Setelah mendapat pesan dari Bintang tadi, Shawna bergegas untuk ke lapangan in-door. Ia membawa kantong plastik berisi tiga botol minuman isotonik. Seperti biasa, Shawna menyuruh Ghista dan Lexa agar pulang terlebih dahulu.

Shawna membuka pintu tersebut perlahan, takut mengganggu konsentrasi para pemain. Shawna duduk di tribun penonton paling depan, ia bisa melihat keringat dari Bintang dan pemain yang lainnya bercucuran.

Bintang tak melihat kearah Shawna, karena ia tak tahu akan kehadiran Shawna. Shawna menatap kagum cara mereka bermain, sangat cepat, gesit, dan penuh semangat.

Prit!!

Peluit dari sang coach menyudahi aktivitas bermain basket.

"Permainan kali ini sudah bagus. Pertahankan formasi yang sudah kita buat ini. Silahkan pulang dan jaga kesehatan agar tidak sakit!" ujar coach Ari.

"Baik, coach." kata mereka serempak. Bintang menghampiri Shawna seraya tersenyum. "Udah lama?" Shawna menggeleng.

"Gak kok, kak. Mungkin lima menitan. Permainan basket kakak tadi keren, aku suka!" kata Shawna tersenyum.

"Yang main basket paling keren siapa, Sha?" tanya Bintang.

"Ya jelas kakak lah." Shawna spontan menutup mulutnya, ia mengutuk mulutnya yang terlalu jujur ini. Bintang sontak mengacak-acak rambut Shawna karena gemas.

"Ih, kak Bintang mah. Kusut nih rambut aku!" ketusnya.

"Tetep cantik kok." Shawna memutar bola matanya malas.

"Gombalan receh." Bintang melirik kantong plastik yang digenggam oleh Shawna. "Apaan tuh, Sha?" tanya Bintang.

"Ah, ya ampun sampe lupa kalo gue kesini bawa air buat kakak. Nih!" Shawna memberikan satu minuman isotonik kepada Bintang.

"Makasih, Sha...yang!" kata Bintang. Shawna mengerutkan alisnya. "Kakak tadi bilang apa?"

Bintang menggeleng. "Cuma bilang makasih, Sha." Bintang kembali meneguk minumannya sampai tinggal setengah.

"Woah, ada si Shawna. Kita gak di kasih minuman juga nih, Sha? Cuma Bintang doang?" celetuk Aldo.

"Yah, Shawna cuma kepikiran sama Bintang doang, Do." kata Revan.

"Napa lo? Sirik aja!" ketus Bintang. Shawna terkikik geli.

"Aku bawain buat kalian juga kok, kak."

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang