14. Tell the truth

98 10 0
                                    

VOTE
VOTE .. VOTE

Sorry for typo dan enjoy it

--------------------------

Shawna membaringkan tubuhnya di kasur king size miliknya. Menatap langit-langit kamar dengan nanar. Memejamkan mata untuk menenangkan pikirannya yang berkecambuk. Rasa bersalah mulai menggerogoti hati dan pikirannya. Rasa bersalah pada Segaf karena telah menolak cintanya, rasa bersalah karena tidak jujur pada sahabatnya.

Shawna berjalan ke arah wastafel dan membasuh mukanya dengan air. Berharap masalahnya ikut luntur juga ke dalam air itu. Ia berjalan mengambil bunga mawar dan boneka Segaf tadi. Ia mengambil vas yang telah diisi air dan memasukkan bunga mawar tadi ke dalamnya. Boneka teddy bear pun ia tata di meja nakasnya.

Shawna mengambil ponsel disaku roknya untuk menghubungi seseorang disana

Shawnadha : ketemuan di cafe biasa. Gue ga nerima penolakan. Gue tunggu disana.

=====

Tiga laki-laki sedang bermain basket di lapangan in-door sekolah. Siapa lagi kalau bukan Bintang, Aldo, dan Revan.

Bintang masih terus berlari mengejar bola basket dari Aldo. Keringat sudah bercucuran keluar, tapi itu tak menghentikan aksi Bintang untuk bermain. Padahal ekskul basket sudah berakhir sejak setengah jam yang lalu, namun Bintang tetap memaksakan kedua temannya itu untuk bertanding melawannya. Keduanya tau bahwa Bintang sedang mengalihkan masalahnya dengan cara menghabiskan waktu untuk bermain basket.

Bintang kali ini bermain kasar, tak jarang Aldo dan Revan terkena imbasnya.

Bintang melakukan three point dengan sangat apik. Aldo mendengus kesal. "Yee, elo mah mainnya kasar nyet. Maen senggol aja lo."

"Tau nih, tumben banget lo main kaya gini? Ada masalah?" tanya Revan.

Bintang menggelengkan kepalanya dan sibuk melemparkan bola ke dalam ring. Aldo dan Revan menghela nafasnya. "Kalo suka ya diperjuangin, Bin. Nggak kaya gini, lo menjauh sama si Shawna. Ntar kalo Shawna jadian sama Segaf elonya marah."

"SEGAF UDAH JADIAN SAMA SHAWNA. PUAS LO!!" teriak Bintang sambil melempar bola basket kasar dan memantul ke sembarang arah. Aldo dan Revan membulatkan matanya.

"Darimana lo tau kalo Segaf udah jadian sama Shawna, Bin?" tanya Aldo khawatir.

"Cepet jawab, njing!" kata Revan setengah teriak. Revan dan Aldo panik, mereka takut Bintang kembali kalut seperti dulu saat ditinggal oleh mantannya, Frey.

Bintang duduk di pinggir lapangan, matanya sayu kontras dengan yang ia rasakan saat ini.

"Gue tadi liat Segaf nembak Shawna di lantai dua sekolah kita." Ucap Bintang lesu.

Flashback ON

Suasana sekolah sepi, karena bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Hanya beberapa anak ekskul saja yang belum pulang.Bintang berjalan santai menuju perpustakaan yang berada di lantai dua. Ia berjalan dengan tampang dinginnya, ditangannya terdapat buku tugas milik teman sekelasnya untuk diserahkan pada petugas perpustakaan sekolah.

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang