I Need A Good One

Part 2 - Rafansha Gery Carllie

Happy Reading...
Vote and Comment..

Rafa Pov

Hidupku seperti biasa kalian tau dipagi hari aku sekolah dan sekarang aku sedang berada dikelas ditengah tengah pewaris. Entah itu keberuntungan atau kesialan. Sungguh sebenarnya aku tidak terlalu senang, menurutku mereka semua hanya memamerkan apa yang mereka punya dan semua yang mereka punya aku juga memilikinya lebih dari itu.

"Hey honey. Kenapa kau melamun?" Ucap wanita yang sekarang berdiri didepan bangku ku. oh tuhan apa urusan wanita ini. gumamku dalam hati.

"Kau tau dipikiranku ini hanya bisa memikirkan wanita, apa kau puas? jika kau sudah mendapatkan jawaban dariku pergilah." Balasku.

Aku tidak perduli apa pendapatnya, lagi pula setelah mendapatkan jawabanku dia langsung menghampiri Geng nya yang menurutku semuanya alay.

"Ayolah teman kenapa kau sangat cuek padanya? Kau sendiri tau dia sangat menyukaimu, apa yang kurang dari seorang Laura Valencia yang terpopuler disekolah ini bahkan dunia ini saja mengetahuinya." Ucap temanku aris yang tiba tiba menghampiriku dan langsung membela laura.

"Aku tidak tertarik padanya."

"Kau ini, sampai kapan kau terus mempermainkan wanita! Kau selalu membawa wanita ke penthouse mu, setelah itu kau lupakan wanita itu, liatlah salah satunya sih Laura. Kenapa kau membuat wanita terobsesi padamu lalu kau tinggalkan." Aris terus mengoceh dan membuat telinga ku panas.

"Sampai aku bertemu dengan wanita yang benar benar mencintaiku dan hanya melihatku sebagai Rafa bukan Rafansha gery carllie pewaris tunggal. Dan juga bukan mencintai hartaku saja." kataku. "Dan kau berhentilah menceramaiku." Sambungku.

Tiba tiba Rio dateng menghampiri kami berdua "Ayo kita ke club." Ajak rio yang membuatku merasa senang karna hanya dia yang mengerti aku sebenarnya, karna aku sudah bosan dikelas.

Yah kami memang selalu mampir ke Club sekolah ini memang mempunyai semacam Club khusus untuk anak anak bermain seperti club basket, club bulu tangkis.

                                     ****

Kami bertiga sudah didepan kantin setelah ke club dan merasa lapar kami langsung kekantin sekolah. Kami bertiga memang sangat terpopuler dari anak anak lain bayangkan saja aku anak terkaya no satu di indonesia bahkan diluar negeri perusahaan ku memiliki banyak cabang. Rio temanku dia anak terkaya no tiga di indonesia sedangkan Aris dia terkaya no 4 di indonesia, perusahaan kami saling berkerja sama, dan orang terkaya no 2 setauku dulu dari keluarga yang tidak kukenali tetapi sekarang rumor sudah tersebar bahwa keluarga Laura orang terkaya no dua, entahlah aku tak berniat mengerti tentang dunia persahaman.

"Lihatlah mereka sedang melihatku." Ucap Aris dengan ke percaya dirinya, sebenarnya mereka melihat kami bertiga.
"Ahh kau terlalu percaya diri." Aku dan Rio memang tau betul kalau Aris lah yang selalu sering membalas senyum pada mereka dibanding aku dan Rio.

"Ayolah, aku hanya ingin tidak terlalu cuek seperti kalian, mereka mengemari kita bertiga, jadi setidaknya senyumlah sedikit." Ketus aris.

"Mereka semua bulshit! mereka tersenyum hanya ingin mendapatkan perhatian agar perusahaan keluarganya mendapat keuntungan dari kita." Sekarang aris terdiam.

"Ahh sudahlah lebih baik aku pesankan makanan." Ucap rio yang sudah melambaikan tangan nya pada seorang pelayan kantin.

Makanan pun datang dan kami bertiga langsung menyantapnya tentunya makan khas kami bertiga.