Happy reading
Vote And CommentTASHA POV
Setelah aku menjelaskan kepergianku selama ini karena suatu alasan jika harus bersanding dengan rafa aku harus berubah, bukan tasha yang seperti dulu hanya seorang pelayan di sebuah Cafe, dan satu satunya yang bisa membuatnya berubah hanya dengan menerima tawaran madam amor saat itu, Menjadi model populer membuatku tekenal dan disegani banyak orang, tidak ada yang bisa merendahkan diriku, dan kenapa harus menjadi Model Dewasa? Why not? Takdir yang membuatku harus menjadi seorang Model Dewasa.
Saat ini Tasha menjalankan pekerjaan nya sebagai model di perusahaan Rafa. Melakukan pekerjaan nya di taman tepatnya di belakang perusahaan Rafa.
Staf itu bilang akan ada model pria nya?, dan sekarang tasha dan shinta masih menunggu model pria nya "Aku tidak tau jika ada model pria nya!" Kata tasha.
Shinta hanya merespon mengangkat bahu nya "Aku juga tidak tau jika ada model pria nya" jawab shinta. "Dan, yah kamu berhutang penjelasan denganku." Sambung shinta.
Tasha menggernyitkan dahinya karena dia merasa tidak pernah berhutang penjelasan dengan shinta "Penjelasan apa?"
"Hubungan mu dengan rafa sudah sejauh mana?"
"Seperti yang kau lihat rafa sudah memiliki kekasih."
Pria tampan yang berkharisma datang dan mencium kening shinta, siapa lagi kalau bukan rio "Hai sayang." Kata rio memeluk kekasihnya. Melihat itu tasha langsung melihat kedua orang sekarang sedang bercumbu, apa mereka sudah berbaikan?
Setelah rio melepas pangutan shinta karena menghargai tasha "Hai tash." sapa rio yang dibalas senyum nya tasha.
"Tch, kurasa kau lah yang berhutang penjelasan dengan ku shin." Shinta bahkan belum menceritakan tentang dirinya dan rio.
"Kita akan berbicara nanti saja." Shinta yang tersenyum senyum.
"Baiklah."
Staf wanita itu menghampiri tasha dan shinta "Karna model pria nya akan datang 1 jam lagi, jadi kita tunda sampai 1 jam lagi."
"Apa peran model pria itu penting? Apa kami akan menunggu nya?"
Sedangkan Rio yang melihat kekasihnya memarahi staf itu membuatnya gemas tingkah shinta yang sangat profesional "Siapa yang akan menjadi model pria nya?" Tanya rio
"Model yang sekarang sedang naik daun namanya Ryan dan Billy Darston yang akan menjadi model pria nya." Ucap staf itu menjelaskan nya.
"Kenapa mereka lama sekali." Keluh shinta
Satu jam kemudian...
Karna kata staf sudah bilang kalau model pria nya sudah datang jadi tasha juga sudah berganti pakaian biasa? tidak seperti biasa nya setiap pemotretan mereka selalu memakai pakaian yang sangat seksi dan terbuka, tetapi berbeda dengan kali ini, jika seperti ini kenapa tidak menawarkan model biasa saja. Bukankah membayar model dewasa karna setiap model dewasa tugasnya memancarkan ke seksian nya, sedangkan hanya pakaian yang tertutup bahkan sekarang model pria nya yang membelakangi nya hanya memakai kemeja putih garis-garis.
Sedangkan shinta sama saja memakai pakaian tertutup juga, rio hanya memainkan ponselnya, karena hari ini dia tidak ada pekerjaan, dia ingin melihat pemotretan shinta.
"Apa kamu tidak bosan disini melihat pemotretan ku sayang?" Tanya shinta yang menghampiri rio di kursi dan duduk dipangkuan rio, melilitkan tangan nya di leher rio."Tidak masalah, lagi pula aku sedang tidak ada pekerjaan hari ini." Jawab rio melilitkan satu tangan nya ke pinggang shinta. "Apa harus kamu dan billy darston itu menjadi pasangan di pemotretan mu ini? Dan dia pasti akan banyak menyentuh tubuhmu kan?"
"Aku harus profesional rio, lagi pula ini bukan hal yang pertama bagiku." Rio semakin geram mendengar kata yang barusan diucapkan shinta. Shinta yang mengerti perubahan ekspresi rio membuatnya mengutuk dirinya sendiri karna membanggunkan singa yang tertidur dialam diri rio "Aku selalu profesioanal dalam bekerja, dan ini hanya pekerjaan rio." Shinta yang menunduk
Rio meredamkan kemarahan nya itu, karena percaya pada shinta, lagi pula ini impian nya menjadi model setelah shinta menceritakan nya di malam itu.
"Aku mempercayaimu." Ucap rio sontak membuat shinta tersenyum
"Terima kasih sayang." Mencium bibir rio sekilas.Rafa yang sudah berdiri di depan shinta dan rio yang berpura pura batuk "Ayolah bung.. apa tidak bisa berbuat mesum ditempat lain saja." Ucap rafa menghadap sahabat nya
"Kurasa bukan aku yang memulai nya." Ucap rio yang membuat shinta malu dan Blushing.Tiba staf pria itu menghampiri shinta yang masih dipangkuan rio "Maaf Billy darston tidak akan datang."
"Kenapa? Bukankah dia pria modelnya?" Tanya Rafa
"Dia mengalami kecelakaan baru saja manager nya baru saja menghubungi ku."
"Lalu siapa yang akan menggantikan nya sebagai pasangan ku nanti?" Tanya shinta.
"Biar aku saja." Tiga kata itu yang keluar dari mulut rio sontak membuat shinta dan rafa menoleh.
"Tidak masalah bukan, apa aku tidak pantas menjadi modelnya?" Membuat tawa Rafa dan shinta.
Staf itu langsung berpikir "Boleh juga, lagi pula waktu kita tidak banyak, bapak bisa menggantikan billy darston, ayo ikut saya keruang ganti." shinta yang sudah turun dari pangkuan rio, rio yang mengikuti staf itu keruang ganti.
"Tidak menyangka Rio Panniel akan menjadi Model di perusahaan ku sendiri." Rio mengabaikan jeritan rafa dari belakang, lagi pula ini suatu keberuntungan karna bukan billy itu yang menjadi pasangan shinta.
"Aku tidak menyangka secepat itu tasha akrab dan berbicara dengan lawan pasangan nya mengingat dia selalu cuek." Shinta yang menyipitkan matanya melihat tasha yang berbicara dengan lawan pasangan nya, membuat rafa juga menoleh yang dimaksud shinta.
"Siapa dia?" Gumam rafa
"ASTAGA ITU KAN KAK RYAN, yah ampun tidak kusangka bisa bertemu dengan nya lagi." Shinta berlari kecil menuju tasha yang berbincang dengan kak ryan sedangkan rafa hanya mematung.
Rio yang sudah bergantian pakaian dari memakai pakaian kantor hingga menjadi seperti orang kuliahan, yang memakai kaos hitam yang dilapisin kemeja "Rafa, kenapa kau melamun? tidak baik melamun disiang hari."
Rafa tersadar dari lamunan nya "Aku tidak tau jika Ryan Saputra menjadi model di perusahaan ku sendiri?" seolah olah bertanya pada rio
"Ryan saputra? Seorang model? Yang akan jadi lawan pasangan tasha? Dan kau tidak tau raf?"
"Hanya aris lah yang tau, aris lah yang mengatur pemilihan model nya."
"Kau tahu ini masalah besar buat hubungan mu dan tasha."
Sebenarnya rafa masih sedikit marah karna penjelasan tasha waktu itu "Biarkan saja, ku pikir ini akan jadi masalah besar mu rio, shinta bertemu lagi dengan orang yang pernah di sukainya." Rio langsung menoleh ke rafa yang sudah memiringkan senyum jahatnya.
"Itu dulu, aku mempercayai shinta 1000% sekarang." Sekarang rafa lah yang terdiam dan mencerna perkataan rio. Dulu aku juga mempercayai tasha 1000% , tapi sekarang kepercayaanku padanya sepertinya berkurang.
"Kau meragukannya kan? Apa kau akan membiarkan tasha disentuh pria lain saat pemotretan? Aku tahu kau membenci yang berbau modeling tapi apa kau akan membiarkan mereka bersama di pemotretan nya?"
"Jangan berlebihan, mereka hanya melakukan pekerjaan nya."
"Kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepan nya kan? Apa kau akan diam saja dan hanya melihat pemotretan kami?" Tanya rio
"Tentu saja tidak." Rafa pergi meninggalkan rio.
Rio tersenyum, dia mempercayai Rafa! Rafa pasti akan melakukan sesuatu. Kali ini pasti akan ada yang direncanakan oleh rafa?!
Rafa sedang cemburu. Entah apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang sedang dilanda kecemburuan! Aku harap korbannya selamat dari orang yang sedang dilanda kecemburuan! Rencana licik akan terlihat sepertinya!
TBC
VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need A Good One
Romance[COMPLETED] WARNING: Mengandung Unsur 18+ Dimulai dari kehidupan yang terpenuhi membuat sosok Tasha menjadi hura hura sampai disuatu hari ke bangkrutan orang tua nya membuatnya harus hidup dengan sangat sederhana dikalangan sederhana. Kehidupan yan...