HAPPY READING
VOTE AND COMMENTTASHA POV
Rafa menekan lift menuju penthouse nya sampai lift itu menggantar kami ke atas, sedari di perjalanan rafa terus memegang tanganku dan satu tangannya membawa koperku.
"Sudah sampai." senyum khas nya dan hanya kubalas senyuman tipisku.
"Sekarang ini kamar kita."
"APA? Satu ranjang untuk kita berdua?" Aku terkejut dengan perkataan rafa.
"Tentu! Hanya ada satu ranjang disini sayang."
Sial! Aku harus terus waspada jika begini.
Aku mengamati penthouse nya rafa yang di satu ruangan besar ini terdapat ranjang besar, di sudut kanan belakang kamar mandi cukup besar, jika kalian memasuki koridor di samping kamar mandi rafa terdapat lemari lemari besar kurasa itu ruang pakaian rafa, di sudut kiri ranjang rafa terdapat sofa besar dan tv besar dan fasilitas lainnya disini.
"Lebih baik kamu mandi dulu, aku ke dapur bawah dulu yah." rafa sudah pergi ke bawah saatnya aku mandi, saat ini aku juga butuh mandi dengan air dingin untuk menjernihkan otakku, aku menyelusuri sampai aku membuka pintu mandi yang disana ada shower. Astaga! Aku lupa membawa piyamaku.
Aku putuskan pakai handuk nya rafa, aku lupa jika handuk laki laki itu biasanya untuk menutupi pingangnya sampai lutut dan sekarang aku harus pakai handuknya dari dadaku sampai dibawah bokongku.
Rafa Pov
Aku membawa mie buat tasha, ku pikir dia pasti lapar apalagi saat ini dia sedih, mungkin dengan menonton televisi bersama pasti akan seru. membayangkan saja membuat hatiku senang.
"Ughhk."
Aku terkejut sampai tersedak, apa ini? Kenapa tasha memakai handukku? ini bukan masalah handukku yang dipakainya melainkan handuk yang melilit ditubuh nya. Sial! Dia begitu seksi.
"Ada apa rafa?" Bahkan dia masih bertanya ada apa? Tentu saja dia membuatku tegang saja melihat handuk yang melilitnya hanya sampai di bawah bokongnya itu.
"Ti-tidak aku membuat mie untuk kita makan, dan yah setelah kamu ganti pakaian, kamu kebawah yah, aku menunggu mu dibawah." Alu mencoba bersikap biasa saja dihadapan tasha.
Aku beruntung rafa bisa menahan otak prianya saat melihatku.
"Baiklah nanti aku turun."
Rafa yang sudah memasuki lift untuk turun kebawah mencoba untuk berpikir jernih.
Aku harus kendalikan diriku! Dia wanitaku bukan jalangku!
TASHA POV
Aku sudah menganti pakaian tidurku dan aku berusaha untuk tenang setelah kejadian aku memakai handuk pendek didepan rafa, aku sudah turun dari lift menuju ke arah meja makan yang sudah ada rafa di meja makan itu.
"Duduklah, oh yeah. Liat aku membuatkan mie, sebenarnya aku tidak tau tentang memasak, hanya mie yang bisa kubuat dan masak air." senyum khas rafa menunjukkan mie buatannya.
"Terima kasih rafa, maaf jika merepotkan."
"Jangan berpikir seperti itu. Kamu sama sekali tidak merepotkanku."
"Aku benar benar merasa kecewa dengan kedua orangtuaku." Tanpa sadar aku bicara.
"Tidak, mereka yang akan merasa menyesal karna mengusirmu tanpa berpikir dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need A Good One
Romance[COMPLETED] WARNING: Mengandung Unsur 18+ Dimulai dari kehidupan yang terpenuhi membuat sosok Tasha menjadi hura hura sampai disuatu hari ke bangkrutan orang tua nya membuatnya harus hidup dengan sangat sederhana dikalangan sederhana. Kehidupan yan...