Part 9 - Cinta bisa mendatangkan keajaiban

14.8K 491 1
                                    

HAPPY READING
VOTE AND COMMENT





Rafa yang terus melajukan mobilnya ke arah yang tidak ku ketahui sampai dia memberhentikan mobilnya. Disini aku hanya melihat pepohonan, apa rafa gila membawaku kedalam hutan, apa jangan jangan? Tidak! Tidak! kepala ku terus saja berpikir.

"Ayo turun." ucap rafa yang sudah membukakan pintuku. Aku bahkan tidak tahu dia sudah turun.

Rafa yang mengandeng tanganku agar beriringan disamping nya, rafa terus mengajakku ke dalam hutan.

"Heyy. Kita mau kemana?" Tanyaku.

"Kesana." rafa yang menunjuk ke arah selatan.

"Untuk apa? Memangnya apa yang ada disana? Apa kau sudah gila mengajakku ke dalam hutan? Bagaimana jika ada binatang buas?" Rafa yang mendengar pertanyaan tasha membuatnya pusing saja sampai rafa memutuskan berhenti.

"Pertama ada yang ingin ku katakan, kedua disana tempat yang sepi agar aku lebih leluasa mengatakan nya padamu, ketiga aku tidak gila hanya karna membawahmu ke sini, ke empat jika memang ada binatang buas itu adalah aku." Tasha yang mencerna jawaban dari rafa tanpa komentar yang mengatakan sesuatu kenapa harus dihutan segala dan jawaban terakhirnya membuatku merinding saja.

Rafa menarik tanganku agar terus berjalan disampingnya sampai aku takjub bagaimana bisa ternyata di dalam hutan ini ada sungai yang cukup besar menurutku.

"Sampai."

"Yah sudah apa yang ingin kau katakan, sebentar lagi sore aku harus pulang." ucap tasha.

"Yah ampun kita bahkan baru sampai, kenapa saat bersamaku kamu selalu saja tidak betah." keluh rafa.

"Apa aku disini hanya untuk berdebat denganmu, aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu, kalau begitu aku pergi saja." ucap tasha emosi lalu meninggalkan rafa uang berdiri.

Tasha berhenti sejenak Sial! Aku bahkan tidak tau arah jalan keluar dari hutan ini. Tasha berbalik lagi ke arah tempat rafa berdiri.

"Kau sengaja membawa ku kesini huh?"

"Tentu saja." menatap bola mata tasha.

"Kalau begitu cepat katakan apa yang ingin kau katakan."

"Aku menyukaimu." Tasha yang mendengar itu langsung menatap mata rafa, apa rafa sudah tidak waras? Semudah itu kah dia mengatakan kata suka pada seseorang? Apa jangan jangan dia sudah terbiasa mengatakan hal seperti itu? Lelucon gila.

"Lelucon apa itu." ucap tasha.

"Kamu bahkan menganggapnya lelucon saat aku mengatakan serius padamu." jawab rafa.

"Rafa apa yang kau bicarakan itu benar benar tidak masuk akal."

"Aku menyukaimu. Tidak! aku mencintaimu."

"Cinta? Semudah itu kah kau mengatakan cinta pada seseorang yang baru kau kenal."

"Rafansha Gery Carllie tidak pernah seserius ini, apa lagi soal cinta. Untuk pertama kalinya aku benar benar merasakan apa itu cinta dan itu hanya karnamu." Ucap rafa.

"Aku rasa itu hanya cinta monyetmu saja." menginggat rafa yang bergonta ganti pasangan setiap hari.

Kutarik leher tasha dengan kedua tanganku, aku ingin wanita didepanku ini merasakan jika aku benar benar serius kali ini.

"Aku serius sha, aku bukan anak Smp yang merasakan cinta monyet seperti itu."

Aku melihat tasha yang terus menatap ke arah sungai. Aku tahu tasha perlu bukti mengingat aku selalu bergonta ganti pasangan.

I Need A Good OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang