2 tahun kemudian....
Tasha Pov
"Mum.. ayo ke tempat aunty bellyie." Ucap Resha
"Gak, pokoknya hali ini tempat uncle yio." Ucap rashaAku terkekeh dengan permintaan anak kembarku. Yah aku dan rafa sudah memiliki putra dan putri. Putri cantik yang bernama Resha dan Putra tampan yang bernama Rasha. Mereka tepat lahir tanggal 01 januari. Mendengar Permintaan mereka barusan membuatku tertawa, apa lagi mereka berdua belum bisa ngomong 'R' sayang sekali padahal R itu nama depan rafa dan nama depan mereka.
"Mum dengeyin gak sih." Ucap rasha
"Mom denger kok, kita akan pergi setelah dady bangun yah. Dady susah dibangunin sayang. Kalau gitu kamu bangunin dady deh sayang." Dijawab agukan oleh rashaResha berlari kecil, melihat itu aku bertanya "Sayang kamu mau kemana?"
Jeritan resha"Anguni dady, bial ketempat aunty bellyie." Mendengar itu rasha langsung turun dari pangkuan ku karna tidak mau kalah. Hmm.. mereka ada ada aja. sedangkan Resha selalu curang jika dengan kakak nya.
"Dadyyyyy...." jerit kecil resha saat diperut rafa
"Hmm.. sayang, kamu cepet banget bangunnya."
"Dady yang telat." Rafa langsung duduk sedangkan resha duduk dipangkuan dadynya
"Pprincess Dady mana morning kiss nya?" Ucap rafa menunjukan pipinya. Langsung disambut dengan ciuman resha.
Tiba tiba rasha datang dan naik di kasur "Esha cuyang." Rasha yang ngambek
Rafa yang melihat itu jadi bingung "Curang apanya sayang?"
"Dady..pokoknya hayi ini tempat uncle yioo."
"Gak. Hayi ini tempat aunty bellyie." Rafa jadi heran anak anak nya sangat dekat dengan sahabatnya bahkan jika malam malam saja mereka meminta kerumah sahabatku, entah rumah rio atau rumah aris.
"Prince Dady gak mau nyium dady dulu." Dengan bibir cemberut rasha tetap mencium pipi dadynya.
"Kamu sudah bangun, sedari tadi mereka ingin pergi dihari libur ini. Tapi mereka meminta kita pergi ketempat keduanya, bagaimana coba? Apa kamu ngajak rasha ketempat rio sedangkan aku ngajak resha ketempat berllie." Usul dari ku
Rafa tersenyum miring, melihat itu pasti ada akal dibalik otaknya "Kita tidak perlu kesana, jika mereka bisa kesini. Aku akan menelfon mereka untuk datang kesini."
Mendengar itu rasha dan resha langsung pergi ke taman bermain.
"Ayo esha, siapa eluan sampai belalti pemenangnya." Resha langsung menganguk.
Rasha langsung berlari sebelum hitungan ke tiga membuat resha cemberut "kakak cuyangg.." menyusul rasha."Hati Hati sayang nanti jatuh." Jeritku
Rafa langsung menarik tangan tasha langsung duduk dipangkuan nya "hmm..kita kita belum morning sex honey." Mendengar itu tasha tau betul jika belum melakukan kegiatan paginya. Rafa langsung membuat tubuh tasha berbalik sampai tidur di atas rafa. Dan tasha hanya pasrah di bawah kendali rafa.
RAFA POV
Rasha dan resha sangat girang betemu dengan sahabat sahabatku. Mereka tertawa, bahkan bekejar kejaran. Resha yang terlihat senang mengoleskan bedak di wajah berllie, sedangkan berllie hanya pasrah menerima ulah dari putriku. Rasha yang terlihat bekejar kejaran dengan rio merebutkan shinta.
"Unclee yio.... aunty shinta itu milikuuu." Jeritan rasha saat rio mencium pipi shinta. Shinta hanya terkekeh rio selalu saja menggoda rasha.
Shinta merasa lelah karna bekejar kejaran dengan rasha, apalagi saat ini shinta sedang menggandung 7 bulan.
"Lebih baik kamu duduk dan istirahat saja yah sayang walaupun aku tau bayi kita kuat, tapi ibunya juga harus menjaga kesehatan nya," Shinta menuruti perkataan rio. "Ada apa aunty?" Tanya rasha. "Aunty baik baik aja kok, kamu main sama uncle aja yah." Dibalas anggukan oleh rasha."Aku harap aku memiliki anak juga seperti kalian." Aris yang baru saja duduk juga.
"Kau dan berllie pasti memiliki anak juga." Ucap tasha
"Kau harus lebih berusaha." Ucap shinta.
"Kita menikah bersama, tapi kalian sudah memiliki anak dan calon anak." Tiba tiba berllie duduk disamping aris.
"Bersabarlah sayang pasti kita memiliki aris junior di perut rata mu ini." Aris yang mengelus perut rata berllie.
Berllie tersenyum, aris selalu membuat perasaan nya lebih baik "Aku sangat yakin itu, kita juga akan memiliki anak dan banyak anak." Aris mendekati wajah berllie dan mengecup bibir manis berllie.
"Yah... Ampun mereka selalu saja berciuman jika ada kesempatan." Ucap tasha. Semua yang ada di ruang pun memutarkan bola matanya. Rio yang menutupi mata rasha dan rafa yang memeluk resha agar tidak melihat pemandangan buruk bagi anak kecil.
Saat aris memperdalam ciumannya, tiba tiba berllie melepaskan pangutan nya secara tiba tiba, membuat aris bingung. Berllie berlari ke arah wastafel, berllie merasa ingin muntah saat diberciuman dengan aris tadi, berllie terus saja memuntah.
Aris mengikat rambut berllie kebelakang agar berllie leluasa memuntah isi perutnya "Kamu tidak baik baik saja, aku akan menelfon dokter."
"Tidak perlu." Ucap Tasha
"Tapi berllie sakit."
"Tunggu sebentar." Tasha mengambil sesuatu di dalam laci.
"Cobalah ber." Aris mengernyitkan dahinya saat mengambil benda ditangan tasha. "Test Pack? Untuk apa?" Tanya aris
"Tentu saja untuk mengecek, mungkin saja berllie hamil."
"Baiklah, aku akan mengeceknya." Berllie berjalan ke arah kamar mandi.5 menit kemudian....
"Kenapa berllie lama sekali dikamar mandi?" Tanya rafa.
"Aris coba liat." Rio dan lainnya jadi khawatir.
"Sayang.. Ayo keluar, Apa selama itu untuk mengecek nya?" Setelah jeritan aris berllie pun keluar dari kamar mandi dengan muka sedih, bahkan seperti abis menangis.
"Ternyata kamu hanya masuk angin, jangan dipikirkan, aku yakin kok kita akan punya bayi kecil yang akan mewarnai di dalam kehidupan kita kelak." Aris yang memeluk dan mengusap pungung berllie.
Berllie melepaskan pelukan aris dan menghapus air mata nya "AKU HAMIL, AKU HAMIL SAYANG." Sontak aris merasa tegang saat mendengar jeritan berllie. Benarkah? Apa aku akan menjadi ayah?
Tasha dan juga yang lain nya terkejut dan merasa senang karna keinginan aris dan berllie akhirnya terwujud.
"Kamu serius sayang? Kamu tidak bercanda kan? Apa ada aris kecil di perut rata mu ini." Ucapan aris yang terakhir membuat berllie cemberut, aris selalu saja mengejek perut rata nya.
"Tentu saja aku Hamil, aku tidak mungkin berbohong denganmu, dan perut rata ku ini akan membesar saat nantinya." Aris terkekeh dan langsung menciumi berllie dari mata, hidung, pipi kanan dan kiri, langsung mengecup bibir berllie, menunjukkan bahwa aris benar benar merasa senang dan merasa lengkap dalam rumah tangga nya.
"Lalu kenapa kamu lama sekali di kamar mandi? Kamu juga nangis?"
Berllie tersenyum "Aku hanya tidak percaya, aku terus saja meyakinkan diriku bahwa yang kulihat ditanda garis dua ini benar, aku takut jika aku hanya salah melihat, dan soal menangis, tentu saja aku menangis karna bahagia. Tangisan ku saat ini menunjukan jika aku bahagia akan menjadi seorang ibu."Aris memeluk berllie "aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu, ini bukan janji tapi aku akan membuktikan nya padamu! Kita akan membesarkan anak anak kita nanti."
Tasha yang mengendong resha, sedangkan rafa yang mengendong rasha, mereka jadi mengingat saat dimana tasha memberi tahu jika dia hamil, bahkan rafa melebihkan ekspresi dan tingkah seperti aris sekarang. Mereka sangat beruntung memiliki Princes dan Prince nya.
END
♡I Need A Good One♡Terima kasih sudah membaca cerita ku, cerita yang langsung dari pemikiranku sendiri. Walau cerita ini sudah tamat, saya harap kalian tetap memberi VOTE dan COMMENT
Love FHY💕
PROMOT
Baca Ceritaku yang lainnya dan Silahkan mengevote dan terima saran terbuka untuk pembaca setiaku😃
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need A Good One
Romance[COMPLETED] WARNING: Mengandung Unsur 18+ Dimulai dari kehidupan yang terpenuhi membuat sosok Tasha menjadi hura hura sampai disuatu hari ke bangkrutan orang tua nya membuatnya harus hidup dengan sangat sederhana dikalangan sederhana. Kehidupan yan...