Part 17 - Aku benci pergi tanpa pamit

11.4K 393 3
                                    

Happy reading:)
Vote and Comment.


RAFA POV

Saat ini aku sudah di publishkan menjadi CEO penerus Carllie Group di sekelilingi para staf staf perusahaan lainnya. Sebenarnya ini bukan impian ku tapi hanya dengan ini aku bisa mengendalikan apapun yang ku mau termasuk mempertahankan hubunganku dan tasha.

Lagi lagi wanita ini selalu saja mengikuti ku sedari tadi "Selamat yah rafa, diusia semuda ini kamu sudah menjadi CEO termuda, terkaya, dan tertampan." Pujian bullshit dari Laura.

Setidaknya saat ini aku harus tersenyum palsu kepada wanita gila ini mengingat sekarang aku bersama banyak orang orang karna jumpa pers "Terima kasih." Kuberi senyum palsu ku kepada tunanganku.

"Aku mulai bosan, pertama di sekelilingi wartawan dan lebih muaknya lagi bersama wanita jalang ini." Gumamku dalam hati.

Wartawan itu terus bertanya tanya tak henti henti dan sialnya disini aku harus memberi jawaban agar tidak mengecewakan nama baik perusahaan ku.

"Terimah kasih semuanya, aku rasa sudah cukup." Aku langsung berdiri dan pergi dari ruangan itu.

"Penerus CarllieGroup sekarang sama saja seperti ayahnya, arogan,dingin dan seperti nya dia tidak akan bisa disentuh." Cibir orang orang saat Rafa keluar dari ruangan jumpa pers.

"Tetapi dia sangat tampan mengingat usia nya masih sangat muda menjadi pemimpin CarllieGroup." Cibir lainnya.

Aku mendengar perkataan wartawan itu, aku memaklumi nya karna memang itu pekerjaan nya mempertanyakan lalu membicarakan.

Saat ini ini aku merindukan tasha, dia sedang apa yah? Mengingat malam yang berarti diantara aku dengan nya, saat itu tasha benar benar membuatku puas bahkan hanya mengingat tubuh indah yang sempurna nya sekarang membuat junior ku tegang saja. Kurasa aku benar benar akan gila.


TASHA POV

"Maafkan aku rafa." kata kata itu terus saja ku ucapkan dalam hati, ini keputusan terakhir jika harus bersanding dengan nya aku harus terkenal dan sepopuler sejagat raya sperti rafa. Aku tidak bisa mengandalkan dady mengingat kebangkrutan nya, benar benar bangkrut total habis hingga tak ada harta lagi, bahkan kasih sayang mereka pun hilang pergi entah kemana.

"Aku merindukan mu dad, mom, bagaimana kabar kalian? Apa kalian tidak merindukan Ratu kecil kalian ini? Aku akan menjalankan kehidupan ku dengan sendiri tanpa harus membebankan kalian lagi." perjalanan cukup lama kebandara sampai taxi berhenti, aku dan shinta berjalan untuk mencari madam amor, saat kami berjalan kearah kanan kami baru melihat sosok madam amor yang berdiri sangat anggun disaat sudah umurnya yang berkepala empat tetap cantik berkarisma.

Madam amor melihat kami "Ahh kalian sudah siap?"

Shinta meminta sesuatu dari madam amor "Madam boleh kami meminta permintaan?" Memelas manja.

"Tentu, apa yang kalian mau?"

"Kepergian kami tidak ada yang boleh mengetahui sebelum kami sendiri memberitahui. Lebih tepatnya sembunyikan kami dengan baik." Madam amor mengernyitkan dahinya.

"Kenapa kalian ingin bersembunyi? Kalian itu model, apalagi seorang model dewasa tidak mungkin dipersembunyikan." Sepertinya permintaan itu tidak mungkin terjadi tapi tunggu tasha baru saja menemukan keganjalan disini.

Tasha mengernyitkan dahinya "Tunggu. Apa maksud madam amor dengan Model Dewasa?" Shinta juga baru menyadarinya juga.

"Tentu, kalian kutawarkan menjadi Model dewasa." Jawab madam amor santai.

I Need A Good OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang