16. All Bad

86.5K 5.9K 559
                                    

Tubuh Rafael menjadi kaku setelah mendengar ucapan ayahnya. Jantungnya berdetak cepat dan rasa dingin langsung menjalari tubuh belakangnya.

Ini tidak benar, kan?

"Angel memutuskanmu lebih dulu, Son. Mungkin ia telah lelah menerima lelaki plin-plan sepertimu masuk ke dalam hidupnya. Jika aku menjadi Angel, mungkin aku juga akan memilih pilihan seperti yang dia lakuka," ujar Nataniel tanpa mempedulikan putranya yang kini telah berdiri mematung membelakanginya.

Mungkin sosok Rafael yang seperti itu menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Apa?! Tidak—tidak mungkin Angel berbuat seperti itu, Nat. Aku tahu Angel!" Kimberly mengeluarkan suaranya sembari menatap Nataniel dengan tatapan peringatan.

Bagaimana bisa?

Dirinya sama sekali tidak mengetahui apapun dengan yang disebut pemutusan perjodohan seperti yang telah dikatakan Nataniel. Dan apa yang dia bilang? Angel yang memutuskannya? Tidak, ini tidak mungkin.

"Itu kenyataannya. Dan lagi kita tidak perlu cemas, sayang. Rafael sendiri sangat menginginkan hal ini. Bukan begitu, Son?" Rafael hanya tetap diam mendengar ucapan ayahnya lagi.

"Tidak Nat, aku masih tidak percaya. Mana mungkin Angel mengingin—"

Ucapan Kimberly terpotong dengan suara pintu yang dibanting dengan keras di ruang kerja Nataniel. Bersamaan dengan sosok Rafael yang menghilang di balik pintu yang tertutup dengan kasarnya.

***

"Angel, kemarilah..." Ucapan Ariana membuat Angel mengucek-ngucek matanya.

What the hell? Angel tidak ingat kapan Daddy dan Mommynya mengatakan akan pergi ke Valencia. Yang jelas, di depan matanya saat ini sudah terdapat Daddy, Mommy, Uncle Kevin, Aunty Olivia, Evan, Justin, dan juga eerrrrr—Javier, yang sudah berkumpul di ruang tengah mansion kakeknya.

Apa mungkin ia sudah tidur siang berhari-hari? Yang benar saja.

"Kapan Mommy dan Daddy sampai? Kenapa aku tidak tahu?" pertanyaan itu meluncur keluar dari bibir Angel. Bersamaan dengan langkah gadis itu yang turun dari tangga.

"Karena kau sudah berubah menjadi putri tidur. Karena itu kau tidak tahu. Untung saja kau tidak menunggu pangeran tampan datang untuk bangun," ejek Javier yang membuat Angel melayangkan pandangan penuh peringatan terhadap lelaki sinting itu.

"Sini, duduk di sebelahku.." ucap Javier tanpa dosa sembari menepuk sofa kosong di sebelahnya. Angel memutar bola matanya jengah dan lebih memilih untuk duduk di sebelah Evan. Tentu saja.

Javier menyebalkan. Dan dekat-dekat dengan orang yang menyebalkan akan membuat Angel tertular.

"Mommymu ingin memastikan jika kau pulang di acara ulang tahun perusahaan, Angel. Karena itu dia meminta kami menyusulmu kemari..." ucap Jason dengan senyumannya setelah Angel duduk.

Angel mengernyit, apa Mommynya berpikir Angel sudah pikun sehingga melewatkannya? Itu tidak mungkin.

"Aku pasti akan pulang, Mom... bukankah acara pertunanganku dilaksanakan di saat itu juga?" ucap Angel dengan pandangan heran.

Kevin berdehem sebelum mengeluarkan suaranya, "Ya, Angel. Karena itu, selain memastikan kau akan datang, orangtuamu juga berada disini juga untuk membicarakan pertunanganmu," jawab Kevin diplomatis.

"Lalu dimana orangtua Rafael? Kenapa mereka tidak terlihat?" tanya Angel lagi. Dia tidak menanyakan keberadaan Rafael karena sudah pasti Rafael tidak akan menemuinya. Setelah apa yang terjadi pada Abigail. Tetapi orangtua Rafael? Sudah seharusnya mereka berada di sini, bukan?

Fragile Heart✅ [STEVANO#3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang