26. Home To Mama

82.5K 5.2K 363
                                    

Angel sedang memakan pudding mangga di meja makan ketika tiba-tiba seseorang menarik piringnya menjauh. Dengan rasa kesal, Angel segera menghempaskan sendok yang sedang dipegangnya ke atas meja sebelum menoleh untuk menatap seseorang yang sudah dapat ia tebak siapa,

"Kau! Apa kau belum puas jika belum menggangguku!" sentak Angel pada Javier yang sekarang bergerak untuk duduk di sampingnya. Lelaki itu mengambil sendok Angel dan memakan pudding yang masih tersisa tiga perempat itu lahap. Sangat Javier sekali.

"Aku tidak mengganggumu, Angel aku menggodamu.." ucap Javier di tengah kunyahannya. Angel mendelik,

"Dan menyenangkan sekali melihatmu kembali marah padaku... itu berarti kau sedang tidak dalam mode berpura-pura mencintaiku, bukan?" lanjut Javier dengan cengiran di wajahnya.

Angel menggeram sebelum mengalihkan pandangannya. Menatap Javier tidak akan menimbulkan hal lain selain rasa kesal di benaknya, rasa kesal yang semakin lama terasa semakin menggerogoti tubuhnya hingga tak bersisa.

"Aku lelah Javier.." ucap Angel dengan nada lirihnya setelah terdiam cukup lama.

Javier tersenyum tenang, "Aku lebih lelah lagi, Angel..."

Angel menoleh dan mendapati Javier mendesah pelan sebelum melanjutkan perkataannya,

"Jika aku boleh jujur, aku juga sangat lelah mengejarmu.. aku lelah mengharapkan sesuatu yang tidak pernah mengarah padaku. Ingin rasanya aku berhenti... tetapi aku sangat yakin, jika aku berhenti dan memilih untuk menunggumu saja.. kau tidak akan pernah datang, kau tidak akan pernah berbalik untuk menuju tempat dimana aku berada dan menjemputku utnuk berjalan bersamamu.." ucap Javier sembari tersenyum lebar, sementara tangannya yang satu mengelus puncak kepala Angel sayang.

Angel langsung menepis tangan Javier saat itu juga. Mata biru Angel menatap Javier dengan pandangan kasihannya. Dan itu dibuat-buat, Javier bisa melihat itu..

"Karena itu berhentilah, kita telah sama-sama lelah.. Dan kau bisa lihat jika saat ini aku juga telah sehingga aku memutuskan untuk berhenti mengejar Rafael.. maka lakukanlah hal yang sama denganku, Javier.. Aku pikir itu akan menjadi baik untuk kita..." bujuk Angel yang membuat Javier menggeleng keras tanpa berpikir panjang,

"Aku tidak bisa berhenti, dan aku tidak mau berhenti.. Siapapun tidak bisa membujukku, apalalagi kau.." ucap Javier keras kepala. Lelaki itu melihat sekilas layar ponselnya, tersenyum, dan melanjutkan perkataannya,

"Jika memang benar saat ini kau telah berhenti mengejar lelaki sialan itu, maka hal itu tidak akan aku sia-siakan.. Karena disaat kau telah berhenti mengejarnya, maka aku hanya perlu meningkatkan kecepatanku untuk menuju tempatmu berada.. Aku sangat pintar, Angel.."

Angel menatap Javier dengan tatapan tidak habis pikir,

"Apa hanya aku yang merasa... atau kau memang menganggap cinta sebagai permainan kejar-kejaran, Jav!" ucap Angel tidak percaya sembari bangkit dari duduknya,

"Memangnya cinta menurut parsepsimu itu seperti apa?" tanya Javier balik.

Pertanyaan Javier membuat Angel yang sudah ingin melangkah keluar dari ruang makan menghentikan langkahnya. Gadis itu berbalik dan mendapati jika Javier saat ini telah berdiri dan menatapnya penuh perhatian,

"Aku dulu menganggap cinta itu pengorbanan, jadi aku merelakanmu untuk bersama orang yang kau cintai. Tapi setelah apa yang kulihat, cinta tidaklah begitu. Cinta adalah bagaimana kau melindungi orang yang kau cintai agar tidak tersakiti, dan untuk mencapi hal itu, kau harus mengejar cintamu sekuat tenaga dan mendekapnya agar baik-baik saja.. Meskipun itu akan membuatmu diselimuti rasa lelah yang luar biasa.."

Fragile Heart✅ [STEVANO#3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang