"Kau tidak perlu mendengarkan ucapan Mommymu! Setanpun tahu jika yang kau cintai adalah Rafael! Putriku sangat bodoh ketika mengatakan hal tidak jelas seperti itu padamu!"
Angeline tidak menggubris ucapan Grandmanya yang menggebu-gebu. Gadis itu hanya terdiam duduk di atas ranjangnya dengan kedua kaki bergelantungan, sementara mata birunya menerawang pada sesuatu yang jauh. Melihat itu Mandy segera duduk di samping cucunya dengan tangan keriput yang bergerak meraih tangan Angeline.
"Sayang.. sudahlah, jangan dipikirkan.. apapun alasannya, ibumu tidak boleh berkata ancaman yang seperti itu padamu... kau cucu grandma yang sangat cantik, sudah seharusnya kau mendapat apa yang kau mau.. bukan mendapat orang yang mau denganmu.." bujuk Mandy sembari meremas tangan Angel, memberi kekuatan. Sementara mata nenek tua itu terus menatap wajah Angeline yang tentu saja dapat mengingatkan semua orang akan sosok Alexa Stevano, mendiang istri dari Justin Stevano. Angel memang benar-benar terlihat sebagai duplikat Alexa tanpa cela. Kecuali sikapnya.
"Tapi aku yakin Mommy melakukan itu bukan untuk menghancurkanku, Grandma... Mommy melakukannya karena dia sangat menyayangiku, dan karena Mommy menganggap Javier adalah hal paling baik untukku, dia memutuskan jika bersama Javierlah tempatku untuk berhenti dan bahagia," respon Angel setelah sekian lama. Mata biru Angel menatap wajah Mandy penuh dengan rasa lelah yang nyata, dan yang bisa wanita tua itu lakukan hanyalah membelai wajah itu dengan sayang.
Tidak, seharusnya tidak begini.
"Tapi Grandma tahu kau tidak akan bahagia dengan itu Angel. Tanyakan pada dirimu sendiri, apa kau akan bahagia dengan keputusan yang Ariana ambil. Apa kau benar-benar sanggup melupakan Rafael? Apa kau sangguh mengalihkan hatimu dari Rafael ke Javier?"
Mata biru Angel megeluarkan tatapan tidak yakin, dan ini Mandy gunakan untuk meyakinkan cucunya tentang apa yang menurutnya seharusnya Angel lakukan. Dengan sigap, kedua tangan keriput Mandy telah beralih menangkup pipi Angel. Memastikan jika kali ini cucunya benar-benar menatap dan mendengarkan apa yang dia ucapkan,
"Kau mencintai Rafael, sayang.. Hanya Rafael, bukan Javier... jangan membuat dirimu sulit dengan mengingkari ini. Javier memang mencintaimu, Grandma akui itu. Tapi tidak akan pernah ada kebahagiaan yang sempurna kecuali mendapatkan orang yang sangat kau cintai.. tidak ada...."
Ya, tdak ada... batin Angel dalam hati, kebahagiaannya tidak akan lengkap jika itu bukan Rafael,
"Tapi.. aku tidak pantas untuk Rafael, Grandma.." ucap Angel dengan mata yang menatap Mandy nanar. Bayangan masa lalunya berkelebat di pikiran Angel tentang lelaki tua sialan yang telah menghancurkannya. Membuat seorang Angeline Neiva Stevano menjadi kotor! Angel benci lelaki itu!
Sementara itu Mandy segera merespon perkataan Angel dengan gelengan kepalanya. Huh? Memangnya apa yang sedang Angel katakan?! Lelucon macam apa itu?
"Lalu seperti apa wanita yang pantas untuk Rafael? Seperti apa?" tanya Mandy dengan nada yang mulai tidak sabar.
Seperti apa?
Angel melepaskan pegangan Mandy di wajahnya sebelum bergerak turun dari atas ranjang. Dengan langkah pelan Angel berjalan menuju jendela kamarnya dengan kaki telanjang. Dan Angel tidak terkejut lagi ketika ia menengok dari jendela kamarnya, pemandangan yang Angel dapati adalah Javier yang telah berdiri di balkon kamar samping kamar Angel dengan pandangan mata mengarah pada balkon kamar Angel sendiri. Dasar Javier.
Angel tersenyum miris. Mau tidak mau ia mengakui ucapan Mommynaya yang mengatakan Javier sangat mencintainya tanpa syarat, dan berbeda dengan sebelumnya, dimana Angel akan membiarkan rasa jengkel dan marah melingkupi dirinya begitu ia melihat Javier. Kali ini Angel berusaha mengikhlaskan semuanya dan memaksakan senyum terbit di wajahnya ketika ia menatap Javier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile Heart✅ [STEVANO#3]
RomanceComplete✅ BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU & ONLINE BOOK STORE | Published under Kubus Media Group Publisher. Highest rank #4 in romance category |Some chapters due in private mode | follow me first Kehidupan Angel tak ayal seperti Putri. Apapun yang i...