"Kau tidak ingin masuk juga, El?" tanya Angel begitu Rafael telah menurunkannya tepat di depan mansionnya. Rafael menggeleng dengan bibir yang menyunggingkan senyuman manis.
"Mungkin besok. Aku lelah sekali hari ini," jawab Rafael yang sama sekali tidak di protes Angel.
Bagaimana mungkin Angel akan protes? Jika kenyataan yang didapatkannya beberapa jam belakangan ini adalah Rafael yang terus menuruti kemana kakinya ingin melangkah, baik itu ke pusat perbelanjaan sampai ke salon dimana Angel memberi siksaan pada Rafael dengan cara membuat lelaki itu menunggu lama.
Ya, setidaknya Angel telah sukses membuat Rafael tidak mengunjungi Abigail hari ini. Bahkan itu lebih dari sukses, Angel sukses besar. Dan Angel akan memastikan jika kesuksesan ini akan terus berlanjut di hari-hari berikutnya. Angel akan berjuang untuk itu.
"Hati-hati...," ucap Angel pada akhirnya sebelum Rafael menutup kaca mobilnya dan melaju meninggalkan pelataran mansion Stevano. Dan mata biru Angel terus memperhatikan mobil Rafael hingga mobil itu tidak terlihat lagi.
Sebenarnya Angel ragu.
Angel sangat yakin, benar-benar yakin jika hanya perkara kecil baginya untuk mendapatkan raga Rafael. Kedua keluarga mereka telah menyetujui dan yang pasti, Rafael tidak akan sanggup mengeluarkan penolakan atasnya.
Tetapi, bagaimana dengan hati Rafael? Apa Angel akan sanggup untuk tidak mempedulikan hal 'kecil' itu?
Tentu saja Angel! Kau keturunan Stevano. Dan keturunan Stevano akan selalu mendapatkan apa yang dia mau walaupun terdapat efek yang besar atas itu!
Batin Angel bergejolak, tetapi sayangnya Angel sama sekali tidak mau mendengarkan suara batinnya lebih lama lagi. Sekali lagi, pemikiran jika Angel hanya membutuhkan Rafael di sisiny, maka Angel akan baik-baik saja selalu ampuh untuk menguatkan tekad dalam diri Angel.
Rafael terlalu berharga. Dan jika ada orang yang harus melepasnya... orang itu adalah Abigail, wanita menjijikan yang sayangnya telah berhasil menyusup ke dalam hidup Rafael. Menjengkelkan!
"Selamat datang, Nona," Ucap seorang pelayan begitu langkah kaki Angel telah sampai di depan pintu besar mansionnya. Angel tidak menjawab, hanya langkahnya saja yang bergerak memasuki mansion keluarganya. Terkesan sombong memang, tetapi walau bagaimanapun seorang Angel akan selalu menjadi kesayangan bagi semua orang di mansionnya. Itu pasti.
"Javier sudah pulang?" tanya Angel tiba-tiba. Entah kenapa pertanyaan itu yang kemudian keluar dari mulutnya tanpa bisa Angel kendalikan.
"Tuan Javier belum kembali sejak pergi pagi tadi..." dan jawaban dari pelayan itu sukses membuat Angel tersenyum miring. Senyuman sinis sebenarnya. Javier benar-benar penghalang kurang ajar! Kenapa lelaki itu membuat semua ini menjadi sulit?! Apa sebenarnya maunya?!
"Grandma...," panggil Angel begitu matanya menangkap tubuh Grandmanya yang berjalan melintasi ruangan. Ketika Mandy menoleh, ia langsung tersenyum mendapati Angel yang berjalan kearahnya dengan wajah lelah. Pasti terjadi sesuatu.
"Hai... Kenapa dengan cucu, Grandma? Bukankah seharusnya kau senang seharian bersama Rafael?" tanya Mandy begitu Angel telah sampai di hadapannya dan langsung memeluknya.
"Grandma...," panggil Angel tanpa mempedulikan pertanyaan Mandy.
"Hmm?"
"Kapan kau bisa menyingkirkan wanita kotor itu? Setiap hari aku semakin tidak tahan dengan bayang-bayangnya...," bisik Angel di telinga tua Mandy.
"Sebentar lagi Sayang... Sebentar lagi..." ucap Mandy dengan nada pasti. Meskipun di dalam benaknya dia agak ragu. Abigail berbeda. Dan Mandy takut dengan menyingkirkannya akan membuat sesuatu yang buruk terjadi pada Angel. Memangnya apalagi yang akan Rafael lakukan jika dia mengetahui semuanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile Heart✅ [STEVANO#3]
RomanceComplete✅ BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU & ONLINE BOOK STORE | Published under Kubus Media Group Publisher. Highest rank #4 in romance category |Some chapters due in private mode | follow me first Kehidupan Angel tak ayal seperti Putri. Apapun yang i...