23. Demons

80.6K 5.1K 248
                                    

Javier tersenyum geli melihat Angel di hadapannya. Masih dengan wajah yang tertekuk, Angel terlihat tidak bisa melakukan apa-apa ketika dengan otoriternya, Ariana dan Olivia mendudukkannya di tempat tidur, sementara kedua wanita itu terus menyodorinya dengan berbagai macam gaun yang akan dipakainya nanti malam.

Ya. Nanti malam.

Javier sangat yakin, jika dari semua orang di dunia, Angel adalah orang pertama yang akan menentang pertunangan mereka. Tetapi itu tidak menjadi masalah lagi bagi Javier, karena sudah dapat dipastikan bahwa Javierlah yang akan mengupayakan agar pertunangan yang tidak Angel inginkan itu terjadi.

"Untuk apa kau kemari?"

Tidak hanya Javier, Olivia dan Ariana juga sama-sama menoleh ke arah Angel begitu gadis itu mengucapkan ucapan dengan nada dinginnya. Dan tentu saja semua orang bisa tahu ditujukan pada siapa ucapan itu,

"Menemui calon tunanganku... Apa tidak boleh?" cengir Javier sembari bergerak duduk di samping Angel,

"Kurasa kau memang lelaki tidak tahu malu,"

"Angel!" rasanya Angel muak sekali mendengar suara ibunya yang selalu mencoba memperingatkan akan hal yang menurut Angel sudah benar. Javier memang tidak tahu malu.

"Tidak bisakah kau menjaga ucapanmu sebaik mungkin! Apa hanya karena seorang lelaki kau mengabaikan cara bersikap yang baik dan benar?!" tegas Ariana lagi.

Angel memalingkan wajahnya. Merasa tidak suka dengan yang diucapkan ibunya,

Hanya karena seorang lelaki, katanya?

Haha, tentu saja Ariana sanggup mengatakan hal demikian, mengingat dia tanpa berusaha keras, dapat bersama dengan Daddynya. Tidak seperti Angel, yang untuk mendapatkan Rafael lagi susahnya bukan main. Alasan pertama karena hanya Angel yang memiliki perasaan cinta pada Rafael, dan alasan kedua, para pengganggu tidak kunjung berhenti datang, dimulai dari Abigail, Javier, hingga keluarganya sendiri sekarang.

"Sudahlah, Aunty... aku yakin Angel juga tidak benar-benar serius ketika mengatakannya," ucap Javier menengahi, sementara Olivia terlihat mengelus pundak Ariana yang terlihat mulai terpancing dengan gestur yang Angel tampakkan begitu ucapan Ariana terlontar. Terlihat sekali jika Angel terlihat malas-malasan bahkan untuk sekedar melihat ibunya sendiri, atau bisa di bilang, Angel terlihat tidak suka.

"Kami melakukan semua ini untukmu! Kenapa kau tidak mau mengerti?!" sentak Ariana mulai tidak sabar. Sementara Angel mencengkram seprai di bawahnya dengan jemari-jemari yang mengepal keras,

"Kenapa aku merasa saat ini kau menganggap kami semua adalah musuhmu, Angel!! Jawab Aku!" sentak Ariana lagi tidak kalah lantangnnya,

"Karena aku memang tidak mau. Dan yang aku tahu sekarang, Mommy sedang berusaha membuatku menderita dengan menjodohkanku dengan Javier." Balas Angel kemudian. Mata biru wanita itu menatap mata coklat ibunya dengan tatapan berkilat-kilat.

Ariana menghembuskan napasnya berat, "Kenapa kau selalu berpikir negative pada semua yang kami lakukan?! Memangnya kau pikir seorang ibu akan menjerumuskan anaknya sendiri?!"

Iya!! Ingin sekali Angel meneriakkan kata itu tepat di hadapan wajah Ariana.

Mereka semua membencinya! Mereka semua tidak mengerti perasaannya!!

Apa namanya jika bukan menjerumuskan? jika siapapun orang itu.. dia berusaha melemparkan Angel ke dalam hubungan yang tidak ia inginkan?

Sudah berkali-kali Angel katakan, dari semua orang di dunia, Javier akan selalu masuk menjadi daftar terakhir yang Angel inginkan untuk mengisi hidupnya! Tetapi telinga mereka semua terlalu tebal, mereka sama sekali tidak mengindahkan apa yang Angel ucapkan.

Fragile Heart✅ [STEVANO#3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang