I (Don't) Know What I Feel Right Now

97.2K 6.1K 433
                                    

"Grandma?Apa yang kau lakukan bersama Abigail?" ucap Javier begitu pandangannya menemukan Mandy Jonson dan Abigail tengah duduk berdampingan di dalam sebuah caffe.

"Aku hanya ingin berbincang bersama kekasihmu. Apakah tidak boleh?" tanya Mandy balik dengan penekanan di kata kekasih. Dan Javier bersumpah, jika yang ia lihat saat ini adalah pandangan penuh cemooh yang sedang Mandy tujukan padanya dan Abigail.

"Abs, kau kenapa?" tanya Javier pada Abigail seolah sengaja mengabaikan Mandy. Hal itu ia lakukan karena melihat raut wajah Abigail yang memerah seolah menahan tangis. Sedangkan Javier bukanlah orang bodoh yang tidak bisa menebak apa yang sedang terjadi saat ini. Apalagi jika bukan antara Abigail, Rafael dan Angel.

Argh! Angel...

Memikirkan gadis itu membuat Javier selalu merasa jika keputusannya untuk menyerah adalah keputusan yang salah. Karena entah kenapa, Javier selalu merasa jika yang seharusnya berada di sisi Angel adalah dirinya. Bukan Rafael ataupun fucking man yang lain.

Ya... Mungkin itu pemikiran absurd Javier karena tidak bisa menghilangkan Angel dari hatinya.

"Aku--"

"Ayo kita pergi. Kau sudah lama menungguku, bukan?" potong Javier cepat. Takutnya jika Abigail berbicara yang tidak seharusnya, situasi di sini akan menjadi nightmare bagi Angel sendiri.

Ya, walau bagaimanapun Abigail adalah kekasih Rafael. Dan Javier tidak ingin Angel mendapat masalah hanya karena mengganggu kekasih pria yang katanya ia cintai itu.

"Aku belum selesai bicara dengan kekasihmu, Jav... Kenapa kau buru-buru?" gerakan tangan Javier yang sedang menggenggam tangan Abigail berhenti dikarenakan ucapan Mandy. Javier berusaha menahan emosi di dalam dirinya mengingat Mandy seakan sedang bermain-main dengannya saat ini, ah... atau bisa dibilang, Mandy sedang berusaha menjalankan rencana yang akan berakibat buruk bagi malaikat kecilnya. Angeline.

"Aku rasa grandma telah cukup lama meminjam kekasihku. Sekarang sudah tiba waktunya untuk Abigail bersamaku, grandma... mengertilah...," jawab Javier tenang.

Kerlingan geli Javier tangkap di mata Mandy sebelum wanita tua itu mengucapkan suaranya, "Ah, ya... kau benar. Tapi bukankah lebih baik jika kau mengantarkan grandma dari calon istrimu ini mengingat sangat tidak cocok seorang wanita paruh baya sepertiku berada di cafe langgananmu? Aku sudah bukan anak lagi, Son...." Kalau kau sadar itu kenapa kau masih sempat saja berada di sini dan melakukan suatu hal yang membuat Abigail terus diam sedari tadi?! Rutuk Javier dalam hati.

"Baiklah grandma... Ayo, aku akan mengantarmu dulu," ucap Javier yang malah dijawab gelengan oleh Mandy. Sebenarnya apa keinginan nenek tua ini?!

"Aku lupa jika aku membawa sopir. Maklum, sindrom tua," ucap Mandy sembari beranjak berdiri.

"Bayarkan kopiku Javier," tambah wanita itu sembari berlalu meninggalkan Javier dengan segala rutukan yang hampir siap meluncur keluar dari mulutnya. Sabar Javier.... sabar...

"Apa yang dia ucapkan padamu? Kau kenapa?" tanya Javier pada Abigail begitu Mandy menghilang dari padangan.

Abigail tersenyum masam, "Bukan urusanmu, Jav...," jawab Abigail yang membuat Javier memicingkan mata. Tetapi di detik kemudian lelaki itu tersenyum paham, "Ya. Bukan urusanku," Balas Javier.

"Kau mau kemana setelah ini? Aku akan mengantarmu," ucap Javier. Abigail tersenyum senang.

"Aku mau ke Angel Orphanage. Tapi kau tidak perlu mengantarku, Rafael yang akan menjemputku."

Fragile Heart✅ [STEVANO#3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang