Angel baru saja ingin melangkah ke ruang makan pagi itu ketika ia mendengar suara gaduh di ruang tengah yang ia lewati. Dengan rasa penasaran akhirnya Angel bergerak mendekati ruangan dan mendapati jika seluruh keluarganya telah berada didalam.
Tidak hanya keluarganya, Angel juga dapat melhat beberapa orang yang Angel ketahui sebagai orang kepercayaan Daddynya juga berada disana.
"AKU MASIH TIDAK MENGERTI! UNTUK APA AKU MENGGAJI KALIAN DARI JIKA PEKERJAAN KALIAN TIDAK BECUS!" teriak Jason yang membuat Angel ngeri. Gadis itu berhenti sebentar di ambang pintu dengan pikiran yang sudah bisa memahami jika suasana di dalam sana sangatlah tegang.
"HANYA MEMBLOKIR BERITA?! KALIAN TIDAK BISA?! AYOLAH, BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN BISA MEMBIARKAN BERITA SEPERTI INI LOLOS TERBIT!" teriak Jason lagi sembari melemparkan beberapa koran dan beberapa majalah ke lantai dengan keras.
Angel menggigit bibirnya, akhirnya kali ini ia melihat sendiri kata menyeramkan dari sosok seorang Jason Stevano—Ayahnya. Angel memang tidak bisa melihat raut wajah Daddynya kerena Jason berdiri membelakanginya, nemun gestur tubuh Jason dan aura yang dipancarkan benar-benar sanggup membuat orang yang berada di dekatnya merinding begitu saja. Angel yakin, pasti ada sesuatu yang telah terjadi hingga membuat Jason murka, dan sepertinya ia tahu itu apa.
"Ini bukan sepenuhnya salah mereka. Aku sudah menyuruh Angel menjauhi Rafael. Jauhi lelaki itu.. jauhi lelaki itu. Tetapi dia malah memilih sesuatu yang berbahaya sedangkan sudah ada zona nyaman untuknya," keluh Ariana sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dari apa yang Angel lihat, ia bisa tahu jika ibunya sangat terpukul, dan kakaknya terlihat telah berusaha menenangkan ibunya sekarang.
"Kami akan berusaha membereskan ini secepatnya Tu—"
"APA YANG KALIAN KATAKAN DENGAN SECEPATNYA?! SEMENTARA SEKARANG BERITA INI TELAH MENYEBAR KEMANA-MANA!" teriak Jason murka yang langsung membuat kedua orang bersetelan jas hitam itu bungkam.
Berita?
Otak Angel dengan cepat menghubungkan informasi yang ia dengar sekarang, kata-kata yang menyebutkan Angel, Rafael, dan Berita tentu saja membuat Angel mengambilnya ke dalam satu kesimpulan; Abigail. Bukankah wanita itu mengancam akan menyebarkan berita tentang dirinya jika Angel masih bersama dengan Rafael? Dan pada faktanya, Angel memang menghabiskan banyak waktunya dengan Rafael kemarin. Dasar rubah betina!
"Ada apa Dad?" akhirnya Angel berani mengangkat suaranya dengan pandangan seolah ia tidak tahu apa-apa. Dengan dada yang berdebar, Angel berjalan masuk dan itu membuat semua mata terarah padanya. Bahkan Ariana yang pada awalnya masih bersandar di pundah Evan menegakkan tubuhnya.
"Kenapa Daddy marah-marah pada mereka? Apa yang mereka lakukan?" tanya Angel lagi sembari berjalan mendekati Jason yang terlihat menegang sejalan dengan langkah yang Angel ambil.
Ariana segera bangkit dari duduknya. "Kau sudah turun, Angel? Tidak biasanya kau turun jam segini," kata Ariana sembari menghapus air mata yang masih mengalir di wajahnya.
Hati Angel terenyuh, sudah berapa kali sebenarnya Ariana menangis kerenanya? Pasti sangat banyak, karena selain masalahnya yang pasti akan selalu mengganu Mommynya, Angel ingat, dia seringkali bertingkah memusuhi Mommynya tiap kali pikiran keduanya tidak sejalan. Tapi itu dulu,
Angel melirik jam tangan berwarna silver di tangannya, masih berupaya berpura-pura tidak tahu apa-apa. "Ini sudah lewat dari waktu sarapan, Mom.. tentu saja aku sudah turun," tutur Angel sembari tersenyum. Mata Angel kemudian beralih ke tumpukan koran dan majalah di depan kaki ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile Heart✅ [STEVANO#3]
RomanceComplete✅ BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU & ONLINE BOOK STORE | Published under Kubus Media Group Publisher. Highest rank #4 in romance category |Some chapters due in private mode | follow me first Kehidupan Angel tak ayal seperti Putri. Apapun yang i...