Prolog

489 25 27
                                    

Seorang gadis kecil sedang bermain di halaman sebuah panti asuhan. Boneka yang ia pegang tampak lusuh tapi senyum tak pernah lepas dari wajahnya.

Seorang laki-laki kecil mendekat. Ia tersenyum ke arah gadis itu. Kening sang gadis berkerut.

"Kau siapa?" dengan polosnya gadis itu bertanya.

"Aku Andrean. Kau bisa memanggilku Andre. Eh ... Nama kamu siapa?"

"Michele." Senyum gadis itu semakin lebar.

Andre mengulurkan tangannya, Michele menjabat tangan Andre erat.

"Andre, where are you?" Seorang wanita berambut coklat mendekati kedua anak tersebut.

"Hey, Andre. Who is she?"

"She is my first friend, Michele."

Wanita itu mendekati Michele dengan senyum berseri. Gadis kecil ini begitu cantik tapi kenapa berada di panti asuhan? Wanita itu mengernyitkan dahi.

"C'mon, boy. We must go."

Andre menunjukkan wajah sedih. Dia tak mau berpisah dengan Michele. Michele adalah teman pertamanya. Selama ini Andre berpindah-pindah negara mengikuti orang tuanya.

"Okay. Besok Mommy janji bakal ajak Andre ke sini lagi."

Mata Andre berbinar bahagia. Dia memeluk Michele lalu berkata,"Besok aku akan ke sini lagi. Tunggu aku ya."

Michele mengangguk di pelukan Andre. Ibu Andre tersenyum melihat anaknya. Setelah itu mengajak Andre pulang.

Sampai di rumah, Andre sudah tertidur. Ibunya memberikan Andre kepada pelayan untuk dibawa ke kamarnya. Ibu Andre berjalan menuju ruang kerja suaminya.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Masuk saja, tak dikunci," suara Ayah Andre bergema di rumah itu.

Mengetahui siapa yang masuk, Ayah Andre mengalihkan perhatiannya dari laptop ke istrinya.

"Ada apa, Nat?"

Natasha--ibu Andre--duduk di sofa ruang kerja suaminya. Dia menatap suaminya lekat sebelum akhirnya berkata.

"Aku ingin ngadopsi anak."

Robert--ayah Andre--mendengus mendengar penuturan istrinya. Dia tampak berpikir keras. Sudah berkali-kali istrinya berkata seperti itu dan ini penuturannya yang kelima dalam seminggu.

"Kumohon," Natasha berkata lirih.

"Apa alasan kamu ingin mengadopsi anak?"

"Aku kasihan melihat Andre. Setiap bulan dia selalu ikut kita pindah. Dia tidak mempunyai teman. Tadi di panti asuhan dia bertemu dengan gadis seusianya. Dia memeluk gadis itu dan... dan... berkata kalau gadis itu teman pertamanya." Dada Natasha sesak. Ia tak kuat melihat anaknya kesepian.

"Baiklah, tapi hanya kali ini saja. Aku tak mau anak itu mengira kalau aku tak sayang padanya karena sering pergi."

Natasha tersenyum senang. Dia berjalan mendekati Robert lalu memeluknya. Sepasang suami istri itu saling menyalurkan kehangatan.

Pagi berikutnya, Natasha, Robert, dan Andre bersama-sama menuju panti asuhan untuk mengadopsi Michele. Andre tampak senang, sepanjang perjalanan tak henti-hentinya ia berceloteh.

Setiba di panti asuhan, mata Andre memandang berkeliling mencari Michele. Tampak Michele sedang duduk bermain boneka, seperti kemarin.

"Michele," Andre memanggil Michele. Yang dipanggil menolehkan kepala lalu tersenyum.

MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang