Dengan langkah pelan seorang gadis berjalan menelusuri koridor. Matanya melirik ke sekitarnya, memastikan tidak ada orang yang berada di dekatnya. Langkah kakinya begitu cepat dan kedua tangannya meremas tas yang berselempang di tubuhnya
Gadis itu menarik nafasnya lalu membuangnya perlahan. Kakinya berhenti di tangga terakhir lapangan kampus. Memastikan sekali lagi tidak ada orang lalu dengan cepat ia masuk ke mobil yang sudah menunggunya.
Mobil itu langsung melaju cepat bahkan sebelum gadis itu menggunakan safety belt. Tubuhnya hampir menghantam kaca mobil jika saja ia tidak segera berpegangan.
Tidak ada yang mereka perbincangkan. Irene-gadis itu menghembuskan nafasnya pelan sedangkan mino-pria di sampingnya fokus menyetir bahkan mungkin dirinya adalah makhluk tak kasap mata
Tidak butuh waktu lama mereka tiba di sebuah rumah megah dengan pilar-pilar yang mewah. Rumah yang lebih di sebut dengan istana. Ada banyak penjagaan, CCTV, ataupun spy yang berkeliaran di sana.
Menghantam pintu mobil mino keluar dan berjalan mendahului bahkan sebelum irene keluar dari mobil.
Irene menurunkan kakinya. Menatap garasi yang di huni kurang lebih lima belas mobil di sana dengan berbagai macam merek. Lalu ia menatap ke depan, terdapat air mancur yang besar dengan taman yang luas, tidak lupa dengan penjagaan yang ketat
Melangkahkan kakinya ke dalam, kadang dirinya masih bermimpi untuk tinggal di sini. Jangankan untuk tinggal, bertamu saja harus memenuhi syarat yang lengkap. Tidak sembarang orang bisa melihat, menginjak dan menghirup udara di sekitar rumah itu. Dan irene adalah orang beruntung, bisa di bilang seperti itu? Tidak. Salah besar. Ini adalah keterpurukannya
Tidak ada orang kecuali para pelayan yang sibuk menata perabotan rumah, irene berjalan untuk menghampiri salah satunya "ibu mertuaku belum pulang?"
Iya, ibu mertua. Bagaimana bisa? Karna dirinya menikah dengan putra semata wayangnya--song mino. Pria yang bersamanya tadi adalah suaminya, sah di mata agama dan hukum tapi tidak di mata publik
"Nyonya sedang dalam perjalanan pulang agashi" jawab pelayan itu dengan menundukkan kepala. Irene mengangguk dan tersenyum sekilas lalu ia berjalan menuju lantai dua, kamarnya--ralat kamar mino
Dibukanya pintu kamar itu dan sunyi. Bisa irene pastikan mino sedang mandi karna terdengar suara percikan air. Irene melepaskan tas dan meletakkannya di meja. Mengambil handuk dan baju ganti
Tidak butuh waktu lama akhirnya mino keluar hanya dengan handuk putih yang melilit pinggangnya, seperti biasa irene seperti makhluk tak kasap mata. Ia segera masuk ke kamar mandi setelah mino keluar
Membasuh tubuhnya yang gerah.
Siapa yang akan menyangka bahwa dirinya adalah istri dari seorang pewaris Haemin Grup. Perusahaan terbesar Asia yang bergerak dalam segala bidang, mulai dari penerbangan, brand, hotel, pertambangan, perikanan, ekonomi, partai dan masih banyak lagi jumlahnya.
Mereka di kenal berkuasa di Asia bahkan ada media yang mengatakan Haemin Grup masuk dalam lima perusahaan terbesar di dunia. Keluarga konglomerat dengan segala fasilitas.
Alangkah enaknya menjadi seorang song mino. Dari dirinya kecil hidupnya selalu bergelimang harta, apa yang ia mau hanya dengan mengedipkan mata. Tidak perlu bekerja keras karna sudah pasti dirinya yang akan memimpin perusahaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [COMPLETED]
FanfictionCusss baca ➡ [BEBERAPA PART DI PRIVAT. HARUS FOLLOW DULU, TERIMA KASIH]