"Berikan" tekan boby menunjukkan telapak tangannya. Gadis yang duduk di hadapannya menggeleng takut
"berikan padaku" ucapnya untuk sekian kali
Lagi. Gadis itu menggeleng sambil menunduk, air matanya jatuh. Kedua tangannya menggenggam erat sebuah benda yang tidak akan pernah ia tunjukkan pada boby
"Airana Queen" panggil boby. Yang di panggil semakin terisak "aku tau kau menyembunyikan sesuatu dariku, berikan padaku. Kita sudah berjanji waktu pertama kali bertemu untuk tidak menyembunyikan apapun, jadi berikan padaku dan berhentilah menangis"
"Tolong biarkan aku pergi" isaknya dengan tubuh bergetar "lebih baik kita seperti dulu untuk tidak bertemu lagi"
Boby mengusap wajahnya kasar "ada apa denganmu? Kita baru saja bertemu setelah lima tahun dan kau ingin aku melepasmu pergi, begitu?" Ujarnya sinis "bermimpilah kalau begitu, karna aku akan mengikat kakimu dengan rantai"
"Ku mohon"
Kesabarannya habis. Boby menarik kedua tangan Queen dan merebut benda yang di genggam gadis itu, sampai akhirnya boby melihatnya
"Boby kembalikan. Kembalikan!" Queen berusaha meloncat untuk mengambil benda di tangan boby "jangan berfikir aneh!" Ujarnya ketika melihat rahang boby mengeras
"Duduk"
"Kembalikan"
"Duduk" pintanya pelan tapi rasanya lebih menyeramkan. Quuen menghapus air matanya dan kembali duduk di sofa "ini milikmu?"
"Bukan!"
"Artinya iya"
"Kembalikan!"
"Siapa?"
"Bukan urusanmu"
"Siapa yang melakukannya?" Geramnya. Queen diam "kau tidur dengan pria lain selain aku? Benar?"
"Jaga ucapanmu" balas Queen tidak suka "aku bukan gadis yang sering kau temui hanya untuk satu malam"
"Jadi aku?" Tanyanya. Queen tercekat "karna cuma aku yang tidur denganmu. Tandanya aku"
"Itu bukan urusanmu" mengambil hasil tespack di tangan boby "jangan berfikir lebih"
"Kau mau kemana" tahannya "aku yang membuat dua garis itu kenapa tidak kau katakan saja? Kau fikir aku tidak tau?"
"Kenapa kau yakin sekali? Kau akan percaya begitu saja jika seorang wanita datang dan mengatakan sedang hamil anakmu?--"
"Jika itu terjadi padamu aku percaya"
"Kenapa? Kenapa kau percaya"
"Kau tau alasannya"
"Aku tidak tau"
"Perlu ku tunjukkan agar kau tau alasannya?" Queen memejamkan matanya "kau pernah merasakan aku menggunakan pengaman?"
"Kau menggunakannya"
"Saat pertama kali aku berhasil membuka segel milikmu dan seterusnya aku tidak pernah menggunakannya saat tidur denganmu"
"Hentikan!" Queen berdiri "aku ingin pulang"
"Kau tidak bisa pergi kemana-mana"
"Ku mohon" Queen kembali terisak. "Jangan siksa aku seperti ini, cukup boby, cukup. Aku lelah"
"Kita saling mencintai, kau selalu mengatakan hal itu dan kenapa kau berubah karna benda itu? Kau fikir aku akan kabur? Aku bukan pecundang"
"Kau tau sendiri, kita tidak bisa bersama. Kita berbeda, aku bukanlah kelasmu, aku hanya seorang pelayan hotel yang tidak sengaja bertemu denganmu dan bodohnya aku bisa terpengaruh dengan ucapanmu" Queen menghapus air matanya "kau ingin bertengkar lagi dengan orang tuamu? Hanya karna aku kau tidak ingin menemui mereka dan pergi dari rumah, seharusnya kau tau jika aku bukan wanita yang baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [COMPLETED]
FanfictionCusss baca ➡ [BEBERAPA PART DI PRIVAT. HARUS FOLLOW DULU, TERIMA KASIH]