BAB 12. Pengakuan

21.6K 1.6K 145
                                    

Mengatur emosinya, mino menghampiri irene yang terisak. Mengulurkan tangannya yang di sambut irene.

Haruskah mino berterima kasih pada boby?

Jangan bermimpi!

Ingin sekali mino menghajar kedua temannya. Tapi dengan alasan apa? Alasan karna menyentuh irene? Memang siapa irene untuknya

Shit

Mino tidak bisa melakukan apa-apa

Jika saja tidak ada keributan yang mengatakan jiyeon mengurung irene, mino akan terlambat. Apa yang akan di lakukan boby

Mino membuka tas milik irene mencari benda kecil lalu memberikannya pada irene "gwenchana?"

Irene mengangguk lalu memasang softlens yang mino berikan. Kini penglihatannya sudah kembali. Mino terdiam bingung

"Pulanglah. Tunggu aku di depan" ucapnya sebelum meninggalkan irene. Mino mengepalkan tangannya, ranghangnya mengeras dan tatapannya jauh lebih tajam

Ini lebih menyakitkan dari pada melihat mainan kesayangannya di ambil oleh eun wo karna kesepakatan mereka. Mino langsung masuk ke mobilnya dan mengemudikannya dengan kecepatan penuh

Bahkan beberapa orang yang berdiri di jalan menyingkir ketakutan. Mino berhenti di stasiun bus untuk menunggu irene sejenak. Sepuluh menit kemudian irene muncul

Memastikan tidak ada orang irene langsung masuk ke mobil dan mino langsung menjalankannya. Tidak ada yang mereka bicarakan. Mata irene masih menunjukkan ketakutan dan mino benci itu

Mino menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu menatap irene di sebelahnya.

Mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan irene "kau baik-baik saja. Jangan khawatir" irene menggangguk patuh, menyembunyikan ketakutannya

Dan sayangnya mino bisa melihat itu. Tangan irene dingin

Keberanian mino muncul. Menyingkirkan harga dirinya yang hanya terbeli oleh gadis cupu seperti irene. Membawa tubuh irene ke pelukannya "gwenchana" ucapnya tulus sembari mengelus kepala irene dan menepuk bahunya pelan "mianhae"

Pertahanan irene runtuh. Menangis di pelukan mino tanpa suara. Tubuhnya bergetar

"Tidak akan terulang lagi. Aku janji"

Ucapan mino membangun dinding perlindungan. Mengabaikan sifat mino yang tidak bisa di percaya, kali ini irene percaya. Mino telah berjanji

Bisakah irene pegang janji itu?

"Mianhae, seharusnya aku ada di sana" mino tulus. Ucapannya bisa di pegang kali ini "jangan menangis"

Mino tidak membawa irene pulang ke apartemen melainkan ke suatu taman kota. Semenjak berdamai dengan hatinya mino selalu siap sedia perlengkapan untuk menyamar di mobilnya

"Apa ini?" Tanyanya menatap mantel coklat, syal, masker dan topi di pangkuannya

"Anggap saja kencan pertama kita"

Irene menatap bingung tapi selanjutnya bibirnya tersenyum melihat mino menggunakan hal yang sama

Kemarin malam adalah kencan yang gagal. Karna harga dirinya mino menyianyiakan waktu kebersamaannya dengan irene. Tapi kali ini harus berhasil

"Tunggu disini sebentar" irene mengangguk dan melihat mino menghampiri salah satu orang untuk menyewa sepeda. Irene tersenyum bahkan karna sangat senang irene langsung turun dari mobil. Melihat itu mino langsung berlari sambil membawa dua sepeda di kanan kirinya

Secret Marriage [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang