[EPILOG]

24.4K 1.4K 115
                                    

Siapa bilang punya anak itu merepotkan?
Siapa bilang punya anak itu melelahkan?
Siapa bilang punya anak itu menyebalkan?

Jika ada orang yang berkata seperti itu mino adalah orang yang berdiri paling depan untuk menghajarnya!

Anak tidak akan ada tanpa perbuatan yang pria lakukan 'kan? Bukan datang yang berjalan kaki dan mengetuk pintu rumah lalu memanggilmu dengan sebuatan appa

Semua itu perbuatan laki-laki dan jika tidak ingin makhluk kecil tanpa dosa itu terlahir maka ikat saja pedangmu!

Dan hajar mino sekarang karna dia sendiri yang mengatakan itu. Merepotkan, melelahkan, menyebalkan dan menakjubkan! Ya tuhan rasanya mino ingin selalu berada di rumah

Mengabadikan perkembangan kedua anaknya. Tidak bisa tidur karna harus terbangun tengah malam, panik saat demam dan bahagia ketika mereka tertawa

Ini yang namanya pernikahan

Ini yang namanya jadi suami

Ini yang namanya jadi ayah

Dan ini namanya tanggung jawab

Seperti malam ini. Mino yang baru saja selesai mandi dan ingin memanjakan dirinya di samping irene harus terganggu lagi oleh teriakan reha yang sangat kencang

Mino melangkahkan kakinya menuju kamar sebelah dan melihat irene yang kesusahan memisahkan reha dan teho. Mino langsung membawa tubuh reha ke pelukannya yang kini menangis kencang

"Micheseeo? Dia ini adikmu, kenapa kau selalu jahat padanya?" Omel mino. Setiap malam pasti akan terjadi seperti ini. Jika bukan reha yang menangis maka teho yang menangis dan mengunci reha di kamar

"Sudah ku bilang pisahkan aku dengannya! Aku tidak mau tidur dengannya!" Teriak teho berdiri menatap mino

"Tapi dia ingin tidur denganmu"

"Dan aku tidak mau!"

"Hya" mino ingin sekali membalas ucapan anak berusia tujuh tahun itu tapi irene langsung menengahi dan menyuruhnya keluar. Meski reha memberontak di pelukannya dengan meminta untuk turun mino tidak melepaskannya

Sebenarnya mino sudah memisahkan kamar antara reha dan teho. Tapi memang karna reha selalu ingin tidur dengan teho meski kakaknya itu selalu menarik rambutnya, reha tidak akan pergi dari kamar itu.

Mino di buat pusing sendiri. Seharusnya teho bisa berbagi karna ia sudah mengganti ranjangnya menjadi lebih besar

"Sekarang tidurlah. Ini sudah malam" irene menarik selimut lalu mengelus lembut pipi teho yang menunjukkan wajah sebalnya "jangan lakukan itu pada adikmu. Dia hanya ingin dekat denganmu karna kau kakaknya, appa sudah memisahkan kamar kalian tapi reha hanya ingin tidur denganmu. Jadi jangan membuatnya menangis"

"Dia selalu mengikuti kemanapun aku pergi dan bahkan apa yang aku lakukan. Dia itu perempuan dan aku lelaki, seharusnya reha bermain barbie bukan bermain bola sepertiku"

"Itu karna kau kakaknya"

"Reha harus berhenti mengikuti semua kegiatanku. Bilang pada suamimu untuk memasukkannya ke kelas ballet dan berhenti dari kelas taekwondo"

"Tapi reha menyukainya"

"Dia menyukai semua yang aku lakukan"

"Karna kau kakaknya"

"Tapi dia perempuan eomma. Aku tidak suka jika teman lelakiku mencoba mendekatinya. Dia perempuan sendiri di sana"

Irene tersenyum simpul "itu tandanya kau harus menjaga ekstra adikmu. Eomma tau kau sayang padanya, jadi jangan membautnya menangis"

Secret Marriage [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang