BAB 2. Berawal dari masakan

23.2K 1.8K 67
                                    

"Song mino melakukan adegan panas lagi di catwalk!!"

"Pewaris Haemin Grup merasa menyesal mencium model wanita kali ini?"

"Sang tampan mino mencium gadis kembali!!"

"Siapakah model wanita kali ini yang berhasil mendapatkan ciuman song mino?!"

"Model cantik membuat mino ketagihan ciumannya!"

"Adakah hubungan terselubung antara model dan pria sexy song mino??"

"Lagi-lagi si pemegang tahta membuat skandal"

Dae hae melempar koran ke wajah putranya. Ia menatap murka lalu beranjak pergi dari sana. Mino hanya menatap koran tersebut sekilas dan kembali pada tanyangan gossip yang berlomba-lomba menayangkan dirinya

"Song mino? Dia tampan, apa peduli soal haters!"

Mino tersenyum menyetujui, ia memberikan empat jempol untuk gadis yang tengah di wawancarai

"Tidak ada scandal soal dirinya, namanya bukan song mino"

Empat jompol lagi

"Siapa? Song mino? Aku tidak mengenalnya"

Mino membulatkan matanya menatap tidak percaya, ya tuhan gadis itu hidup di zaman abad ke berapa?! Mungkin ia baru kembali dari hutan

"Nuguseo? Mino? Ah pewaris Haenim, aku tidak menyukainya!"

"Mungkin dia terpesona oleh model wanita itu. Tidak heran lagi jika melihatnya berciuman. Foto dirinya di club bersama wanita saja aku tidak peduli. Aku hanya kagum dengan otak cerdasnya"

Bingo!

"Karna seperti itulah pergaulan anak konglomerat"

"Mino? Pria dengan se* bebas? Ku harap ia di kasih pelajaran"

"Aku tidak suka pergaulannya---"

"Eomma!" Mino menoleh ketika acara menonton televisi terganggu, dae he mematikan televisi dan menatapnya tidak suka

"Kau mau aku mengklarifikasi jika gadis yang kau cium adalah istrimu sendiri?" Tanya dae he, mino berdiri kelagapan. Oh tidak, jangan sampai ada berita yang mengatakan ia sudah menikah "kau membuat masalah lagi"

"Ini hanya masalah kecil, tiga bulan namaku akan turun lagi"

"Tiga bulan?" Dae he memijat tengkuk lehernya "kalau begitu selama tiga bulan jangan pernah keluar dari rumah!"

"Mana mungkin. Oke baiklah, aku tidak akan membuat masalah lagi, aku mengurangi jadwal aktivitas di luar. Oke?"

"Ya tuhan, bagaimana bisa kau memimpin perusahaan dengan fikiran kotormu itu"

Mino hanya tersenyum lalu memeluk dae he dari belakang "bagaimana kalau kita kencan, akan ada berita baik tentangku dan dirimu nantinya"

Dae he melepaskan tangan mino di lehernya "jangan bercanda, aku sibuk. Lebih baik kau mengajak irene" seketika mino menghembuskan nafasnya malas "sewaktu pernikahan, kau mati-matian tidak ingin menciumnya tapi lihatlah ekspresimu tadi. Seperti kau akan memakan irene saat itu juga"

"Itu karna aku tidak tahu jika dia menjadi model wanitanya!" Ucap mino kembali menghempaskan tubuhnya di sofa "lagi pula bisa-bisanya dirimu menyuruhnya untuk tampil di acara seperti itu"

"Tidak perlu menyalahkanku. Kau terpesona olehnya sampai tidak sadar dia adalah istrimu sendiri"

"Eomma!" Mino menoleh "aku sama sekali tidak mengerti kau menikahkan aku dengan dia. Kau punya hutang--ahh tidak mungkin. Kau punya rahasia dengan keluarganya? Apa keluarganya mengancam dirimu?"

Dae he mengangkat bahunya "yang pasti dia gadis yang baik. Rawatlah ia karna jika kau menyakitinya akan ku hapus namamu dari daftar ahli waris"

"Karna seorang gadis itu kau mau mengeluarkan ku? Nugu? Siapa gadis itu sebenarnya!" Tanyanya meninggi

"Aku akan menyusul appa-mu di jepang. Tae ho mengatakan kesehatannya menurun dan satu lagi. Kau boleh kembali ke apartemenmu asal irene ikut denganmu"

**
**
**

Kejadian kurang lebih empat hari yang lalu masih saja terus di perbincangkan. Tidak henti-hentinya wajahnya menghias acara televisi. Mino sendiri sudah bosan mendengarkan ocehan tidak jelas, membicarakan dirinya yang mengada-ngada.

Mino tidak pernah ambil pusing, sebenarnya bisa saja ia menyuruh orang untuk mengumpulkan para haters tapi itu tidaklah penting. Tanpa haters mungkin sekarang hidupnya tidak akan menarik

Usai membasuh tubuhnya mino menggunakan boxer hitam dan kaos putih. Mino menghempaskan tubuhnya di ruang tengah sambil mendengarkan berita tentang dirinya. Matanya masih fokus ke gadget yang di pegangnya. Melihat artikel terbaru, tidak ada

"Kau mau makan?" Tanya irene, mino menatap sekilas lalu kembali ke layar ponsel. Sudah dua hari ia pindah ke apartemen dan tentunya bersama irene, menyebalkan.

Di rumah sama sekali tidak membuatnya nyaman. Penjagaan yang ketat dan larangan membawa teman-temannya ke sana.

Irene hanya bisa tersenyum dan masuk ke kamarnya. Dia punya kamar sendiri, karna di apartemen itu terdapat dua kamar dan tentunya mino tidak akan membiarkan orang masuk ke kamarnya

Gadis itu melepas kacamata bulat lalu merebahkan tubuhnya di sana. Sama seperti biasa mino belum mau berbicara padanya. Entah apa yang ia perbuat membuat mino begitu membencinya.

Keputusan mino kembali ke apartemen mungkin bisa irene syukuri. Karna memang ia bosan tinggal di rumah, sekarang irene bebas, tidak ada larangan untuk keluar rumah.

Tapi mino tetaplah mino. Orang yang membully dirinya ketika di kampus bersama komplotannya. Mengerjainya, membuatnya di hukum ataupun di permalukan di depan umum. Itu sudah sangat biasa

Tadi saja irene harus merasakan kemarahan profesor kim karna telat di jam pelajarannya. Tentu saja karna komplotan mino. Padahal sudah sangat jelas mino berbeda jurusan dengannya tapi pria itu sering ke kelasnya karna memang kekasihnya sekelas dengan irene

Berkali-kali irene harus melatih kesabarannya. Di mana mino selalu membuat pesta di apartemen, hampir setiap malam music keras, bau alkohol dan rokok menyeruak di hidungnya. Setiap malam irene baru bisa terlelap pukul dua pagi

Keesokan paginya yang membersihkan apartemen selalu dirinya. Mengumpulkan botol bekas dan putung rokok. Tak jarang ia menemukan kotak kecil dengan isi kondom di dalamnya

Irene tertawa miris

Dua bulan sudah ia tinggal bersama mino. Tidak ada yang berubah kecuali sekarang mino mau makan masakan yang ia buat. Meski terlihat gengsi tapi setiap kali irene tinggalkan maka makanan itu akan habis sendiri di meja

Kadang irene geli sendiri

Maka dari itu irene semangat untuk mempelajari resep baru. Tapi pernah suatu ketika irene memasak sup kerang laut dan mendapati mejanya masih bersih. Irene fikir mino tidak mau lagi makan masakannya. Ia berusaha mencoba resep yang lain dan ternyata habis. Dan bisa irene simpulkan mino tidak menyukai masakan laut

Jika di bayangkan lucu sendiri, ia seperti manusia yang memberikan anak kecil makan. Ketika ada dirinya anak itu malu tapi jika ia pergi anak kecil itu dengan lahap menghabiskannya.

Dan sekarang irene mengetahui makanan kesukaan mino, yaitu nasi campur.

Tbc..

Secret Marriage [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang