Matahari masuk memenuhi ruangan yang tadinya gelap gulita menjadi terang ketika gorden di buka. Kelopak mata yang terpejam bergerak dan akhirnya terbuka
Bibir yang tadinya bergerak menyebut sebuah nama akhirnya bungkam. Irene mengerjapkan matanya. Meskipun sulit melihat lebih jauh. Mengedarkan pandangannya. Dirinya tidak mengenal tempat ini
"Sayang, kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu? Masih sakit? Bilang pada eomma apa yang sakit"
Irene mengangkat tangan kirinya, sudang terpasang selang infus "aku kenapa?"
"Kau tidak ingat?"
Setelah memaksa otaknya berfikir irene mengingat semuanya. Ketika dirinya terbangun tengah malam dan banyak darah yang mengalir di kakinya. Irene meraba perutnya "kau hamil sayang"
"Apa?" Tanya irene nyaris tidak bersuara
Dae hae meraih kedua pipi irene "kau hamil" jelasnya
Apa yang harus irene ucapkan sekarang?
Ini tidak bisa di uangkapkan dengan kata-kata. Tidak ada kalimat yang bisa menggambarkan betapa bahagia dirinya sekarang. Irene akan menjadi ibu?
Ya tuhan kebahagian apa lagi yang sudah kau berikan padanya. Ini terlalu sempurna untuk manusia sepertinya
Irene mengusap air matanya yang sudah jatuh tanpa terduga. Dae hae langsung memeluknya, memberikan ucapan selamat dan rasa bahagia
Lengkap sudah tapi dimana.. "mino di mana?"
Pertanyaan irene membuat dae hae tidak bergerak "mino? Dia baru saja pulang. Nanti dia akan kesini setelah mengurus pekerjaannya" dae hae berbohong. Nyatanya mino belum kemari lagi sejak pagi itu dan ini sudah pagi kedua. Di mana irene sudah terbangun dari tidur panjangnya
"Apa mino sudah tau?"
"Tentu sayang, dia sangat senang"
Tidak ada yang tau di mana pria itu sekarang. Jakson dan sekertaris nam sedang mencarinya
"Ini seperti mimpi" irene meraba perutnya
Tidak lama kemudian dokter datang dan memeriksa keadaannya. Irene terlihat sangat senang mendengar penjelasan dokter. Tidak dengan dae hae yang masih mencemaskan di mana keberadaan mino
Karna rahim miliknya sangat lemah maka dokter mengatakan untuk tidak melakukan hal yang terlalu berat dan stres karna akan membahayakan janin. Dan demi kebaikan dirinya dan janin dokter menyuruh irene bedres selama dua minggu.
Memastikan irene sudah mendapat asupan nutrisi untuk pagi ini dae hae pamit undur diri, mengatakan pada irene ada hal yang harus di kerjakan olehnya
Sudah lebih dari sepuluh kali irene berusaha menghubungi mino tapi ponsel suaminya tidak aktif. irene membuang fikiran negatif di otaknya.
Dirinya butuh istirahat. irene mengalihkan semua perhatiannya dan memejamkan kedua matanya kembali.
Sampai akhirnya tidur nyenyak irene terganggu dengan elusan lembut di wajahnya. Irene membuka matanya perlahan dan bibirnya sukses membentuk sebuah senyuman "hai"
Irene tidak menjawab sapaan itu melainkan langsung memeluk pria yang sangat di rindukannya. Mino mengusap punggung irene lembut
"Aku merindukanmu" irene melepaskan pelukkannya
"Aku juga"
Irene tersenyum lalu meraba perutnya "kau tau?"
Mino mengangguk "aku tau"
"Kita akan menjadi ibu dan ayah" ucapnya semangat. tidak ada ekspresi yang di tunjukan lebih di wajah mino. Senyum di bibir irene menghilang "kau tidak menyukainya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [COMPLETED]
FanfictionCusss baca ➡ [BEBERAPA PART DI PRIVAT. HARUS FOLLOW DULU, TERIMA KASIH]