BAB 21. Shopping

15.7K 1.3K 170
                                    

Tidak ada solusi. Dae hae menyarankan untuk melakukan tes DNA ketika anak yang di kandung jiyeon lahir setelah mendengar cerita jika jiyeon bukan hanya tidur dengannya

Mino menyetujuinya dan jika anak itu terbukti anaknya. Mungkin tamat sudah hidupnya

Setelah mengantar dae hae pulang ke rumah, mino kembali ke apartemen. Mino mengatakan jika irene memaksa untuk tinggal di apartemen. Mungkin karna faktor kehamilannya

Mino meraih ponsel di sampingnya yang tiba-tiba berbunyi "wae?"

"Kau di mana?"

"Di jalan"

"Jalan? America?"

"Aku sudah pulang. Seharusnya kau baca berita"

"Bisa temui aku"

"Kenapa?"

Mino memutar stir mobil untuk menemui boby yang sedang berada tidak jauh darinya sekarang. Dilihatnya boby berada di dalam sebuah mobil. Mino mengiringi pria itu dari belakang.

"Apa ini?" Mino menutup pintu mobilnya. Kenapa boby mengajaknya ke hutan?

Mino tersenyum miring "jadi ini persembunyianmu, menarik" ucap mino lalu melangkah turun yang di sambut oleh teriakan memanggil namanya. Mino tidak terlalu heran dengan rumah boby yang terkesan biasa saja

Dirinya juga bisa membuatnya jika mau

"Mino!"

"Ocean? Hai baby" mino berjongkok menyeimbangkan tingginya pada ocean "You have a fever?" Tanyanya ketika kulitnya bersentuhan dengan ocean

"Aniyo--ops!" Ocean menutup mulutnya dengan kedua tangan. Mino langsung menjitak kecil kepala ocean

Boby menggelengkan kepalanya "kau mengajarinya bahasa korea, bagus sekali" ucap boby mengambil dua botol minuman kaleng di kulkas. Mino hanya mengangkat bahunya tidak peduli dan menggendong ocean "dia mencarimu, bertanya kenapa kau tidak hadir dalam malam tahun baru"

"Aku merindukanmu"

"Aku juga merindukanmu" balas mino menyatukan hidungnya ke hidung ocean

"Perlu kita kencan untuk mengganti tahun baru? Aku akan membeli pabrik kembang api agar bisa kita hidupkan sepuasnya"

"Really?! Aku mau!"

Mino dengan sigap menahan tubuh ocean di tangan kirinya ketika boby melempar minuman kaleng "clara?"

"Oh my god! Aku lupa mengenalkan clara padamu, wait" ocean melompat turun dan berlari ke lantai dua

Mino hanya tersenyum melihat tingkah ocean dan menghampiri boby di sofa "Jika seperti ini kau sudah seperti temanku, aku benci faktanya" gumam boby

"Kau beruntung punya teman sepertiku"

"Aku punya banyak teman bukan seperti temanmu yang datang di saat situasi tertentu. Ku rasa kau tidak bisa membedakan yang mana namanya teman dan lawan"

"Lalu dirimu?"

Keduanya menatap sengit

"Kita rival. Jelas berbeda"

"Apa beda rival dan lawan? Ku rasa sama saja. Jika mereka semua temanmu apa ada di antara mereka mengetahui semua kehidupanmu? Kurasa tidak. Jadi sekarang kau sudah tau siapa teman sesungguhnya?"

"Kau mengajak kencan?"

"Ber-te-man" mino mengeja "sepertinya tidak buruk berteman denganmu"

"Buruk untukku"

Secret Marriage [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang