BAB 27. Akhir perjalanan

23.2K 1.5K 254
                                    

Dengan langkah pelan mino mendekati ranjang di mana irene tertidur. Dae hae baru saja keluar untuk bergantian menjaga.

Kali ini mino dan dae hae memang menghentikan pekerjaan memilih fokus pada irene. Bahkan dae hae membatalkan fashion show yang akan di gelarnya di tujuh negara

Irene belum sadar kembali setelah kemarin meronta histeris. Mino mengelus wajah irene yang masih pucat. Kapan dirinya bisa melihat senyuman itu lagi? kapan dirinya bisa melihat irene menatapnya lagi? Mino sudah sangat merindukannya

Jika irene terbangun dan kejadian kemarin terulang kembali maka mino tidak tau apa yang harus di lakukannya. Rasanya tidak sanggup melihat air mata keluar lagi. Seperti ada pisau yang mino telan

Tangan mino terhenti.

Dengan pelan mino menarik tangannya kembali

Irene sudah bangun

Kenapa irene berpura-pura tidur? Sudah berapa lama irene terbangun?

Mino sengaja diam. Memandang mata irene yang bergerak tapi tidak terbuka. Memberi kesempatan, tapi sepertinya irene tidak berniat untuk bangun. Sampai akhirnya mino tersenyum "aku tau kau sudah bangun" ucapnya mencubit hidung irene

Karna ketahuan akhirnya irene membuka matanya kesal. Menatap mino yang tersenyum padanya. Tidak ada reaksi di wajah irene dan memilih untuk menutup matanya kembali tapi dengan cepat mino menutup hidung irene

"Mino sakit" pukulnya

"Kau berniat tidur lagi? Kau sudah menghabiskan waktu enam belas jam untuk tidur. Kau tidak ingin melihat wajahku? Tidak merindukanku?" Irene menggeleng lemah. Mengulum bibirnya menahan air matanya "kenapa sayang?"

Meraba perutnya. Mino mengikuti arah mata irene "tidak ada?" tanyanya dengan nada yang bergetar

"Ssssttttt" mino menguci tatapan irene. Menahan kedua tangannya di sisi kepalanya "gwenchana. Jangan di fikirkan. Gwenchana" ucalnya sembari terus mengelus wajah istrinya

Mino tidak tau apa yang harus di lakukannya. Bagaimana cara mengatakannya pada irene?

Irene menggeleng "aku menghilangkannya. Aku membuatnya tidak bisa bertemu denganmu. Aku sudah membunuhnya"

"hei dengarkan aku. Tidak. Kau tidak melakukan apa-apa sayang. Biarkan dia pergi. Kau tidak bersalah, jangan menyalahkan diri sendiri. Maafkan aku, aku tidak bisa menyelamatkamu tepat waktu"

"Aniyo" irene menggeleng lagi "aku yang salah. Seharusnya aku lebih hati-hati lagi. Seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti ini, mianhae"

"Jangan katakan lagi. Dengar aku, jangan pernah katakan itu lagi karna aku tidak menyukainya. Dan aku lebih tidak suka jika ada orang yang membantah ucapanku"

Irene terdiam kemudian tertawa kecil.

Ya tuhan sudah berapa lama dirinya tidak melihat tawa itu?

Seakan ada sesuatu yang mencari di dalam tubuhnya. Mino sangat merindukannya

"Stok sperma-ku masih banyak, jangan khawatir"

"Hya!" Irene memukul lengan mino "aku sedang bersedih. Apa kau tidak merasakannya? Atau kau sungguh tidak pernah mengharapkannya? Kau terlihat biasa saja, menganggap ini adalah masalah kecil, tapi kau tau? Kau tau bagaimana perasaanku--"

Mino membungkam bibir irene. Masih menjadi cara yang paling berhasil untuk mendiamkannya "bicaralah, aku akan menciummu lagi" irene menggeleng

Menggemaskan. Mino mengacak rambut irene "kau mau makan? Perutmu perlu di isi" lagi. Irene kembali menggeleng membuat mino menghembuskan nafasnya pelan. Melepaskan diri dari irene

Secret Marriage [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang