"Mbak Resna?" Rama menatap bingung, saat pagi harinya ia mendapati Resna berada di dalam rumah. Mata Rama melihat ke sekeliling, di lihatnya mobil Bayu yang tak ada lagi di parkiran.
"Kakakmu sudah berangkat pagi tadi." Seolah mengerti jalan pikiran Rama. Resna tersenyum tipis, ia duduk di depan tivi, menyalakan sebatang rokok, menghisap dalam dan menghembuskan asapnya dengan lembut.
" Ada maksud apa mbak ke sini?" Rama tak bergeming dari tempatnya berdiri, ia bersiap untuk berangkat ke kampus. Namun urung karena kedatangan Resna.
Resna melirik Rama, wajahnya terlihat tak senang.
" Memangnya aku tak boleh kemari??"tanyanya kesal.
Rama terdiam sesaat.
"Kalau mbak mencari Yusi, dia tak ada!"
Resna tertawa mendengar jawaban Rama yang ketus.
"Aku tahu...adik kesayanganku itu sedang ada di pesantren kan??"
Rama tersenyum sinis.
"Ram, aku kesini bukan untuk ketemu Yusi, tapi kamu.." Resna berdiri, mendekati Rama. Wanita muda itu berdiri tepat di depan Rama, menatap tajam dan sendu.
" Aku kesini untuk menawarkan sesuatu yang penting."
Rama menyipitkan matanya.
"Apa itu?"
Resna tersenyum, ia tak lantas menjawab, dari balik tas hitam mengkilatnya, tangannya mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat tebal.
"Kamu sedang butuh ini kan?" Resna mengulurkan amplop coklat ke tangan Rama. Rama membuka perlahan. Matanya membeliak kaget.
"Uang??"tanyanya bingung. Resna mengangguk pelan.
"Aku tahu kamu sedang butuh uang untuk melunasi hutang yang kamu pinjam dari bank kan?"
Rama menatap Resna terkejut.
"Dari mana mbak tahu??"
Resna menggeleng, bibirnya dikerucutkan seolah menganggap pertanyaan Rama bukan hal yang penting.
"Kamu tak perlu tahu sayang..Bagaimana??"
" Aku tak mengerti maksud mbak!"
Resna tertawa sinis.
"Aku bisa berikan uang yang lebih dari ini.. Asalkan kamu juga bisa membantuku.." Tangan Resna menyentuh bahu Rama, mengelusnya lembut.
"Membantu apa??" Rama menyingkirkan tangan Resna dari bahunya, ia merasa tak nyaman dengan sikap kakak sepupunya itu.
"Sesuatu yang mudah.. Seperti..-"
.....
Rama menatap papan tulis dengan mata tak fokus, pikirannya melayang pada kejadian pagi tadi, obrolannya dengan Resna masih terus teriang di benaknya." Aku ingin kamu jauhkan Bayu dari Ria!"
" Apa maksud mbak??"
"Dengar Rama..Ria itu bukan perempuan yang baik untuk Bayu, dia mendekati Bayu dengan dalih menolong Yusi masuk ke pesantren untuk mendapatkan keuntungan!"
Rama terdiam.
"Kamu tak ingin kan seluruh kekayaan keluarga kalian jatuh ke tangan orang yang salah?? Dia bisa saja memanfaatkan Bayu untuk keluarganya.."
" Tapi, mbak Ria tak seperti itu, mereka sudh berteman sejak kecil dan kurasa Mas Bayu juga tak pernah mempermasalahkan status keluarga mereka.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Note
RomanceTak selamanya, impian menjadi semangat untuk menjalani hidup, Bahkan, ketika kamu dan aku, tidak bisa saling melepaskan. Aku dan kamu yang di takdirkan hidup dengan keegoisan.